Batal Lawan Kotak Kosong, Inilah Sosok Rival Gibran Rakabuming di Pilkada Solo 2020, Cuma Jadi Penggembira?

Selasa, 08 September 2020 | 06:41
kolase tribunnews

Calon Wali Kota Solo dari perseorangan, Bagyo Wahono dan Calon Wali Kota Solo dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka

Fotokita.net - Calon Wali Kota Solo dari PDIP yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), GibranRakabuming Raka akhirnya memiliki rival dalam Pilkada Solo 2020.

Gibran yang berpasangan dengan mantan Ketua DPRD Solo, Teguh Prakosa bakal berhadapan dengan calon perseorangan (independen), Bagyo Wahono-FX Supardjo (Bajo)

Pada Minggu (6/9/2020) kemarin, Bajo telah mendaftar ke KPU Solo.

Baca Juga: Bikin Gempar, Pilkada Solo 2020 Belum Lagi Dimulai, Gibran Rakabuming Ternyata Akui Kalah dari Sosok Ini

Menjadi rival anak Presiden, siapakahBagyo Wahonodan FX Supardjo?

Tidak banyak informasi tentang sosok Bagjo Wahono dan FX Supardjo.

Namun, keduanya merupakan warga dari kalangan biasa.

Baca Juga: Sebut Pihak Istana Buta Demokrasi, Akademisi Rocky Gerung: Hari Raya Idul Adha Anak Dikorban Ayah Atas Perintah Tuhan, Tapi Kalau Gibran Dikorbankan Karena Ambisi Jokowi

Mengutip pemberitaanTribunJateng,Bagjo Wahyono berprofesi sebagai seorang penjahit baju.

Ia merupakan warga RT 01/06, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo.

Sedangkan FX Supardjoadalah warga RT 01/07 Kampung Karangturi, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan Solo.

Di wilayah setempat, FX Suparjo menjabat sebagai Ketua RW.

Baca Juga: Sebut Ada yang Tak Terlihat di Balik Sindiran Puan Maharani, Rocky Gerung Anggap Anak Megawati Jadi Titik Paling Lemah dalam Paket Rezim Jokowi

Ketua Tim Sukses Bajo, Robert Hananto mengungkap pasangan ini disokong oleh Yayasan Tikus Pithi.

Penelusuran Tribunnews.com, Tikus Pithi merupakan istilah yang melekat dengan Yayasan Surya Nuswantara.

TRIBUNSOLO.COM/RYANTONO PUJI SANTOSO

Calon Wali Kota Solo, Bagyo Wahyono.

Dikutip dari portal resmi Kabupaten Kulonprogo, Yasayan Surya Nuswatara merupakan badan usaha di bidang ekonomi dan sosial yang didirikan pada 15 Desember 2014 oleh Bpl Tuntas Subagyo di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tikus Pithi Anoto Baris adalah merupakan masyarakat kecil yang menyusun barisan untuk memperjuangkan nasib bangsa.

Kata tikus-tikus pithi anoto baris disebut sudah pernah dipakai atau ada pada zaman Singosari maupun Majapahit.

Baca Juga: Punya Anggaran Paling Gede, Menhan Prabowo Buka Suara Usai Dituding Nunggak Ratusan Juta Dolar dalam Proyek Jet Tempur Canggih

Sementara di akun Facebooknya, pimpinan Yayasan Surya Nuswantara, Tuntas Subagyo, sempat mengkampanyekan cita-citanya untuk maju sebagai calon Independen dalam Pilpres 2019.

Namun, kita ketahui, cita-cita itu gagal karena tidak ada calon perseorangan dalam Pilpres 2019.

FB Tuntas Subagyo

Tuntas Subagyo, pimpinan Yayasan Surya Nuswantara

Adapun di akun Facebooknya, Yayasan Surya Nuswantara, terlihat aktivitas-aktivitas yayasan di sejumlah daerah termasuk di Solo pada 2019 lalu.

Dikutip dari Tribun Jateng, Yayasan Surya Nuswantara banyak mengusung calon independen di Pilkada 2020.

Tidak hanya pasangan Bajo, beberapa kandidat yang diusung Tikus Pithi sempat mendaftar dan menyerahkan berkas pencalonan, namun ditolak lantaran tidak memenuhi syarat.

Baca Juga: Anak-anaknya Jadi Sorotan Karena Main Pistol Air, Nia Ramadhani Malah Akui Kesalahan Ini Usai Menikah dengan Ardi Bakrie: Hidup Kayak Neraka

Komisioner KPU Jateng, Muslim Aisha, menuturkan banyak calon perseorangan yang diusung gerakan Tikus Pithi.

"Hampir semua calon dari jalur perseorangan diusung. Ini mengingatkan dulu pada 2018 saat pemilihan gubernur dimana gerakan ini ingin mengusung calon gubernur dari perseorangan, tapi gagal, nggak lolos," jelasnya saat menyambangi Kantor Tribun Jateng, Rabu (26/2/2020).

FB Yayasan Surya Nuswantara

Aktivitas Yayasan Surya Nuswatara di Solo pada 2019 lalu

Menurutnya, Tikus Pithi bergerak di beberapa kabupaten/kota di Jateng lantaran memiliki jaringan.

Antara lain di Kendal, Demak, Solo, Boyolali, Rembang.

Sementara, Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Jateng, Paulus Widiyanto menuturkan Tikus Pithi memiliki slogan Natha Baris (merapikan baris).

"Mereka ada di beberapa tempat. Kemudian, berproses di pilkada. Terorganisir lumayan rapi. Sehingga ada dukungan," ujarnya.

Baca Juga: Bakat Besarnya Sukses di Tangan Ahmad Dhani, Ternyata Karir Reza Artamevia Hancur Gegara Setia Pada Sosok Ini, Pertama Kali Cicipi Narkoba?

TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI

Pasangan bakal calon perseorangan Bagyo Wahono saat menjawab pertanyaan sejumlah pewarta.

Komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat KPU Jateng, Diana Ariyanti, menambahkan pasangan independen dari Kota Solo yang sudah berstatus diterima yakni Bajo memang unik.

"Mereka berdua merupakan penjahit dan ketua RW, tapi bisa mengumpulkan syarat pencalonan sebanyak itu," jelasnya.

KPU Jateng juga masih bertanya-tanya tujuan gerakan Tikus Pithi yang getol mencalonkan kadernya melalui jalur perseorangan di beberapa daerah.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJateng/mamdukh adi priyanto)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma