Selalu Anggap Sepele Bahaya Corona, Ternyata Donald Trump Kontak Fisik dengan Sosok Cantik Ini Sebelum Dinyatakan Positif Covid-19, Sampai Peluk Cium?

Sabtu, 03 Oktober 2020 | 09:20
Flickr

Donald Trump

Fotokita.net - Selalu anggap sepele bahaya corona, ternyata Donald Trump kontak fisik dengan sosok ini sebelum dinyatakan positif Covid-19, sampai peluk cium?

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan kabar yang langsung disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Lewat akun pribadinya di Twitter, Donald Trump mengumumkan dirinya positif Covid-19. Ia tak sendiri. Istrinya, Melania Trump juga ikut tertular virus corona.

"Malam ini, @FLOTUS (akun Twitter Melania Trump) dan saya diketahui positif Covid-19(corona).

Kami akan segera memulai karantina dan proses pemulihan.

Baca Juga: Ikut Tertular Covid-19, Siapa Sangka Melania Trump Ambil Sikap Ini Usai Fakta Selingkuh Suaminya Diungkap Bintang Film Dewasa

Kami akan melalui ini bersama-sama!" kicau Trump.

Kabar ini dianggap bagaikan ironi bagi masyarakat AS.

Pilpres Amerika Serikat (AS) akan berlangsung pada November 2020 nanti.

Kedua capres, Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat sudah sejak jauh-jauh hari saling "berperang opini".

Baca Juga: Donald Trump Bangga Dapat Bocoran Rahasia Korea Utara, Kim Jong Un Ambil Sikap Ini Usai Dengar Kabar Sang Pemimpin AS Positif Covid-19

Salah satu yang menjadi topik dalam perjalanan para kandidat untuk menjadi penghuni Gedung Putih adalah tentang Covid-19.

Kini angin berada di kubu Biden terkait laporan bahwa Donald Trump yang menjadi petahana disebut telah menyepelekan pandemi virus Corona.

Donald Trump baru-baru ini mengakui, dia sengaja merendahkan betapa seriusnya ancaman yang ditimbulkan dari Covid-19.

Baca Juga: Masih Ingat Idrus Marham? Eks Sekjen Golkar yang Terseret Kasus Suap Ternyata Sudah Bebas Murni, Begini Kronologinya

Baca Juga: Belum Juga Halal, Berkali-kali Kepergok Kamera Sentuh Fisik Lesti Kejora, Tapi Rizky Billar Selalu Anggap Main-main: Saya Lupa Punya Tangan

Kabar itu muncul berdasarkan preview buku Rage, yang ditulis oleh jurnalis veteran Bob Woodward atas wawancara pada 19 Maret lalu.

Bahkan Trump tahu kalau Covid-19 ini jauh lebih mengerikan dari flu biasa.

"Itu adalah ancaman yang mengerikan. Bahkan lebih buruk dari flu yang kalian selama ini alami," kata dia pada 7 Februari.

Namun dalam wawancara dengan Woodward merujuk pada buku yang bakal terbit 15 September nanti, Trump mengaku sengaja merendahkan skala ancaman dari Covid-19 ini.

"Sampai sekarang saya berusaha merendahkannya."

"Karena saya tidak ingin menimbulkan kepanikan," ujar presiden berusia 74 tahun itu.

Baca Juga: Kabar Baik Buat PNS, Pemerintah Sengaja Ubah Aturan Ini Agar ASN Bisa Cuti di Luar Cuti Bersama 2021, Begini Rinciannya

Twitter/Realdonaldtrump

Pernyataan Donald Trump tentang dirinya dan istri, Melania Trump yang terinfeksi virus corona.

Dia juga mengungkapkan bagaimana virus itu "bisa menyebar di udara", meski selama ini berulang kali Trump mengejek orang-orang yang memakai masker.

Kemudian seperti dikutip Sky News Rabu (9/9/2020), buku itu juga mengungkapkan sang presiden diberi tahu Covid-19 bisa jadi "ancaman keamanan terbesar".

Keberadaanbuku Rage ini pun bakal menjadi tekanan hebat bagi Trump.

Terlebih, dia sangat berambisi mendapatkan periode keduanya dalam Pilpres AS pada 3 November mendatang.

Baca Juga: Chasing Light at The Edges of Night, Fotografi Batas Malam yang Menyeret ke Danau Perenungan

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Lanjutkan 4 Bantuan Tunai Ini Hingga Tahun 2021, Ada Subsidi Gaji dan BLT UMKM Rp 2,4 Juta

Survei politik menyatakan, sekitar dua per tiga publik AS sama sekali tidak menyukai caranya dalam menangani pandemi Covid-19.

Dia juga kerap dituding meremehkan ancaman yang diberikan wabah tersebut demi untuk mengamankan peluangnya terpilih kembali.

Berbicara kepada awak media di Gedung Putih, Trump menuturkan buku yang ditulis Woodward adalah "serangan politik terhadapnya".

Dia juga membela keputusannya yang cenderung meremehkan wabah, semata-mata untuk menghindari apa yang disebutnya "kegilaan publik".

"Kita harus menunjukkan ketenangan."

"Saya jelas tak ingin membawa negara ini dalam kegilaan dan ketakutan," papar Trump dilansir AFP.

(ALEX EDELMAN / AFP)
(ALEX EDELMAN / AFP)

Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland (11/7/2020).

"Kami tidak ingin orang-orang berlarian dan berteriak 'lihat ini, lihat ini'. Kepemimpinan harus ditunjukkan dan panik adalah hal terakhir yang muncul," lanjutnya.

Dia kemudian menuding Woodward "sudah menjalankan tugasnya dengan baik" dan mengaku tidak akan membacanya karena tak punya waktu.

Meski begitu, Rage jelas bakal jadi amunisi bagi Demokrat untuk menuduh sang presiden gagal bersikap yang diperlukan untuk mengentaskan wabah.

"Dia tahu sendiri bahwa virus corona ini berbahaya," ujar Joe Biden, kandidat presiden Demokrat dalam kampanyenya di Michigan.

Baca Juga: Prada MI Hasut Anggota TNI Lakukan Aksi Koboi, Besaran Ganti Rugi yang Ditanggung TNI AD Bikin Geleng-geleng Kepala

Biden menuding bahwa calon rivalnya tersebut sudah berbohong kepada rakyat AS. Secara sadar sang presiden disebut telah menipu publik.

"Itu memuakkan. Pikirkan apa yang sudah dibuatnya," jelas Biden kepada CNN, seraya menyatakan perilakunya "nyaris setara kriminal".

Sikap Trump anggap enteng Covid-19

Presiden Amerika Serikat (AS) secara sengaja memandang enteng dan mengabaikan pandemi virus corona,Covid-19, padahal ia sudah mengetahuinya sejak Februari 2020.

Dalam sebuah rekaman wawancara eksklusif jurnalis senior AS, Bob Woodward, yang dilakukan awal Februari 2020,Trump secara pribadi mengatakan virus corona adalah hal yang mematikan dan tahu itu sangat menular.

Meski mengklaim telah terkendali akan tetapi Trump kemudian berkata, " Saya suka mengecilkannya".

Donald Trump berbicara secara pribadi tentang sifat mematikan dari virus corona dalam wawancara yang direkam bahkan ketika dia secara terbuka meremehkan tingkat keparahanCovid-19awal tahun ini.

Sebelum pandemi akan merenggut hampir 200.000 nyawa orang Amerika dan terus bertambah.

Baca Juga: Merintih Jadi Korban Keroyok Padahal Jatuh Sendiri, Inilah Motif Prada MI Sebar Kabar Bohong Hingga Sulut Jiwa Korsa Sesama Prajurit TNI

Dalam rekaman wawancara yang terungkap Rabu sore (9/9/2020) waktu AS, Trump - yang secara teratur berbicara tentang penghinaannya terhadap banyak media 'berita palsu' - berbicara secara bebas dengan Woodward tentang pemikiran batinnya tentang virus dan percakapan pribadi dengan Kim Jong-un - meskipun telah menyebut buku Woodward sebelumnya sebagai 'penipu pada publik.'

Dikutip dariDailymail.co.uk, Kamis (10/9/2020), Trump mengakui bahwa virusCovid-19adalah hal mematikan.

'Ini adalah hal yang mematikan,' kata presiden kepada Woodward.

Bob Woodward adalah jurnalis senior yang lewat laporan investigasinya berhasil memaksa Presiden AS Richard Nixon mundur karena skandal Watergate.

"Anda hanya menghirup udara dan begitulah cara berlalu, '' kata Trump kepadanya dalam panggilan telepon 7 Februari.

"Dan itu sangat rumit. Itu sangat rumit. Itu juga lebih mematikan daripada flu beratmu."'

Baca Juga: Ingat Daeng Koro? Mantan Kopassus TNI AD Jadi Teroris Usai Dipecat, KSAD Andika Perkasa Diminta Timbang Lagi Keputusannya

Trump telah diberi pengarahan tentang virus di Oval Office 28 Januari, seperti yang dijelaskan dalam sebuah artikelWashington Post.

Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien memperingatkannya: "Ini akan menjadi ancaman keamanan nasional terbesar yang Anda hadapi dalam kepresidenan Anda," menurut Woodward.

Donald Trump dianggap sangat buruk menangani pandemi Covid-19di AS.

Tidak sedikit Pernyataannya mengenai Covid-19juga banyak yang menuai kontroversi.

Misalnya menyalahkan negara Tiongkok atas negara tersebut dan juga pernyataan mengenai masker.

Bahkan dirinya sempat mengejek Joe Biden di debat Presiden karena selalu mengenakan masker dimanapun.

Kapan dan di mana Donald Trump tertular masih sulit dijawab.

Di tengah pengumuman ini, Wakil Presiden Mike Pence dan istrinya, Karen, mengatakan sudah melakukan tes dan hasilnya negatif.

Yang menjadi pertanyaan, kapan dan di mana PresidenTrumptertularvirus corona?

Baca Juga: Tampak Tenang Meski Ditunjuk-tunjuk Gatot Nurmantyo, Begini Sosok Perwira TNI AD yang Rebut Kertas Orasi Pensiunan Jenderal TNI di TMP Kalibata

Pertanyaan ini sulit terjawab karena Trump memiliki jadwal sangat padat menjelang pemilihan presiden pada 3 November dan biasanya tidak menggunakan masker.

Namun, menurut kantor beritaAssociated Press, Trump menyatakan bahwa ia melakukan kontak dekat dengan para pejabat militer atau para penegak hukum dalam wawancara denganFox Newspada Kamis (1/10/2020).

Dalam pesan yang direkam sebelumnya untuk acara amal pada Kamis malam (1/10/2020), Presiden Trump mengatakan "akhir dari pandemi sudah dekat."

Baca Juga: Terbongkar, TNI Blak-blakan Modus Gatot Nurmantyo dan Prajurit Baret Merah ke TMP Kalibata Hingga Bikin Geram Mantan Danjen Kopassus

via Kompas.com
AP/Alex Brandon

Penasihat Presiden Amerika Serikat Hope Hicks berjalan dari Marine One untuk menemani Presiden Donald Trump naik Air Force One saat dia berangkat Rabu, 30 September 2020, di Pangkalan Angkatan Udara Andrews.

Beberapa jam setelah pesan itu diputar pada acara tahunan Al Smith Dinner di kota New York, presiden mengeluarkan cuitan yang disebutCBS Newssebagai "pengumuman yang mengguncang Bumi", cuitan yang menyebut ia dan istrinya positif Covid-19.

Amerika Serikat mencatat angka kasus tertinggi di dunia dengan angka kematian mendekati 208.000 orang.

Trump dan Melania dites positif Covid-19 setelah Hope Hicks, salah satu asisten terdekat Trump, dinyatakan positif terkena virus corona.

Hicks, yang berusia 31 tahun itu bepergian bersama Trump di pesawat kepresidenan Air Force One menuju acara debat capres di Ohio.

Baca Juga: Bukan TNI, Berpakaian Serba Hitam dengan Senjata Keris, Begini Sosok Pasukan Gagak Hitam yang Jadi Algojo Maut Orang-orang PKI

Risiko Covid-19 seperti apa yang dihadapi Trump?

Analisis dari James Gallagher, wartawan kesehatan dan sainsBBC News.

Donald Trump memiliki faktor risiko yang jelas, termasuk usianya, berat badan dan juga karena berjenis kelamin laki-laki. Semua ini meningkatkan risiko terkena virus corona yang parah.

Trump berusia 74 tahun dengan indeks massa tubuh, Body Mass Index (BMI) lebih dari 30, definisi klinis untuk obesitas.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Adu Mulut dengan Juniornya di TNI, Fakta Massa Pendemo Saat Bentrokan TMP Kalibata Bikin Terkejut, Orang Bayaran?

tribunnews.com

Mengenal Hope Hicks, asisten Donald Trump.

Umur adalah ukuran jelas untuk kemungkinan terkena penularan serius, dengan kemungkinan perawatan rumah sakit dan dalam sejumlah kasus menyebabkan kematian.

"Namun sebagian besar orang yang tertular juga membaik," kata Dr Bharat Pankhania, dari fakultas kedokteran Universitas Exeter, kepadaBBC.

Analisa awal dari lebih 100 studi, berdasarkan data dari seluruh dunia, menunjukkan risiko pada anak-anak dan orang muda kecil.

Namun untuk orang pada usia 75 tahun, diperkirakan 1 dari 25 orang yang terkena virus corona meninggal.

Pola yang sama juga dilihat oleh pusat pengendalian penyakitAS, Centers for Disease Control (CDC). Badan ini menyatakan 8 dari 10 kematian akibat Covid-19 terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Baca Juga: Bersumpah Tak Akan Wajibkan Warga AS Pakai Masker, Donald Trump dan Penasihatnya Jalani Karantina Usai Positif Covid-19

Mereka yang berusia sepantar Trump, risiko untuk dirawat di rumah sakit lima kali lebih tinggi dan kemungkinan meninggal 90 kali lebih besar dibandingkan mereka yang berusia 20-an tahun.

Trump sendiri mengumumkan berita dia terkena virus corona, dalam cuitan terbarunya dengan menulis, "Kami akan melalui ini bersama-sama."

Para pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan pesan cepat pulih untuk Trump dan Melania.

Dokter pribadi Trump, Sean Conley, merilis pernyataan bahwa presiden dan ibu negara "dalam kondisi baik saat ini dan mereka berencana tinggal di kediaman di dalam Gedung Putih selama masa pemulihan".

"Saya mengharapkan presiden bisa menjalankan tugas-tugasnya tanpa gangguan selagi pemulihan, dan saya akan memberitahu Anda perkembangan apa pun pada masa mendatang," sebut Conley dalam pernyataannya.

(Tribunnewsmaker.com/*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma