Rela Sewa Pembunuh Bayaran Rp 200 Juta, Inilah Alasan Karyawati Nekat Bunuh Bosnya di Depan Ruko Kelapa Gading

Selasa, 25 Agustus 2020 | 15:57
ANTARA/Fauzi Lamboka

Lokasi penembakan di Ruko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020).

Fotokita.net - Seorang karyawati rela menyewa jasa pembunuh bayaran Rp 200 juta demi membunuh bosnya sendiri,pengusaha Sugianto (51)di depan ruko Royal Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 13 Agustus 2020.

Aksi pembunuhan sadis yang melibatkan Nur Luthfiah alias NL, otak pembunuhan bosnya sendiri pengusaha Sugianto (51) akhirnya terkuak.

Hasil pemeriksaan, NL membayar hingga Rp 200 juta untuk eksekusi. Hal itu diketahui setelah polisi menangkap 12 tersangka.

Baca Juga: Perjalanan Darat Cuma 4,5 Jam, Gaji Firli Bahuri Sebagai Ketua KPK Jadi Sorotan Usai Akui Bayar Sendiri Sewa Helikopter

NL adalah karyawati yang bekerja di perusahaan PT. DTJ, milik Sugianto.

NL pertama meminta bantuan suami sirinya pada 20 Maret 2020.

“Sekitar bulan Maret tanggal 20, si pelaku (NL) menyampaikan kepada R alias M tetapi tidak dihiraukan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).

Baca Juga: Usai Jokowi, Warga Disebut Mulai Rindu Tentara Presiden Lagi, Alasan Gatot Nurmantyo Terlibat Aktif dalam Deklarasi KAMI?

Nana menambahkan, NL kembali meminta bantuan suami sirinya pada 4 Agustus, setelah mendapat ancaman dari korban.

NL ketahuan menggelapkan pajak perusahaan. Korban mengancam akan melaporkan pelaku ke Kepolisian.

“Yang bersangkutan (NL) ada di dalam ancaman korban sehingga minta korban dieksekusi,” tambah Nana.

Baca Juga: Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Begini Alasan Intelijen Amerika Serikat dan Korea Selatan Sering Salah Informasi Soal Korea Utara

M kemudian mencari kelompok pembunuh bayaran. Sementara NL menyiapkan uang Rp 200 juta untuk membunuh bosnya.

Pada 4 Agustus, NL mengirimkan Rp 100 juta dari rekening miliknya ke rekening M. Sementara Rp 100 juta diberikan secara tunai pada 6 Agustus 2020.

Tribunnews/Jeprima

Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menewaskan pengusaha pelayaran Sugianto (51).

Pembunuhan kemudian dilakukan oleh dua eksekutor lapangan. Setelah penyelidikan, polisi menangkap 12 orang. Selain NL dan suami sirinya, tersangka lain adalah DM alias M, SY, S, MR ,AJ, DW, R, RS, TH. dan SP.

“DM ini bertindak sebagai eksekutor, SY bertindak sebagai orang yang memboncengi DM saat melakukan eksekusi," kata Nana.

Baca Juga: Ketagihan Main Politik, Giring Eks Nidji Ngaku Siap Jadi Capres 2024, Tapi Kenapa Teman Bandnya Malah Bongkar Fakta Lain Sang Vokalis?

Nana menambahkan, tersangka S berperan antar senjata kepada AJ untuk digunakan dalam eksekusi.

AJ kemudian menyerahkan senjata api kepada MR, lalu MR menyerahkan kepada SY. DW beserta R dan Rs turut serta dalam perencanaan pembunuhan.

Tersangka TH, lanjut Nana, berperan sebagai pihak yang menjual senjata ilegal kepada AJ. AJ membeli sepucuk senjata api itu seharga Rp 20 juta.

Wartakota

Sketsa wajah pelaku penembakan di ruko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020) siang

Sedangkan tersangka SP bertindak sebagai perantara antara TH dan AJ dalam transaksi senjata. Mereka ditangkap di sejumlah tempat yang berbeda.

“Delapan orang ditangkap di Lampung, satu orang ditangkap di Cibubur, kemudian dua orang ditangkap di wilayah Jawa Timur," ucap Nana.

Mereka dijerat Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 (dua puluh) tahun, Pasal 338 KUHP, dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun, Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951, dengan hukuman penjara sementara setinggi-tingginya 20 (dua puluh) tahun.

Baca Juga: Kekasihnya Dituding Numpang Tenar Nama Rizky Billar dan Lesty Kejora, Respons Anak Iis Dahlia Malah Bikin Terkejut: Kami Tak Punya Urusan

Berdasarkan pemeriksaan, motif pembunuhan karena NL sakit hati dan menggelapkan pajak perusahaan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menjelaskan, NL meminta R alias M, suami sirinya mencari cara membunuh Sugianto lantaran kesal sering dimaki dan dilecehkan.

Motif lain, NL yang bekerja di bagian administrasi keuangan takut lantaran ketahuan menggelapkan uang pajak kantor.

antara/tribunnews
antara/tribunnews

Pembunuhan yang terjadi di Kelapa Gading

Motif pembunuhan

Hasil pemeriksaan, motif pembunuhan karena NL merasa sakit hati sering dimaki dan dilecehkan selama bekerja.

“NL sering diajak melakukan hal-hal di luar pekerjaan. Dia sering diajak melakukan persetubuhan. Ada pernyataan dari korban juga yang suka menyebut NL sebagai perempuan tidak laku,” kata Nana.

Baca Juga: Blak-blakan Akui Disabet Sarung Buat Shalat Subuh, Tapi Anak Jokowi Malah Ngamuk Saat Warganet Lempar Pertanyaan Begini: Bapak Seneng Gak Sih Punya Anak Kaesang?

NL yang bekerja di bagian administrasi keuangan juga takut lantaran sempat menggelapkan uang pajak kantor.

“Yang bersangkutan ketakutan karena dari tahun 2015 di bagian administrasi keuangan banyak mengurusin pajak, ternyata tidak semua disetorkan ke kantor pajak,” kata Nana.

Sugianto yang mengetahui hal tersebut mulai curiga kepada NL. Sugianto sempat mengancam akan melaporkan NL ke pihak kepolisian.

Sugianto ditembak di depan ruko Royal Gading Square, tak jauh dari kantornya, ketika hendak pulang ke rumah untuk makan siang.

tribunnews.com

Pembunuhan di kelapa gading diotaki oleh perempuan ini

Korban ditembak dari arah belakang sebanyak lima kali oleh salah satu pelaku. Korban tewas di lokasi kejadian.

Penembakan tersebut terekam kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi. Dalam video rekaman CCTV, terlihat pelaku menggunakan topi dan jaket, serta masker datang menghampiri korban.

Pelaku yang sudah berhadapan dengan korban berpura-pura melewati dan berbalik arah. Saat itulah, pelaku mengarahkan senjata dan menembak ke bagian belakang kepala korban.

Baca Juga: Gagal Jadi Anggota DPR Malah Nekat Maju di Pilpres 2024, Personil Nidji Bongkar Fakta Lain Giring Ganesha Sebelum Ketagihan Main Politik

Namun, korban saat itu masih sadar lalu berlari. Pelaku kemudian mengejar korban. Hasil olah TKP, polisi menemukan lima selongsong peluru di sekitar lokasi.

Hasil visum menunjukan korban mengalami luka tembak sebanyak lima kali pada bagian badan dan kepala. Tiga peluru mengenai dada dan perut.

Sementara dua peluru mengenai kepalanya. Polisi sempat membuat sketsa wajah dua eksekutor berdasarkan keterangan saksi di sekitar lokasi.

(Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma