Diprediksi Bakal Jadi Wuhan Gegara Banyaknya Kasus Covid-19, Kini Surabaya Masuk Zona Hijau, Risma Bongkar Rahasianya

Senin, 03 Agustus 2020 | 09:24
Sonora/Budi Santoso

Tri Rismaharini bersama Marsdya TNI Imran Baidirus memimpin operasi penertiban masker di Pasar Keputran Surabaya

Fotokita.net -Beberapa waktu lalu Provinsi Jawa Timur sempat jadi sorotan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Maklum, ketika itu, Jawa Timur diketahui sempat menjadi provinsi dengan penambahan kasus baru Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Penambahan kasus baru Covid-19 tertinggi di Jawa Timur pernah terjadi dalam tiga hari berturut-turut, tepatnya terjadi pada rentang waktu Kamis (21/5/2020) hingga Sabtu (23/5/2020) lalu.

Berdasarkan data yang disampaikan BNPB, pada Kamis (21/5/2020) lalu, kasus baru Covid-19 di Provinsi Jawa Timur sebanyak 502 kasus.

Baca Juga: Bikin Heboh, YouTube Akhirnya Hapus Video Wawancara Anji dengan Hadi Pranoto, Begini Penjelasan Ahli Soal Klaim Penemuan Obat Covid-19

Kemudian, Jumat (22/5/2020), kasus baru Covid-19 mencapai 131.

Setelah itu, terjadi penambahan 466 kasus baru Covid-19 di Jawa Timur hingga Sabtu (23/5/2020).

Dengan demikian apabila diakumulasikan, dalam tiga hari terakhir saja ada 1.099 kasus baru Covid-19 di Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Mukjizat Jelang Lebaran, Penumpang Ini Cuma Luka Ringan Saat Alami Kecelakaan Fatal Pesawat yang Menimpa Perumahan Padat Penduduk: Begini Kesaksiannya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membentuk ‘Kampung Wani Covid-19’ yang tersebar di seluruh RW se-Kota Surabaya

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Itu karena mayoritas kasus Covid-19 di Jawa Timur ada di Surabaya.

Baca Juga: Apes! Sukses Mudik dari Jakarta ke Kampung Satu Keluarga Harus Gigit Jari, Ternyata Rumah Nenek Sudah Dijual. Begini Nasib Mereka Setelah Terlantar di Emperan Toko

Dari 4.112 kasus yang ada di Jawa Timur, Rabu (27/5/2020), Kota Surabaya menyumbang 2.216 kasus.

Adapun Sidoarjo dan Gresik yang termasuk dalam wilayah Surabaya Raya menyumbang masing-masing 565 kasus dan 153 kasus.

Tiga daerah di Surabaya Raya ini menyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jatim.

Hingga 25 Mei, Pemkot Surabaya Telah Lakukan 21.203 Rapid Test

"65 persen Covid ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu.

Baca Juga: Kapolda Jatim Cuma Usir Anak Buahnya yang Tertidur di Tengah Rapat, Kim Jong Un Tembak Menhan Korea Utara dengan Senjata Anti Serangan Udara Gara-gara Terlelap dalam Acara Resmi

Di Surabaya, ujar pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya ini, transmission rate penyebaran Covid-19 mencapai 1,6.

Artinya, jika ada 10 orang positif Covid-19, dalam sepekan akan bertambah menjadi 16 orang.

"Jadi kita mutlak untuk disiplin, disiplin memakai masker, disiplin physical distancing, disiplin cuci tangan, disiplin hidup sehat," ujar dia.

Sonora FM Surabaya

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M Fikser

Joni mengaku prihatin banyak pasar di Surabaya yang tidak menjalankan physical distancing.

"Terus terang saya menangis melihat pasar-pasar di Surabaya. Saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Minta New Normal Segera Dilaksanakan di Tengah Pandemi, Begini Cara Mudah Makan di Restoran Saat Pola Hidup Baru Itu Diterapkan

Dia meminta warga di Surabaya Raya, khususnya di Surabaya, patuh terhadap aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang saat ini diberlakukan untuk kali ketiga, dari 26 Mei sampai 8 Juni 2020.

Perpanjangan PSBB Surabaya Raya ini berdasarkan surat keputusan Gubernur Nomor 188.258/KPTS/013/2020.

Sonora/Budi S

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini - Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah saat di Graha Sawunggaling Lantai 6, Gedung Pemkot Surabaya, Jumat (22/05/2020).

Wali Kota Tri Rismaharinikini boleh berbangga, Kota Surabaya yang tadinya berubah menjadi zona hitam karena pertumbuhan positif virus corona kini beragsur-angsur mulai menurun.

Bahkan kini Surabaya mulai menjadi zona hijau.

Baca Juga: Tinggal Selangkah Lagi Kabar Gembira Buat ASN Jadi Nyata, Gaji Ke-13 PNS Cair di Pertengahan Bulan Ini, Berikut Daftar Penerima dan Besarannya

Padahal, sebelumnya akibat banyaknya korban di Surabaya, kota itu diprediksi bakal menjadi Wuhan karena banyaknya kasus Covid-19.

Kini kabar gembira disampaikan Risma karena angka penularan Virus Corona (Covid-19) di kota yang dipimpinnya, mengalami tren penurunan.

Jumlah orang sembuh juga terus meningkat.

Baca Juga: Aib Mahasiswa Festih Kain Jarik Makin Terbongkar, Tiba-tiba Mbah Mijan Peringatkan Ernest Prakasa Gegara Kepergok Lakukan Hal Ini dengan Si Pelaku di Depan Kamera: Hiiii....

Jika melihat data kasus Virus Corona di laman infocovid-19.jatimprov.go.id hari ini, Minggu (2/8/2020), kenaikan jumlah pasien sembuh lebih besar dibandingkan kenaikan kasus positif Covid-19.

Berikut rangkuman fakta selengkapnya tentang klaim Risma:

1. Pasien sembuh naik lebih banyak

Melansir infocovid-19.jatimprov.go.id, kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya hari ini bertambah 65 orang.

Sedangkan pasien sembuh Virus Corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 137 orang.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dibonceng sepeda motor dalam operasi patuh masker. (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

Sehingga total kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya kini menjadi 8.756, sedangkan total pasien sembuh mencapai 5381.

Dari 8.756 kasus tersebut, 2.599 pasien COVID-19 masih menjalani perawatan.

Pasien meninggal di Kota Surabaya hari ini juga bertambah 5 orang, sehingga totalnya 776 pasien dinyatakan meninggal dunia karena COVID-19.

Sedangkan untuk pasien Suspect COVID-19 jumlahnya 2.219 orang.

2. Tren penularan Covid-19menurun

Sebelumnya, Risma mengklaim tren penularan Covid-19menurun dan angka kesembuhan di Surabaya kian meningkat.

Kota Surabaya, disebutnya sudah menjadi zona hijau.

"Kondisi Surabaya sudah hijau, artinya penularannya sudah rendah, lalu yang sembuh sudah banyak,” kata Risma saat menggelar video conference bersama pedagang dan perwakilan masyarakat Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (1/8/2020).

Risma mengatakan, saat ini kondisi Surabaya disebut sudah lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga: Sebut Jokowi Lebih Otoriter Dibanding Rezim Pak Harto, Rocky Gerung Nilai Gibran Dikorbankan Demi Ambisi Presiden: Cari Keuntungan dari Jabatan Politik

Sonora.ID/Budi Santoso

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seperti terus mengingatkan warga agar menggunakan masker.

Dia mengaku hal itu berdasarkan data dari Kemenkes.

Di mana wilayah Surabaya tingkat penularannya sudah menurun dengan kesembuhan yang kian meningkat.

Dalam komunikasi tersebut, Risma memang membahas penurunan penyebaran Covid-19di Kota Pahlawan, khususnya kawasan Gunung Anyar.

3. Jalan Rungkut Menanggal sudah dibuka

Dia mengungkapkan, terkait dengan pemblokiran lokal yang dilakukan di Jalan Rungkut Menanggal,

jalan tersebut kini sudah dibuka untuk akses ke luar kota.

Baca Juga: Sebentar Lagi, Gaji Ke-13 PNS Masuk Rekening di Pertengahan Bulan Ini, Berikut Besarannya Berdasarkan Golongan

Dia menyebut hal itu agar warga yang memiliki usaha dapat kembali aktif dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Risma meminta warga di sana untuk lebih disiplin mematuhi protokol kesehatan.

4. Optimalkan peran kampung tangguh

Lebih lanjut dalam komunikasi virtual itu, Risma meminta agar warga mengoptimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Risma juga berpesan, camat serta jajaran untuk terus melakukan pendampingan dan pemantauan.

Selain itu, harus saling mengingatkan satu sama lain.

Risma juga berpesan agar masyarakat lebih disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, ayo jaga jarak kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker, boleh tidak dilayani,” paparnya.

5. Tren kasus COVID-19 di Gunung Anyar menurun

Sementara itu, Camat Gunung Anyar, Maria Agustin mengungkapkan, di wilayahnya saat ini tren kasus memang mengalami penurunan.

Terbukti jumlah kasusnya tidak sebesar sebelumnya.

Baca Juga: Tiongkok Makin Bernafsu Kuasai Laut China Selatan, Kelompok Bajak Laut Malah Makin Beringas Tanpa Ada Perlawanan, Ternyata Begini Penjelasannya

Menurut dia, salah satunya warga saat ini sudah jauh lebih sadar terkait protokol kesehatan. Meski begitu, usaha yang dijalankan terus bakal ditingkatkan.

"Kampung Tangguhnya juga berjalan, yang utama memang kesadaran warga," terang dia saat dikonfirmasi terpisah.

Risma Siapkan Program Senam Pernapasan untuk Pasien Covid-19

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggandeng ahli penyakit paru untuk memberikan treatment senam pernapasan bagi pasien Covid-19.

Hal itu dilakukan agar nantinya pasien Covid-19yang sudah dinyatakan sembuh, fungsi pernapasan atau paru-parunya kembali optimal.

"Sehingga mereka bisa melakukan senam supaya paru-parunya bisa maksimal fungsinya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (21/7/2020).

Risma mengatakan, sebelumnya Pemkot sempat mendapat informasi dari para ahli tentang seseorang yang sembuh dari Covid-19, berpotensi memiliki masalah di organ paru-paru.

Sebagai tindak lanjut dari hal itu, Pemkot menggandeng ahli paru untuk memberikan treatment lanjutan, di antaranya senam pernapasan.

Baca Juga: Kabar Gembira, 4,1 Juta ASN Segera Terima Gaji Ke-13 PNS, Pemerintah Pastikan Pensiunan Juga Ikut Dapat Uang Tambahan Itu: Kami Usahakan Cair Sebelum Pertengahan Agustus

Lokasi untuk tempat khusus senam itu tengah dipersiapkan Pemkot Surabaya.

Risma mengatakan, rencananya lokasi yang dipilih nanti berupa tempat yang lapang, luas dengan udara yang segar.

Selain itu, lokasinya nanti juga akan jauh dari pemukiman padat penduduk.

"Kami segera mungkin menyiapkan tempat untuk mereka bisa lakukan senam pernafasan, ini disupport oleh para ahli penyakit paru di Surabaya," ujar Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu.(Putra Dewangga/Yusron Naufal Putra)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul UPDATE Zona Hijau Surabaya, Risma Beber Fakta Terbaru Setelah Dijuluki Zona Hitam dan Jadi Wuhan

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma