Fotokita.net - Rela tutup wajah cantiknya demi Mak Lampir, ini alasan Farida Pasha banting stir jadi ustazah saat ada di puncak karir.
Kabar duka kembali menghampiri artis Tanah Air.
Kali ini artis senior Farida Pasha meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Farida Pasha ini dibagikan oleh Ify Alyssa dalam akun Instagram pribadinya.
Ify Alyssa sendiri merupakan cucu sang aktris senior.
Nama Farida Pasha semakin dikenal ketika memerankan Mak Lampir dalam serial kolosal Misteri Gunung Merapi.
Farida Pasha begitu sukses memerankan sosok Mak Lampir.
Namanya semakin dikenal oleh generasi 90-an.
Seiring berjalannya waktu, nama Farida Pasha seolah tenggelam dan tak lagi eksis di dunia hiburan.
Ify Alyssa yang merupakan cucu almarhumah pun mengikuti jejaknya untuk terjun ke dunia entertain.
Namun Ify Alyssa memilih karirnya di bidang tarik suara.
Lama tak muncul di layar kaca, Farida Pasha kini diketahui telah tiada.
Farida Pasha mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (16/1/2021) pukul 19.35 WIB.
Sebagai cucu, Ify Alyssa pun meminta maaf jika sang nenek selama ini memiliki banyak kesalahan.
Ify Alyssa juga berterima kasih atas perhatian dan doa yang telah diberikan.
Menurut unggahan mantan personel girlband Blink ini, Farida Pasha meninggal dunia karena sakit.
"Assalamualaikum wr.wb innalilahi wa innailaihi rojiun telah berpulang ke Rahmatullah ibunda/nenek kami tercinta
Hj. Farida Pasha binti Ali Husen
Atas segala kekhilafan beliau semasa hidupnya, kami mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Terima kasih atas semua bentuk perhatian, dukungan dan doa yang telah disampaikan selama beliau sakit hingga saat terakhirnya.
Wassalamualaikum wr.wb," tulis Ify Alyssa.
Melansir Kompas.com, Farida Pasha meninggal dunia lantaran terpapar virus corona atau Covid-19.
Informasi ini disampaikan langsung oleh media relationship pihak Ify Alyssa, Delaz.
“Ibu Farida terkena covid,” tulis Delaz via pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (17/1/2021).
Tak hanya itu, penyanyi berusia 24 tahun ini juga mengunggah foto makam Farida Pasha.
Tampak bunga yang masih segar dan tanah yang masih basah di makam almarhumah.
Ify Alyssa pun menulis curhat pilu di unggahannya tersebut.
"mauuuuu peluk ibu banget."
Ify Alyssa juga mengunggah foto kenangan bersama almarhumah.
Tampak foto masa muda Farida Pasha yang begitu cantik.
Ify Alyssa juga membagikan foto kebersamaan dengan sang nenek saat masih sehat.
Melalui keterangan fotonya, Ify Alyssa mengungkapkan rasa sayangnya pada sang nenek.
Ia juga menitipkan pesan pilu.
Dalam unggahannya, Ify Alyssa titip peluk untuk sang papa yang sudah terlebih dahulu berpulang.
"Love you so much Ibu sayang, yang tenang di Surga. Titip peluk untuk papa ya."
Ucapan duka dari para rekan artis pun mengalir untuk Ify Alyssa yang kehilangan neneknya.
@cakecaine : "ka ify, turut berduka. kuat ka ify."
@aruanmarsha : "ifyy turut berduka cita.. yang kuat ya sayang."
@tristanjulianos : "ify.. turut berduka cita fy semoga keluarga diberikan kekuatan semoga menerangi bersamaNya selalu Amin."
@barsenabest : "Ifyyyyyyy turut berduka cita ya fyy, ibu sudah ditempatkan di sisi terbaik-Nya. Semoga keluarga diberi ketabahan. Aamiin."
@indralesmana : "Turut berduka Ify.. semoga seluruh keluarga yg di tinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan."
Nama Farida Pasha sendiri mulai mencuat pada tahun 1977 lewat perannya di film Guna-Guna Istri Muda.
Film Guna-Guna Istri Muda kala itu cukup meledak di bioskop Indonesia.
Sejak saat itu, Farida Pasha mulai banyak membintangi judul film dan sinetron.
Namun yang paling melekat pada diri Farida Pasha yakni saat memerankan sosok Mak Lampir dalam serial kolosal Misteri Gunung Merapi.
Berkat kesuksesannya memerankan Mak Lampir, tak sedikit yang dibuat takut dengan sosok artis yang meninggal dunia di usia 68 tahun ini.
Kendati demikian, nama Farida Pasha cukup dikenang dan melekat di benak generasi 90-an.
Baca Juga: Termasuk Anies Baswedan, Ini Daftar Orang yang Tak Bisa Divaksin Covid-19, Apa Alasannya?
Seperti dikutip dari Tempo, Farida Pasha pernah memberikan alasan mengapa ia mau memoles wajah cantiknya menjadi Mak Lampir.
Hal itu tertulis dalam Majalah Tempo yang terbit pada 27 April 1999. (Hasil wawancara Tempo dapat dibaca selengkapnya di sini).
Wajahnya masih tampak cantik, kendati usianya saat itu 47 tahun selalu kebagian tokoh antagonis.
Dalam film pertamanya, Guna-Guna Istri Muda, yang dibuat pada 1978, ia menjadi sang istri muda.
Setelah itu, ustazah ini selalu kebagian peran sebagai tokoh yang bikin kuduk orang merinding, seperti dalam film Putri Kuntilanak dan Nenek Gondrong.
Rupanya, peran itu bisa dijalaninya dengan baik. Buktinya, ia jugalah yang dipilih memainkan tokoh Mak Lampir, seorang penyihir dalam film layar lebar dan sinetron Misteri Gunung Merapi, yang kini sedang diputar di salah satu stasiun televisi swasta.
Mak Lampir inilah yang membuat namanya kondang hingga ke Malaysia.
Begitu menjiwainya Farida pada tokoh tersebut, sampai-sampai ketika wartawan Tempo mencarinya di lokasi syuting, ia menjawab, "Farida Pasha tidak ada, yang ada hanya Mak Lampir, hi-hi-hi...."
Simak cuplikan wawancaranya dengan Tempo 22 tahun lalu.
Tempo (T): Kelihatan Anda serius sekali memerankan tokoh Mak Lampir?
Farida (F): Tokoh Mak Lampir ini sebenarnya sudah populer. Saya harus bisa tampil sempurna memerankan tokoh ini. Penampilannya harus tampak seram dan menakutkan.
T: Kok, Anda mau menjadi Mak Lampir?
F: Tokoh Mak Lampir ini, selain dibenci, juga dikangeni, kok. Banyak orang yang mau foto dengan Mak Lampir. Kalau jalan-jalan ke mal, banyak orang yang salaman dengan saya, termasuk anak-anak kecil.
T: Nggak takut kualat atau kesurupan?
F: Setiap mulai kerja, baca bismillah. Lagipula, kami selamatan dulu, kami mengundang seorang kiai untuk mengucapkan doa untuk keselamatan kru.
T: Ngomong-ngomong, pernah didatangi roh Mak Lampir dari Gunung Merapi nggak?
F: Saya sendiri Mak Lampir, kalau teman-teman dari Gunung Merapi mau datang, ya silakan saja, hi-hi-hi....
T: Jadi, Anda nggak risi dengan peran Mak Lampir?
F: Hi-hi-hi..., saya memang Mak Lampir, hi-hi-hi....
T: Anda juga ustazah?
F: Kebetulan saja. Setelah naik haji, saya terpanggil untuk melakukan syiar agama, tapi saya tak mau dibayar. Hasil dari peran Mak Lampir ini juga harus saya bagikan.
T: Mak Lampir baik, dong?
F: Iya, dong. Mak Lampir kan kalau di luar film baik, juga dikangeni.
(TribunNewsmaker.com/Ninda/Tempo.co)