Fotokita.net - Mendadak anjlok 3.000 meter kurang dari 1 menit, ternyata pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah berusia 26 tahun, ini spesifikasinya.
Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan kehilangan ketinggian dalam waktu singkat, empat menit pasca-lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.30 WIB.
Pesawat dengan nomor penerbangan SJ182 itu seharusnya tiba pada pukul 15.15 WIB di Bandara Soepadio, Pontianak.
Namun pesawat yang mengangkut 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 kru penerbangan itu dikabarkan hilang kontak sekitar 11 mil laut arah utara Bandara Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Berdasarkan laporan yang diunggah oleh akun Twitter Flightradar24, insiden tersebut terjadi empat menit setelah Sriwijaya Air SJ182 take off dari bandara Soekarno-Hatta.
"Sriwijaya Air penerbangan #SJ182 kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit, sekitar empat menit setelah keberangkatan dari Jakarta," tulis Flightradar24.
Dari data yang diunduh juga tercatat ketinggian jelajah pesawat Sriwijaya Air SJ182 turun 5.500 kaki (dari 10.900 ke 5.400) dalam 15 detik. Sementara dari ketinggian 5.400 kaki hingga 250 kaki dalam 7 detik.
Berdasarkan data dari Planespotters.net, pesawat B737-500 yang dioperasikan Sriwijaya Air berusia 26,7 tahun, terbang perdana pada 13 Mei 1994, dan telah dipakai oleh Sriwijaya Air selama delapan tahun.
Pesawat tersebut pertama kali digunakan oleh maskapai AS, Continental Airlines setelah keluar dari pabrik pada 1994, kemudian dipakai oleh maskapai United mulai Oktober 2010.
Baru pada Mei 2012, pesawat dioperasikan oleh Sriwijaya Air.
Pesawat milik maskapai Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY182 dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Pesawat dengan registrasi PK-CLC itu melayani rute penerbangan Jakarta - Pontianak.
Pesawat diketahui sempat mengudara pada ketinggian 11.000 kaki sampai 13.000 kaki di atas permukaan laut, namun berhenti di sekitar 11 mil laut sebelah Barat Laut bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Pantauan pada situs PlaneSpotters, PK-CLC adalah pesawat jenis Boeing 737-500 dengan nomor produksi (Manufacturers Serial Numbers) 27323.
Pesawat tersebut pertama kali melakukan uji terbang pada 13 Mei 1994, dan dipakai oleh Sriwijaya Air selama 8 tahun.
Pesawat tersebut pertama kali digunakan oleh maskapai AS, Continental Airlines setelah keluar dari pabrik pada 1994, kemudian dipakai oleh maskapai United mulai Oktober 2010.
Baru pada Mei 2012, pesawat dioperasikan oleh Sriwijaya Air.
Berikut adalah spesifikasi pesawat B737-500 PK-CLC Sriwijaya Air, sebagaimana dihimpun dari Airfleets, Sabtu (9/1/2021).
Registrasi: PK-CLC
Serial number: 27323
Tipe: Boeing 737-500
Mesin: 2 buah CFMI CFM56-3C1
Terbang perdana: 13/05/1994
Umur pesawat: 26,7 tahun
Konfigurasi: Kelas ekonomi 112 penumpang
Baca Juga: Bantuan Polisi Ditolak Habib Rizieq, Komnas HAM Ungkap Temuan Mengejutkan Soal Penembakan Laskar FPI
Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut melayani rute Jakarta-Pontianak. Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar24, menunjukkan pesawat take off pada pukul 14.30 LT.
Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak.
Namun, data Flightradar24 menunjukkan, B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Pesawat tampak sempat melewati ketinggian 11.000 kaki, tetapi tiba-tiba ketinggian dan kecepatan pesawat turun drastis.
Posisi terakhir menunjukkan ketinggian 250 kaki di atas permukaan laut dengan kecepatan 358 knots.
Daftar manifes menyebutkan, Sriwijaya Air SJ182 mengangkut 46 penumpang, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 kru penerbangan.
(KompasTekno.com)