Acak-acak Warung Hingga Bikin Trauma Warga, Panglima TNI Janji Lakukan Hal Ini Usai Tahu Prada MI Sebarkan Kabar Bohong

Minggu, 30 Agustus 2020 | 12:34

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Fotokita.net -Tak cuma serang Polsek Ciracas, Jakarta Timur, massa yang bergerak lantaran dipicu informasi bohong dari Prada MI juga merusak warung kaki lima hingga bikin trauma warga.

Rotua (26) tidak akan pernah lupa momen dirinya empat jam bersembunyi di sebuah gereja di malam terjadinya insiden pembakaran Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Ciracas, Jakarta Timur.

Polsek Ciracas dibakar ratusan orang tak dikenal Sabtu (29/8/2020) dini hari.

Empat mobil pribadi dan satu mobil mini bus Kepolisian Sektor Ciracas mengalami kerusakan akibat insiden penyerangan tersebut.

Baca Juga: Bukan Cuma Sekali, 2 Tahun Lalu Polsek Ciracas Diserang 200 Orang Diduga Tentara yang Membakar Bangunan Gara-gara Tak Puas Soal Ini

Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan Operator dan Unit Sabara Polsek Ciracas juga menjadi sasaran. Kaca-kaca ruang SPKT dan Operator dan Unit Sabara pecah tak berbekas.

Menurut informasi yang diterima Rotua, sebuah konvoi yang melibatkan ratusan orang tak dikenal berkumpul di lampu merah Arundina, Cibubur, pukul 23:30 WIB.

Ratusan orang tak dikenal dalam konvoi yang menggunakan sepeda motor tersebut berbadan besar dan tegak.

Baca Juga: TNI Akui Anggotanya Jadi Pemicu Pembakaran Polsek Ciracas, Saksi Mata Ini Ketakutan Setengah Mati Hingga Pilih Sembunyi di Dalam Gereja

Potongan rambut mereka kebanyakan cepak. Sebelum melancarkan konvoi, kata Rotua, mereka yang terlibat konvoi melengkapi diri dengan bermacam-macam senjata.

Terlihat mereka membawa mulai dari tiang besi, tongkat panjang, senjata tajam hingga sejumlah senjata api.

"Kira-kira pukul 00:00 WIB kata temen saya konvoinya udah gerak. Mereka ngiter (menyusuri) Jalan Raya Bogordari arah Cibubur- Polsek Ciracas," kata Rotua kepada Tribunnews, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (30/8/2020).

Baca Juga: Kerap Disantap Sehari-hari, Makanan dan Minuman Ini Ternyata Bisa Picu Kanker Usus yang Renggut Nyawa Chadwick Boseman Pemeran Black Panther

"Kata teman saya mereka sweeping, kita disuruh jaga-jaga dan engga lewat jalan gede (Jalan Raya Bogor) dulu," sambung Rotua.

Rotua saat itu baru selesai bermain futsal di kawasan Kalisari, Cijantung, Jakarta Timur.

Begitu menerima pesan berupa peringatan akan adanya konvoi tersebut, Rotua dan rekan-rekannya bergegas pulang.

Rotua dan seorang temannya menumpangi sebuah sepeda motor untuk pulang.

ANTARA

Polsek Ciracas dibakar massa.

Rumah Rotua dan temannya berada di sekitaran Jalan Raya Sentek, Ciracas. Yang berarti dia harus menyebrangi Jalan Raya Bogoruntuk tiba di rumah.

Rotua memacu sepeda motornya dengan cepat, berharap tidak berpapasan dengan konvoi tersebut.

Sekira pukul 00:20 WIB, setelah keluar dari kawasan Kalisari, Rotua memasuki Jalan Raya Bogor. Ia melintas di depan GOR Ciracas sekira pukul 00:25 WIB.

"Pas itu dari arah Gongseng (arah belakang Rotua) udah ramai banget. Ratusan orang itu kayaknya yang ikut konvoi. Yang pada konvoi juga teriak-teriak, tapi omongannya kurang jelas," tutur Rotua.

Baca Juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Digadang-gadang Jadi Panglima TNI, Tiba-tiba Anak Buahnya Dituding Arogan Hingga Videonya Bikin Geger Netizen

Rusak Warung Pedagang Kaki Lima dan Pukul Pemotor hingga Tersungkur

Rotua menceritakan, iring-iringan konvoi tersebut melakukan sejumlah tindakan anarkis. Mulai dari merusak toko para pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Raya Bogordepan Gor Ciracas, hingga memukul pemotor sampai tersungkur ke tanah.

KOMPAS.COM/WALDA MARISON

Petugas menderek dua mobil yang terbakar, dua mobil dalam kondisi pecah kaca dan satu bus operasional di Mapolsek Ciracas, Sabtu (29/8/2020)

Warga yang turut menyaksikan konvoi, kata Rotua, juga diminta menjauh dan tidak mengambil foto maupun video. Ratusan orang tak dikenal dalam konvoi itu juga memblokade jalan serta memaksa para pengendara yang saat itu melintas di Jalan Raya Bogoruntuk menyingkir.

"Yang kasihan itu pedagang yang di sebrang juga ikut jadi sasaran. Mereka dipukuli, disuruh tutup. Dagangannya dirusak, anarkis banget pokoknya. Raya Bogor mencekam banget dah tadi malam," ujar dia.

Rotua saat itu masih berhenti di depan Gor Ciracas. Menyaksikan iring-iringan konvoi mendekat, Rotua bergegas memacu sepeda motornya. Namun, konvoi yang menggunakan sepeda motor tersebut juga bergerak dengan cepat.

Baca Juga: Perang di Ujung Senjata, Armada Laut dan Jet Tempur China Bidik Kapal Perusak Amerika yang Gerah Lihat Latihan Militer Tiongkok di Laut China Selatan

Sesaat jelang memasuki sekitaran Pool Mayasari Bakti, konvoi tersebut sudah hampir mencapai sepeda motor yang dipacu Rotua. "Persis 10 meter di belakang motor saya itu konvoi," kata Rotua singkat.

"Semalam itu pas kesusul (konvoi) langsung disuruh mandek semuanya (pengendara di Jalan Raya Bogor). Engga mobil, motor, disuruh mandek semua pokoknya yang di depan Pool Mayasari Bakti" sambung Rotua.

Tribunnews.com
Tribunnews.com

Mitsubishi Xpander yang dibakar ratusan orang tak dikenal di area parkir Polsek Ciracas

Rotua salah satu pengendara yang ikut dihentikan. Ia sempat diinterogasi, ditanya dari mana dan apa yang baru saja dilakukan.

Saat menerima pertanyaan lain, Rotua tiba-tiba terkejut karena ada sejumlah pemotor yang dipukul hingga tersungkur ke tanah.

Mereka yang terlibat dalam konvoi turut merusak toko-toko pedagang kaki lima yang ada di sekitar Jalan Raya Bogordepan Pool Mayasari Bakti.

"Kaget saya, ada itu orang-orang yang pakai motor abis ditanya tahu-tahu dipukuli sampai tersungkur di aspal," tutur Rotua.

Baca Juga: Bukan Eko Patrio, Ternyata Justru Sosok Inilah yang Bongkar Borok Selingkuh Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting: Saya Liat Mata Kepala Sendiri

Menyaksikan kejadian itu, Rotua kemudian hanya berpikir cara untuk kabur dari iring-iringan konvoi tersebut. Sejumlah pemotor yang dipukuli benar-benar nampak tak berdaya. Seusai dipukuli, kata Rotua, mereka disuruh menyingkir dari Jalan Raya Bogor oleh ratusan orang tak dikenal itu.

Beruntung Rotua melihat ada sejumlah kendaraan roda empat menerabas iring-iringan konvoi dan berhasil lolos.

"Pas itu saya beruntung karena ada mobil-mobil itu agak banyak langsung nerabas gitu aja. Akhirnya yang pada naek motor juga nekat nerabas, saya ngikut nerabas biar lolos" sambung Rotua.

Sembunyi di Gereja Selama Empat Jam

Rotua dan seorang rekannya berhasil lolos dari iring-iringan konvoi yang saat itu berhenti di Pool Mayasari Bakti. Rotua memacu sepeda motornya dengan sangat cepat dan lekas berbelok ke kiri di saat tiba pertigaan Denzipur.

Ia memasuki Jalan Sudirman, melewati sebuah sekolah dan berhenti tepat di Gereja Aloysius Gonzaga. Rotua masuk ke dalam gereja untuk mencari perlindungan. Beruntung ia melihat sejumlah sekuriti gereja saat itu sedang bersiaga di pos.

"Waktu itu udah hampir pukul 01:30 WIB. Abis lolos masuk ke Jalan Sudirman saya ama temen langsung masuk saja ke gereja. Nyari perlindungan saja, soalnya di depan serem banget. Mencekam banget pokoknya," tutur Rotua.

Baca Juga: Blak-blakan Tolak Lanjutkan Program Susi Pudjiastuti, Kini Menteri KKP Edhy Prabowo Malah Borong 200 Senapan Serbu Buatan Pindad, Buat Apa?

Rotua dan seorang temannya berlindung di gereja sampai sekira pukul 05:00 WIB. "Waktu itu kata satpam udah kondusif, udah dijagain juga sama Denzipur. Makanya bisa pulang pas jam 5," ujar Rotua.

Rotua mengatakan, pengalamannya bersembunyi di gereja tidak akan pernah terlupakan. Baginya, menyaksikan konvoi yang melibatkan ratusan orang tak dikenal itu sebuah momen tak terlupakan.

"Engga bakal lupa, waktu itu emang mencekam banget Jalan Raya Bogor. Soalnya di mana konvoi itu lewat, itu pasti ada aja yang dipukul atau dibakar," ujar Rotua.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjantomengatakan Prada MI sempat menghubungi 27 rekannya melalui ponsel usai insiden kecelakaan tunggal yang dialaminya. Dalam pesannya itu, Prada MI mengaku sebagai korban pengeroyokan.

"Dikembangkan lagi terkait handphone milik prajurit MI dan ditemukan prajurit MI telah menghubungi 27 rekannya dan itu akan dijadikan pengembangan lebih lanjut dan dari data-data di lapangan," kata Hadi dalam konferensi pers bersama Kapolri Jenderal Idham Azis di Makassar, Minggu (30/8/2020).

Padahal, kata Hadi, Prada MI bukan korban pengeroyokan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK). Sebaliknya, prajuritnya itu adalah korban kecelakaan tunggal.

Hal itu berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi Prada MI diduga dikeroyok oleh orang tak dikenal.

Baca Juga: Tak Ingin Tutupi Fakta, Pangdam Jaya Sebut Prajurit TNI Ini Jadi Pemicu Penyerangan Polsek Ciracas Usai Sebar Hoaks ke Seniornya

"Dari keterangan saksi dan rekaman CCTV bahwa luka yang ada di prajurit MI bukan karena pengeroyokan tetapi akibat kecelakaan tunggal. Hal itulah yang dijadikan titik awal pendalaman untuk memanggil saksi-saksi," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya telah memeriksa 12 orang dalam insiden penyerangan Polsek Ciracas tersebut.

Ia berkomitmen akan menindak tegas jika ada oknum TNI yang terlibat dalam penyerangan tersebut.

"Apabila memang terbukti maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.

(Tribunnews.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma