Ditembak Petugas Bea Cukai, Ini Sosok Haji Permata yang Disebut Melawan Aparat Saat Kasus Rokok Ilegal Dibongkar

Jumat, 22 Januari 2021 | 10:11
TRIBUNBATAM/ARGIANTO

Jenazah Haji Pertama tiba di Pelabuhan Sengkuang Batam menggunakan kapal, Jumat (15/1/2021)

Fotokita.net - Ditembak petugas Bea Cukai, ini sosok Haji Permata yang disebut melawan aparat saat kasus rokok ilegal dibongkar.

Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Haji Permata, pengusaha asal Batam, Kepulauan Riau (Kepri), karena tertembak di Perairan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Haji Permata tertembak saat pihak Bea Cukai Tembilahan menangkap terduga pelaku pembawa rokok ilegal.

Baca Juga: Foto Jadul Pakai Gaun Pengantin Bikin Gempar, Kekasih Amanda Manopo Buka Suara, Sosok Suami Andin Terkuak?

Kasus tersebut kini ditangani oleh Polda Riau. Sejumlah saksi telah diambil keterangannya.

Bahkan, hari ini Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau memeriksa petugas Bea Cukai.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Teddy Ristiawan saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan soal pemeriksaan petugas Bea Cukai.

Baca Juga: Sempat Jadi Misteri Hingga Banyak Dicari, Ini Alasan Istri Ketiga Syekh Ali Jaber Disebut Seperti Khadijah Bagi Sang Ulama

"Pemeriksaan kita lakukan pagi ini mulai jam 09.00 WIB," sebut Teddy melalui pesan WhatsApps, Kamis (21/1/2021).

Sebagaimana diketahui, seorang pengusaha asal Batam, Kepri, Haji Permata tertembak hingga tewas pada Jumat (15/1/2021) lalu.

Penembakan itu diketahui saat Permata berhadapan dengan petugas Bea dan Cukai Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, di atas kapal di Perairan Tembilahan.

Keluarga Permata telah membuat laporan ke Polda Kepulauan Riau. Namun, lokasi kejadiannya berada di wilayah hukum Polda Riau.

Baca Juga: Tugas Polantas Disebut Tak Perlu Menilang Lagi, Wanita Ini Galau Usai Terima Surat Tilang Elektronik Salah Alamat

Pihak Bea Cukai menyebut penembakan Haji Permata karena petugas mendapat perlawanan.

Petugas Bea Cukai mengaku dilempari bom molotov, petasan hingga ancaman dengan senjata tajam.

Sehingga, penembakan tersebut dilakukan demi keselamatan petugas Bea Cukai yang mengungkap kasus dugaan peredaran rokok ilegal.

Baca Juga: Blak-blakan Sebut Kena Efek Vaksin Covid-19 Sampai Lupa Update Status, Aksi Ariel NOAH Bareng Dokter Raisa Bikin Fans Rela Habis Kuota

Haji Permata pengusaha asal Batam, kepulauan Riau tewas tertembak di Perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau pada Jumat (15/1/2021).

Haji Permata tertembak saat petugas Bea Cukai menangkap terduga pelaku pembawa rokok ilegal.

Dikabarkan Haji Permata berhadapan langsung dengan petugas Bea dan Cukai Kabupaten Indragiri Hilir di atas sebuah kapal di perairan Tembilahan.

Keluarga Haji Permata kemudian membuat laporan ke Polda Kepulauan Riau.

Baca Juga: Bangga Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Sosok Ini Malah Positif Corona, Begini Kondisinya Sekarang

Sementara itu petugas bea dan cukai mengaku penembakan dilakukan karena mereka medapat perlawanan.

Menurut petugas, mereka dilempari bom molotov, petasan, hingga ancaman dengan senjata tajam.

Mereka berdalih penembakan dilakukan demi keselamatan petugas bea cukai yang menangkap pelaku kasus dugaan peredaran rokok ilegal.

Baca Juga: Akui Kaya Ilmu Agama Hingga Punya Sifat Rendah Hati, Ayah Istri Kedua Syekh Ali Jaber Ungkap Kenangan Paling Menyentuh dengan Sang Ulama

Siapa Haji Permata?

Haji Permata memiliki nama asli Haji Jumhan bin Selo. Dia adalah mantan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam.

Dia diketahui memiliki sejumlah usaha seperti pergudangan dan bisnis pelayaran di Kota Batam.

Haji Permata juga dikenal sebagai pemilik Hotel Oais Batam. Mengetahui kabar kematian Haji Permata, sejumlah kerabat menunggu kedatangan jenazah di Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam.

Baca Juga: Bikin Merinding Umi Pipik, Vanessa Angel Dapat Pesan Ini dari Angelina Sondakh Usai Berjumpa di Dalam Bui

Jenazah Haji Permata tiba di Batam pada Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB.

Jenazah dibawa menggunakan kapal pompong dari Tanjung Bakong Tembilahan, Indragilir Hilir ke Batam melalui pelabuhan rakyat Tanjung Sengkuang.

Kedatangan Jenazah Haji Permata disambut Isak tangis ratusan warga dan juga sanak saudara di pesisir laut Tanjung Sengkuang.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Warga Mamuju Ungkap Alasan Ini Usai Foto Jenazah Korban Gempa Majene Disalatkan Hanya Pakai Daun Pisang Jadi Viral

Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam Masrur Amin mengatakan, jenazah direncanakan dikebumikan Sabtu (16/01/2021) di TPU Sei Tering setelah dilakukan proses autopsi.

"Dari Tanjung Sengkuang Jenazah akan dibawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri guna melakukan outopsi dan selanjutnya kemungkinan di semayamkan di rumah pribadi di perumahan Bela Vista," ujarnya.

Ia mengatakan ada 3 korban dalam peristiwa tersebut. Haji Permata meninggal dunia sedangkan yang dua lainnya mengalami luka-luka dan belum diketahui identitasnya.

Baca Juga: Jarang Tersorot Kamera, Ini Fakta Menarik Istri Kedua Mendiang Syekh Ali Jaber, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

Menurutnya keluarga akan mencari informasi yang menyebabkan Haji Permata meninggal dunia.

"Jika sudah tau maka akan kami selesaikan melalui jalur hukum, selanjutnya untuk memenuhi proses outopsi maka malam ini juga kami akan lapor ke Polda Kepri," ujarnya.

Baca Juga: Pilu, Sempat Unggah Foto Usai Selamat dari Gempa Majene, Istri Anggota TNI Ini Meninggal Karena Ambil HP di Rusun

Jenazah dibawa menggunakan ambulans ke RS Bhayangkara Polda Kepri dengan pengawalan yang cukup ketat dari Personil Polsek Batu Ampar.

Kasus tersebut kini ditangani oleh Polda Riau. Sejumlah saksi telah diambil keterangannya.

Bahkan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau memeriksa petugas Bea Cukai pada Kamis (21/1/2021).

"Pemeriksaan kita lakukan pagi ini mulai jam 09.00 WIB," sebut Teddy melalui pesan WhatsApps, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Disebut Ada Anggota Pengawal Habib Rizieq yang Tertawa-tawa Saat Bentrok dengan Polisi, Respon FPI Langsung Disorot

Ajukan tiga tuntutan

Terkait kasus tersebut, massa dari anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam mendatangi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau, Rabu (20/1/2021).

Dalam audiensi terbuka itu, KKSS Kota Batam yang dipimpin oleh Masrur Amin mendesak kepada Kanwil DJBC Kepri lebih terbuka dalam penanganan kasus yang menewaskan rekannya itu.

Ada tiga tuntutan dilayangkan KKSS Kota Batam. Salah satunya meminta oknum yang melakukan penembakan terhadap Haji Permata untuk segera ditangkap dan diproses hukum.

Baca Juga: Disebut Bukan Editan, Roy Suryo Malah Kecewa Usai Bongkar Fakta Sebenarnya Video Jeritan Minta Tolong Saat Pencarian Korban Sriwijaya Air, Ada Apa?

"Tadi kami memohon, dalam waktu 2x24 jam ke depan, pelaku penembakan segera diserahkan ke pihak berwajib.

Jangan sampai kawan-kawan kami di lapangan, antara KKSS dan Bea Cukai menyatakan perang. Kami juga bisa mencari pelaku sampai ke lubang semut pun akan kami cari,” kata Masrur Amin melalui telepon, Rabu.

Baca Juga: Bikin Tato di Wajah Sejak Lulus SD, Ini Alasan Anak Punk Mau Ikut Bersih-bersih Masjid Hingga Punya Cita-cita Besar

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menyerahkan penyelidikan kasus tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

"Prosedurnya seperti apa yang monggo silakan. Tapi tolong, Pak Kakanwil membantu dong, kalau tidak tentu akan sulit," kata Masrur.

Apabila kasus yang terjadi saat ini tidak tuntas, massa meminta Kakanwil DJBC Khusus Kepri diminta untuk dicopot dari jabatannya.

"Pak Kanwil sendiri saya minta dicopot kalau kasus ini tidak tuntas. Mari kita serius dalam penegakan hukum. Jangan sampai tebang pilih dalam penegakan hukum," kata Masrur.

Baca Juga: Girang Dapat Hadiah Spesial dari Gading Marten, Gempi Malah Ngambek Saat Diminta Lakukan Ini di Pesta Ultahnya

DOK KELUARGA KORBAN

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri Agus Yulianto nyatakan dirinya siap mundur jika dinyatakan bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan pengusaha asal Batam Haji Permata, Jumat (15/1/2021).

Sementara itu, Kakanwil DJBC Khusus Kepri Agus Yulianto mengatakan, kasus ini tengah dilakukan investigasi oleh pemerintah pusat.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri Agus Yulianto nyatakan dirinya siap mundur jika dinyatakan bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan pengusaha asal Batam Haji Permata, Jumat (15/1/2021) kemarin.

Agus mengatakan, jika dalam hasil penyelidikan nantinya dirinya dinyatakan ikut bertanggungjawab, dirinya siap untuk menerima segala konsekuensi.

"Ini sudah berjalan, dan semua tim yang terlibat dari awal sudah diminta ditarik ke pusat," kata Agus.

Baca Juga: Disebut Blunder Karena Ikut Hadir dalam Pesta, Ternyata Orang yang Undang Ahok dan Raffi Ahmad Bukan Sosok Sembarangan

Ia mengaku berkomitmen untuk tetap mengikuti prosedur hukum terhadap penanganan kasus tersebut. Bahkan, ia juga bersedia untuk dicopot dari jabatan yang didudukinya saat ini.

"Kalau saya harus mempertanggungjawabkan ini semua dan saya harus menanggalkan jabatan saya, saya siap. Saya pastikan ini diproses. Kami akan pastikan seadil-adilnya, adil bagi semua pihak," kata Agus.

Baca Juga: Heboh Dikabarkan Meninggal Karena Kecelakaan Maut, Sahrul Gunawan Harus Repot Hadapi Ini Usai Menangi Pilkada 2020

(SUMBER: KOMPAS.com/Idon Tanjung/Hadi Maulana)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya