Ledakan Besar Bikin Panik Warga Arab Saudi, Serangan Drone Sekutu Iran Jadi Penyebabnya?

Rabu, 27 Januari 2021 | 09:20
aa.com.tr

Pemberontak Houthi Yaman, diduga dalang serangan ke Riyadh

Fotokita.net - Ledakan besar bikin panik warga Arab Saudi, serangan drone sekutu Iran jadi penyebabnya?

Ledakan keras mengguncang Riyadh pada Selasa (26/1/2021), tiga hari setelah kerajaan itu mencegat proyektil yang ditembakkan di atas ibu kota Saudi.

Tidak ada reaksi langsung dari Arab Saudi, yang telah berulang kali diserang rudal atau pesawat tak berawak.

Serangan yang disebut dilakukan oleh pemberontak Houthi di negara tetangga Yaman, sudah terjadi sejak 2015.

Baca Juga: Bak Panggang Jauh Dari Api, Terus-terusan Diklaim Jokowi, Media Asing Soroti Kondisi Indonesia Usai Lewati 1 Juta Kasus Covid-19

“Ledakan itu mengguncang jendela di ibu kota Saudi sekitar pukul 1 siang waktu setempat (17:00 WIB),” kata saksi mata, melansir Al Jazeera pada Selasa (26/1/2021).

Beberapa warga di media sosial melaporkan mendengar dua ledakan. TV Al Arabiya milik Arab Saudi mengutip laporan lokal tentang ledakan dan video yang beredar di media sosial terkait sebuah rudal yang dicegat di Riyadh.

Baca Juga: Main Sebut Islam Agama Pendatang yang Arogan, Abu Janda Langsung Kena Semprot Ulama Kondang Ini Hingga Diadukan ke Wapres

Televisi pemerintah melaporkan pada Sabtu (23/1/2021), koalisi yang dipimpin Arab Saudi, yang mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional melawan Houthi, mengatakan pihaknya menghadang dan menghancurkan "target udara musuh" menuju Riyadh.

Pernyataan singkat itu tidak mengidentifikasi sumber target. Sementara Houthi mengatakan mereka tidak terlibat.

Bandara Internasional Raja Khaled Riyadh mengatakan ada sejumlah penundaan penerbangan setelah insiden Sabtu (23/1/2021).

Baca Juga: Dicopot dari Posisi Menteri Hingga Bikin Kaget Anggota DPR, Wishnutama Mendadak Disebut Jabat Komisaris Utama BUMN Mentereng Ini

Arab Saudi telah memimpin intervensi militer terhadap Houthi sejak 2015 dan telah berulang kali menjadi target serangan lintas batas.

Namun, jarang sekali drone atau rudal yang diluncurkan oleh Houthi mencapai ibu kota kerajaan - sekitar 700 km (435 mil) dari perbatasan.

Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS, menggantikan Donald Trump.

Baca Juga: Kolase Fotonya dengan Gorila Dikecam, Ini Sosok Natalius Pigai yang Blak-blakan Bela Habib Rizieq Shihab Meski Berbeda Agama

Pada Senin (25/1/2021), pemerintahan Biden membekukan sanksi atas kesepakatan dengan Houthi selama satu bulan.

AS tengah meninjau "daftar hitam terorisme" yang diberlakukan di bawah Trump.

Kelompok bantuan kemanusiaan memperingatkan hal itu bisa memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah menghancurkan.

Kelompok tersebut mengatakan mereka tidak punya alternatif selain menghadapi pemberontak yang menguasai sebagian besar Yaman, termasuk ibu kota, Sanaa.

Baca Juga: Dituding Jadi Penyebar Virus Corona, Kini Warga Kota Wuhan Makin Pede Hidup Bebas dari Covid-19, Ini Rahasianya

Ledakan besar terdengar di wilayah penerbangan Riyadh, Arab Saudi pada Selasa (26/1/2021). Fenomena itu menimbulkan dugaan bahwa Arab Saudi kembali diserang, tapi berhasil dicegah.

Menurut sejumlah saksi mata, ledakan tersebut menyerupai ledakan misil yang berhasil diintervensi.

"Seorang teman di Riyadh sampai mengatakan bahwa rumahnya bergetar. Sepertinya misil yang berhasil dicegah," ujar Pemimpin Redaksi Al Arabiya, dikutip dari Express, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga: Baru Sebulan Menjabat, Menkes Budi Gunadi Blak-blakan Sebut Cara Testing Covid-19 di Indonesia Salah, Ini Penjelasannya

Ini serangan ketiga dalam sepekan terakhir di Riyadh. Pada Sabtu kemarin, Riyadh juga dihajar serangan drone yang untungnya berhasil dicegah.

Pemerintah Arab Saudi menduga serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Houthi (sekutu Iran) yang memang tengah berkonflik dengan Arab Saudi.

Houthi membantah tuduhan tersebut. Juru bicara militer untuk kelompok Houthi, yang beberapa kali menyerang kota-kota Saudi, mengatakan pihaknya tidak melakukan serangan apapun.

Belakangan, muncul kelompok bernama Alwiya Alwaad Alhaq yang mengklaim sebagai dalang serangan.

Baca Juga: Disumpah dengan Alkitab Warisan Keluarga, Joe Biden Langsung Ajukan Tuntutan Pada Warga Muslim Indonesia Karena Peristiwa Besar Ini

Hingga berita ini ditulis, siapa yang meluncurkan serangan hari ini belum diketahui. Apakah yang hancur misil ataupun drone pun belum dipastikan. Sejumlah saksi mata mengaku hanya melihat ledakan dan asap putih di langit kota Riyadh.

Sejumlah negara tetangga telah mengutuk apapun serangan yang ditujukan ke Riyadh, baik oleh Houthi ataupun bukan.

Baca Juga: Dibantah Punya 3 Istri, Ternyata Syekh Ali Jaber Lebih Suka Naik Ojol Hingga Isi Rekening ATM Sang Ulama Bikin Syok

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, misalnya, menyatakan akan mendukung Arab Saudi untuk bertahan dari serangan-serangan yang telah terjadi.

Selain Inggris, Amerika juga mengecam serangan terkait. Menurut Kementerian Luar Negeri Amerika, serangan-serangan ke Riyadh hanya akan memperkeruh konflik di Timur Tengah selain mengancam nyawa para penduduk sipil.

"Sementara kami berupaya untuk menekan eskalasi konflik di Timur Tengah lewat diplomasi, termasuk mengakhiri perang di Yemen, kami juga membantu Arab Saudi bertahan dari serangan ke wilayahnya," ujar Kementerian Luar Negeri Amerika.

Baca Juga: Beredar Foto Jadul KSAD Andika Perkasa, Sosok Mertua Sang Jenderal Jadi Sorotan, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Beberapa saksi juga melaporkan mendengar dua ledakan keras dan melihat asap di atas langit ibu kota, tepat sebelum pukul 13.00 waktu setempat.

Masih belum diketahui persis sumber ledakan keras tersebut.

Belum ada keterangan langsung dari otoritas Saudi, atau pihak yang mengklaim bertanggungjawab.

Baca Juga: Dulu Kritik Habis Anies Saat Tarik Rem Darurat, Kini Sikap Airlangga Hartarto Bikin Geram Sosok Ini Hingga Pihak Istana Memilih Bungkam

Namun, sejumlah pengguna media sosial telah membagikan video serangan rudal atau drone dari pemberontak Yaman.

Video amatir menunjukkan #serangan udara dari pesawat tak dikenal di Saudi Arabia, kemungkinan besar #drone Yaman... Kembali pada 2019, Houthis Yaman melancarkan serangan drone ke fasilitas minyak Saudi Aramco untuk membalas serangan udara yang diluncurkan oleh koalisi pimpinan Saudi. pic.twitter.com/CuzqSDOuS3

— Habib Abdolhossein (@HAbdolhossein) 26 Januari 2021

Pasukan Houthi di Yaman, yang didukung Iran telah melakukan banyak serangan lintas batas ke Saudi menggunakan drone dan rudal sejak 2015.

Baca Juga: Disebut Sering Alami 2 Penyakit Kronis, Begini Kondisi Habib Rizieq Shihab Usai Dipindah dari Sel Tahanan Polda Metro: Allahu Akbar!

Serangan rudal dan serangan pesawat tak berawak yang diklaim oleh pasukan Houthi telah menargetkan bandara sipil dan infrastruktur minyak di Arab Saudi, sesekali mencapai Riyadh.

Pada hari Sabtu (23/1/2021), Koalisi Arab mengatakan dalam operasi di Yaman telah berhasil mencegat dan menghancurkan atau menembak jatuh sebuah rudal yang disebut "target udara musuh" yang diluncurkan ke arah Riyadh.

Baca Juga: Marah Hartanya Dirampas Sri Mulyani, Kini Pangeran Cendana Gugat Pemerintah Rp 56 Miliar Karena Masalah Ini

(Al Arabiya/ Reuters)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya