Fotokita.net - Indonesia ternyata tidak ada apa-apanya dalam penambahan kasus baru Covid-19. Di negara besar ini, penambahan harian corona mencatat rekor tertinggi di dunia. Ada 90.632 kasus baru dalam 24 jam.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kembali memberikan informasi terbaru mengenai jumlah kasus dan data pasien terkait penularan virus corona di Indonesia.
Satgas Covid-19 menyatakan bahwa masih terjadi penularan virus dengan nama ilmiah SARS-CoV-2, sehingga jumlah kasus Covid-19 terus bertambah.
Data pada Minggu (6/9/2020) hingga pukul 12.00 WIB ini memperlihatkan, ada 3.444 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Tanah Air hingga saat ini mencapai 194.109 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Sebanyak 3.444 kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 27.979 spesimen dalam sehari.
Saat itu juga ada 13.225 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen. Hingga saat ini, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 2.433.752 spesimen dari 1.401.513 orang yang diambil sampelnya. Artinya, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.
Dalam data yang sama, diketahui ada penambahan 2.174 pasien Covid-19 yang sembuh.
Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Dengan demikian, total pasien yang dinyatakan sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona kini mencapai 138.575 orang.
India kembali melaporkan penambahan kasus baru virus corona di wilayahnya yang tercatat dalam 24 jam terakhir.
Dilansir Reuters, Minggu (6/9/2020),Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India melaporkan 90.632 kasus baru virus corona.
Jumlah tersebut menjadi rekor kasus harian tertinggi secara global. Selain itu, jumlah kematian akibat Covid-19 di India juga meningkat sebanyak 1.065 kasus, sehingga total kematian menjadi 70.626.
India diprediksi akan segera melampaui Brazil pada hari Senin (7/9/2020), sebagai negara dengan jumlah total kasus Covid-19 terbanyak kedua setelah Amerika Serikat (AS).
Mengutip data dari lamanWorldometers,Minggu (6/9/2020) siang, jumlah total kasus Covid-19 di India telah mencapai 4,1 juta.
Seorang tenaga medis mengambil sampel dari seorang perempuan di sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat untuk melakukan tes penyakit virus korona (COVID-19) di tengah penyebaran penyakit tersebut di New Delhi, India, Senin (22/6/2020).
Para ahli medis di India melihat adanya gelombang kedua pandemi virus corona di beberapa bagian negara.
Selain itu, jumlah kasus yang dikonfirmasi terus meningkat karena adanya peningkatan tes dan pelonggaran pembatasan terhadap pergerakan publik.
Pemerintah India diketahu akan kembali mengaktifkan sebagian layanan kereta metro di ibu kota negara, New Delhi, mulai Senin (7/9/2020).
Dalam sebuah wawancara di India Today TV, Direktur Institut Ilmu Kedokteran India di New Delhi, Randep Guleria, mengatakan pandemi virus corona di India tidak akan selesai tahun ini.
Penyebabnya, virus telah menyebar dari kota-kota besar ke bagian wilayah lainnya. "Jumlah kasus bisa terus meningkat sebelum kurva mendatar," kata dia.
Dalam sebulan terakhir, India memang mencatatkan beban kasus harian Covid-19 terbesar di dunia.
Di saat yang sama, pemerintah mendorong dibukanya bisnis kembali untuk menghidupkan perekonomian yang terdampak pandemi corona.
Mantan Presiden India Pranab Mukherjee meninggal dunia usai terpapar virus corona
Peningkatan kasus tidak mengejutkan
MelansirAl Jazeera,Sabtu (5/9/2020), dengan jumlah populasi hampir 1,4 mililar, tingginya jumlah kasus Covid-19 di India sebenarnya tidak begitu mengejutkan bagi para ahli.
Respons yang tertunda dari negara ini terhadap pandemi virus corona memaksa implementasi penguncian yang keras pada akhir Maret lalu.
Selama lebih dari 2 bulan, kegiatan ekonomi dihentikan, menciptakan waktu bagi sistem pelayanan kesehatan untuk mempersiapkan kondisi terburuk.
Namun, dengan biaya ekonomi dari pembatasan yang terus meningkat, otoritas tidak punya pilihan kecuali dengan membuka kembali aktivitas.
Di pedesaan Maharasthra, wilayah yang terdampak paling buruk di India, dokter mengatakan langkah seperti menggunakan masker dan mencuci tangan kini banyak ditinggalkan.
Di sebuah krematorium di New Delhi, India
"Ada perilaku lelah yang terjadi," kata direktur rumah sakit di desa Sevagram, Dr SP Kalantri.
Ia mengungkapkan, beberapa minggu terakhir virus corona seakan berpindah dari kota-kota di India ke desa-desa.
"Yang terburuk belum terjadi," kata dia. Bahkan, dengan peningkatan kapasitas tes saat ini, ada ketergantungan yang semakin besar terhadap pemindaian antigen atau protein virus.
Tes ini memang lebih murah dan cepat, tetapi hasil yang diperoleh tidak seakurat itu.
Mantan Presiden India Pranab Mukherjee meninggal dunia di usia 84 tahun pada Senin (31/8/2020).
Pihak keluarga mengatakan, Mukherjee meninggal karena komplikasi kegagalan beberapa organ dan terjangkit virus corona.
Ia telah dirawat di rumah sakit sejak beberapa minggu lalu.
(Kompas.com)