Cerita Ahmad Bikin Gempar Usai Foto 'Jenazah Laskar FPI Tersenyum' Tersebar, Ini Sosok Sebenarnya

Sabtu, 12 Desember 2020 | 19:57
tribun kaltim

Ahmad. pria di foto 'jenazah laskar FPI dalam kondisi tersenyum' yang viral di media sosial.

Fotokita.net - Cerita Ahmad bikin gempar usai foto 'jenazah laskar FPI tersenyum' tersebar, ini sosok sebenarnya.

Inilah sosok Ahmad, pria di foto jenazah laskar FPI dalam kondisi tersenyum yang viral di media sosial.

Foto Ahmad dalam kondisi berbaring dengan mata tertutup itu disebarkan oleh sejumlah akun media sosial.

Ironisnya, foto itu diberi narasi "jenazah laskar FPI dalam kondisi tersenyum."

Baca Juga: Polisi Makin Galak? Bukan Hanya Habib Rizieq, Ketua Panitia Acara di Serang Ikut Ditetapkan Jadi Tersangka, Picu Kerumanan

Polisi memastikan foto itu tidak benar alias hoax.

Lalu, siapa sebenarnya Ahmad?

Ternyata pria berusia 33 tahun ini adalah seorang marbot di Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Dia hadir bersama Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting melakukan konferensi pers di Halaman Polres Kukar, Jalan Wolter Monginsidi, Tenggarong, Kukar, Jumat (11/12/2020).

Baca Juga: Datangi Polda Metro Jaya, Habib Rizieq Ungkap Alasan 2 Kali Mangkir dari Panggilan Polisi, Langsung Ditangkap Usai Diperiksa?

Ahmad mengaku tidak mengira fotonya bisa viral dan disebut sebagai anggota laskar FPI atau pengawal RIzieq Shihab yang tewas saat peristiwa penembakan di tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) itu pun langsung diselidiki polisi.

Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting memastikan AHmad hanya berstatus saksi dalam kasus ini.

"Jadi, dari hasil pemeriksaan. Ahmad statusnya sebagai saksi korban. Awal mula foto itu tersebar saat dia saling mengirim pesan WhatsApp kepada rekannya," kata Irwan.

Baca Juga: Dicekal Pergi ke Luar Negeri Hingga Posisinya Disebut Sudah Diketahui Polisi, Habib Rizieq Siap Datangi Polda Metro, Ini Waktunya

Irwan memaparkan, saat itu Ahmad sedang chatting dengan Tri, rekannya.

Saat itu, Tri bertanya, dengan siapa dirinya chatting.

Ahmad kemudian mengirim foto tersebut, 6 Desember lalu.

Tak hanya kepada Tri, ternyata Ahmad juga mengirim foto tersebut ke salah satu WhatsApp grup pada keesokan harinya.

Hal itu juga dibenarkan oleh Ahmad.

Baca Juga: Tanpa Bermaksud Dahului Tuhan, Mbak You Minta Warga Jakarta Waspada di Tahun 2021, Singgung Pergantian Presiden Hingga Politik Makin Panas

"Dia kirim ke WA grup pecinta dan pembela ulama," kata Irwan.

Ahmad, sebagai saksi korban, mengaku tidak tahu siapa yang memviralkan fotonya tersebut.

Ahmad juga merasa dirugikan, karena fotonya digunakan untuk membohongi publik.

"Saya merasa dirugikan. Saya juga sudah mengklarifikasi itu melalui video bahwa itu hoaks," kata Ahmad, di Polres Kukar.

Ahmad mengaku tak punya motif tertentu, dirinya hanya sekadar membagikan foto ke grup dan tanpa ada maksud.

Baca Juga: Cuma Diminta Jaga Ketertiban Hingga Mau Ditangkap Polisi, Begini Respon Presiden Jokowi Usai Habib Rizieq Makin Semangat Gelar Acara: Skenario Berubah

"Jelas sangat terganggu, saya ambil hikmahnya. Mudah-mudahan yang mengolah ini bisa secepatnya menjelaskan apa maksud dan tujuannya," kata Ahmad.

Sementara itu, Kapolres Kukar menjelaskan proses pemeriksaan kepada sejumlah saksi juga terus dilakukan.

Baca Juga: Acara Pengajian Habib Luthfi Picu Kerumunan, Tapi Beda Tindakan dari Aparat, Habib Rizieq Disebut Lakukan 2 Tindakan Ini: Ya Jelas Beda

Bahkan, siapa saja orang yang mengedit dan memviralkan, nama-namanya telah dikantongi oleh Bareskrim Mabes Polri.

"Orang dari luar, bukan dari sini (Tenggarong). Untuk ancaman hukuman akan dikenakan Undang-undang ITE, dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara," jelas Irwan.

Keluarga Pengawal Rizieq Shihab Datangi DPR RI

Baca Juga: Kondisi Jenazah 6 Pengawal Habib Rizieq Diluruskan, Netizen Galang Dana Buat Keluarga Korban, Totalnya Nyaris Tembus Rp 1 Miliar

Di bagian lain, keluarga pengawal Rizieq Shihab ini menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Rapat dengar pendapat tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa yang didampingi Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni.

Tal hanya mengungkap kondisi jenazah, keluarga pengawal Rizieq Shihab ini juga membeber kondisi setelah kejadian.

Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka Hingga Diancam Segera Ditangkap, Habib Rizieq Beri Respon Begini: Semoga Polisi Punya Pertimbangan Humanis

Berikut pengakuan selengkapnya.

1. Banyak luka

Dalam rapat ini, Daynuri bersama tiga anggota keluarga pengawal Rizieq Syihab yang tewas menuntut keadilan atas peristiwa tersebut.

"Saya meminta keadilan dari pemerintah, dari Komisi III, mudah-mudahan bisa terungkap apa yang membunuh anak saya ini, jadi intinya saya meminta keadilan," ucap Daynuri, ayah dari Luthfil Hakim, pengawal Rizieq Shihab yang tewas.

Raut kesedihan tak begitu terlihat dari wajah Daynuri dikarenakan sebagian wajahnya tertutup masker.

Baca Juga: Terima Segepok Uang dari Warga, Ibunda Korban Tewas Bentrokan Laskar FPI dan Polisi Menangis Tersedu: 'Saya Butuh Keadilannya Saja'

Namun, ia tak henti menceritakan kondisi anaknya di hadapan pimpinan dan anggota Komisi III DPR.

Ia menceritakan, banyak luka di tubuh anaknya yang ia temukan saat memandikan jenazah.

"Saya lihat pas dimandikan menyaksikan kayak disiksa di punggung kayak geseng dan pipi bengkak biru, tangan terkelupas, tembakan dari jarak dekat, empat lubang (menunjuk dada), nembus ke belakang. Kulit di belakang sama di sini (menunjuk dada) terkelupas," kata Daynuri.

Baca Juga: Bongkar Rahasia Tolak Pilih Ahok Saat Pilkada DKI Jakarta, Jusuf Kalla Mendadak Singgung Orang Terkaya Indonesia Ini, Ada Apa?

Sama seperti Daynuri, saudara perempuan dari Muhammad Suci Khadavi, Anandra juga menuntut keadilan atas insiden yang menewaskan adiknya.

"Korban ini tidak memiliki kesalahan dan ini benar-benar tidak manusiawi. Kami tahu dari media, kami minta mohon keadilannya di dunia ini," kata Anandra.

Ia menceritakannya, kondisi jenazah adiknya ditemukan banyak luka, salah satunya ada tiga luka tembakan di dada, di bagian punggung dan di kepala juga ditemukan luka.

"Lukanya seperti ditembak jarak dekat, ayah saya cerita sambil berderai air mata, luka tembak di dada ada 3, di punggung luka robek seperti diseret, di jidat ada biru seperti dihantam senpi yang belakangnya," ujar dia.

Baca Juga: Banyak Luka Tak Wajar di 6 Jenazah Pengawalnya, Habib Rizieq Muncul ke Publik: Tanpa Mereka Mungkin Kami Digiring ke Medan Pembantaian

2. Minta tidak ada fitnah

Sementara itu, paman dari Andi Oktiawan, Umar mengatakan, kejadian yang dialami Andi dan lima orang lainnya benar-benar sudah terjadi. Ia meminta tak ada fitnah terhadap korban-korban tersebut.

"Sudah jelas kejadiannya yang terjadi, saya mohon setelah kita liat semua, jangan difitnah kembali, saya minta pihak-pihak untuk diusut semua. Itu aja permintaan kami," kata Umar.

Kemudian, saudara perempuan dari Muhammad Reza, Septi menuntut pelaku penembakan adiknya dihukum seadil-adilnya.

Baca Juga: Keponakan Prabowo Merana, Ini Daftar Kekalahan Jagoan Gerindra, Simak Link Hasil Pemungutan Suara Pilkada 2020

3. Barang-barang korban tidak dikembalikan

Dalam sesi pendalaman, Wakil Komisi III DPR Desmond J Mahesa menanyakan soal barang-barang simpatisan Rizieq yang tewas kepada keluarga mereka.

"Ada barang almarhum yang pada saat jenazah yang dikembalikan, ada yang diserahkan yang lain?" tanya Desmond.

Semua perwakilan keluarga simpatisan Rizieq Shihab tersebut mengaku tidak ada barang-barang mendiang yang dikembalikan oleh aparat kepolisian.

Baca Juga: Ayah Korban Tewas dalam Penembakan Rombongan Pengajian Habib Rizieq Gembira, Aa Gym Ingatkan Umat Islam untuk Lakukan Ini

Paman dari Andi Oktiawan, Umar mengatakan, mestinya pihak kepolisian mengembalikan barang-barang milik Andi dan lima orang lainnya.

"Tentunya sama dari teman-teman semua enggak ada satupun barang yang saya terima, ya, punya almarhum bahkan itu masih aktif pak, iya saya bingung kalau bisa barang-barang dikembalikan harusnya," jawab Umar.

4. Tak terima ancaman tapi ada orang mencurigakan

Lantas, Desmond kembali menanyakan, apakah 6 keluarga mendiang simpatisan Rizieq Shihab ini mendapat ancaman setelah peristiwa di Jalan Tol Jakarta-Cikampek tersebut.

Semuanya menjawab tidak mendapatkan ancaman selepas peristiwa tersebut.

Baca Juga: Tampak Kompak Pimpin Indonesia, Jusuf Kalla Blak-blakan Punya Pendapat Berbeda dengan Jokowi, Nama Ahok Ikut Disinggung

Namun, Dyanuri curiga ada orang yang tidak dikenal sering menanyakan dirinya.

"Orang yang tidak jelas nanya yang macam-macam, tetapi saya teguh tidak jawab dan ancaman apa pun," kata Daynuri.

5. Bantah bawa senjata api

Kemudian, Anandra menambahkan, ia yakin adiknya, yakni Khadavi tidak membawa senjata seperti apa yang disampaikan kepolisian.

Ia mengatakan, Khadavi bersama lima orang lainnya hanya mengawal perjalan Rizieq Shihab, bukan untuk melakukan perang.

Baca Juga: Asyik Nikmati Kopi Hingga Tidur Pulas di Rumah Warga, Pejabat Kalang Kabut Saat Terima Kabar Presiden RI Lagi Menyamar

"Kami ingin meluruskan bahwa anak-anak kami tidak membawa senjata satu pun, baik itu pistol apa pun yang diinformasikan di media, karena buat apa karena niatnya baik bukan untuk perang," kata Anandra.

Senanda dengan Anandra, Septi juga mengatakan, adiknya tidak mungkin membawa senjata saat mengawal perjalanan Rizieq Shihab.

"Adik saya enggak pernah bawa senjata, di rumah sebagai ansip tidak pernah bawa pentungan apalagi senjata tajam," kata Septi.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasdem Taufik Basari mengatakan, Komisi III harus mengumpulkan informasi untuk mengambil langkah terhadap kasus tersebut.

Baca Juga: Dituding Terima Uang Ilegal Saat Tinggal di Arab Saudi, Rahasia Habib Rizieq Dibongkar Mahfud MD: 'Ada Intervensi Amerika?'

Adapun jenazah enam anggota laskar khusus FPI yang tewas ditembak polisi sudah dimakamkan pada Rabu (9/12/2020) pagi.

Lima jenazah yang dimakamkan di Megamendung, Kabupaten Bogor yakni Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan (26), Muhammad Suci Khadavi (21), dan Reza (20).

Sementara itu, jenazah Luthfil Hakim (25) dimakamkan di Cengkareng, Jakarta Barat.

Enam jenazah itu selesai diotopsi di Rumah Sakit Polri, Kramatjati Jakarta Timur, pada Selasa malam dan langsung diserahkan ke pihak keluarga.

Baca Juga: Rombongan Pengajian Habib Rizieq Diadang Preman, Sosok Ini Minta Presiden Copot Kapolri Usai Tembak Mati 6 Pengikut Imam Besar FPI

Menurut Taufik, pihak keluarga dan masyarakat perlu mengetahui informasi mengenai langkah-langkah dilakukan Polri dan Komnas HAM dalam mengungkap kasus tersebut.

Informasi tersebut, misalnya mengenai jenis peluru yang digunakan hingga jarak tembak.

"Kemudian kondisi jenazah yang kita harus ketahui dengan hasil dari otopsi yang gunanya mungkin bisa melihat arah tembaknya seperti apa? jaraknya seberapa jauh? analisis terhadap gambaran penembakan seperti apa?" kata Taufik.

Taufik menyarankan agar pihak keluarga membuka komunikasi dengan kepolisian guna mengetahui informasi yang diinginkan maupun sebaliknya.

Baca Juga: Tinggal Tunggu Lampu Hijau BPOM, Menkes Terawan Ungkap Vaksin Sinovac dari China Berbahan Baku Virus SARS-CoV-2

"Saya menyarankan kepada keluarga korban dan tim pendamping untuk bisa membuka komunikasi juga dengan Propam Mabes Polri, untuk menanyakan bagaimana barang-barang yang dimiliki korban? kemudian apa saja tindak lanjut dari Propam?" ujar Taufik.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menegaskan, pihaknya akan terus berupaya menyampaikan aspirasi dari keluarga untuk mencari keadilan atas peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, aspirasi keluarga akan disampaikan Komisi III ke mitra kerjanya yaitu Polri.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya