Cerita Singkat Proses Terbentuknya Nama Kota Magelang, Jawaban Soal Belajar dari Rumah TVRI 15 Juli 2020

Selasa, 14 Juli 2020 | 21:33
Kompas.com

Walikota Magelang membuka blokade di jalan protokol akses masuk Kota Magelang.

Fotokita.net– Ceritakan secara singkat proses terbentuknya nama kota Magelang!

Itulah soal pertama yang ditanyakan pada Rabu (15/7/2020) untuk siswa-siswi SDkelas 4 – 6 diajak untuk menonton beberapa video tentang Budaya Jawa Tengah seperti asal usul Kota Magelang, lagu daerah Cublak-Cublak Suweng, dan lain-lain, yang tayang di TVRI pada pukul 09.00 – 09.30 WIB.

Baca Juga: Mengapa Pertumbuhan Vegetatif Buatan dengan Cara Menempel Dapat Menghasilkan Tanaman yang Lebih Baik? Inilah Jawabannya

Peserta Belajar dari Rumah diminta untuk menjawab soal-soal pertanyaan yang diberikan.

Kemendikbud telah merancang penyederhanaan kurikulum yang sesuai dengan konteks Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) agar berjalan lebih efektif di tahun ajaran baru 2020/2021.

Baca Juga: Bagaimana Proses Pertumbuhan Pada Tanaman Paku yang Berkembang Biak Menggunakan Spora, Inilah Jawaban Soal Belajar dari Rumah TVRI 14 Juli 2020

Google Maps

Jalan Pahlawan Kota Magelang

Sejak Senin 13 Juli 2020 siswa kembali dalam kegiatan belajar, baik secara tatap muka di sekolah zona hijau maupun secara daring dan luring di zona merah, oranye dan kuning karena pandemi Covid-19.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan episode lanjutan untuk penayangan program Belajar dari Rumah (BDR) di Tahun Ajaran Baru di TVRI sebagai alternatif kegiatan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jawaban Luas Permukaan Balok Kubus Matematika Mantul Volume dan Luas Balok, Prisma, dan Limas TVRI Selasa 12 Mei 2020

Sehingga, tayangan dalam program BDR tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi lebih menekankan pada kompetensi literasi, numerasi dan karakter.

"Jadi ada satu tim khusus, di bagian tim Balitbang yang sedang merumuskan bagaimana kita melakukan berbagai macam perubahan kurikulum dan asesmen selama masa PJJ agar kemungkinan pembelajaran yang efektif lebih tinggi," papar Mendikbud Nadiem Makarim dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamis (2/7/2020), yang disiarkan melalui kanal Youtube DPR RI.

Baca Juga: Setujukah Kamu dengan Pernyataan Rendi? Berikan Alasanmu! Jawaban Soal Matematika Mantul Volume dan Luas Balok, Prisma, dan Limas TVRi Selasa 12 Mei 2020

Selain untuk memperkuat kompetensi literasi dan numerasi, tujuan lain program BDR adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga, khususnya antara orangtua dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.

Baca Juga: Cara Menyadarkan Masyarakat Agar Menerapkan Teknik Bertani Tanpa Pembakaran, Jawaban Soal Menjaga Hutan Indonesia TVRI 5 Juni 2020

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menjelaskan, jadwal di hari Senin hingga Jumat digunakan untuk pembelajaran dengan total durasi tiga jam per hari untuk semua tayangan.

"Jadi masing-masing ada setengah jam. Setengah jam untuk PAUD, setengah jam untuk kelas 1 sampai kelas 3 SD, setengah jam untuk kelas 4 sampai kelas 6 SD, dan setengah jam masing-masing untuk SMP, SMA, dan parenting," tutur Hilmar.

Dengan begitu, usai menemani anak belajar melalui TVRI, orangtua juga bisa ikut belajar seputar dunia parenting yang "kekinian".

Baca Juga: Paling Seru Motret Pakai HP, Tapi Gara-gara Hobi Begadang Sambil Main Ponsel Nasib Anak Muda Ini Berujung Pada Penyakit Mematikan!

Tangkap Layar YouTube/Dongeng Kita

Akhir permainan Cublak-Cublak Suweng.

Pada Selasa (15/7/2020),untuk siswa SD kelas 4 – 6 akan disuguhkan beberapa video tentang Budaya Jawa Tengah seperti asal usul Kota Magelang, lagu daerah Cublak-Cublak Suweng, dan lain-lain di TVRI pada pukul 09.00 – 09.30 WIB.

Pada tayangan tersebut, kita akan belajar tentang pertumbuhan pada tanaman paku, serta membuat tanaman vegetatif buatan.

Peserta Belajar dari Rumah diminta untuk menjawab soal-soal pertanyaan yang diberikan.

Jawablah dengan mempelajari materi yang telah disampaikan dalam tayangan.

Baca Juga: Perubahan Besar Harus Dimulai dan Alam Akan Memberi, Jawaban Soal Menjaga Hutan Indonesia TVRI 5 Juni 2020

Dilansir dari Tribunnews, ada beberapa pertanyaan yang diberikan dalam program Belajar dari Rumah yang tayang di TVRI.

Pada kesempatan kali ini Fotokita.net telah merangkum materi soal dan jawaban TVRI 15 Juli 2020 SD kelas 1 – 6 ini, silakan disimak.

Tangkap Layar YouTube/Dongeng Kita

Cuplikan lagu Lir Ilir.

1. Ceritakan secara singkat proses terbentuknya nama kota Magelang!

2. Tuliskan permainan seperti apa yang dimainkan pada lagu Cublak-Cublak Suweng ! Coba praktikkan permainan tersebut bersama keluargamu

3. Nasihat apa yang terkandung dalam lagu daerah Jawa Tengah yang berjudul Lir-Ilir ?

Baca Juga: Ditinggal Mahatir Mohammad, Politik Malaysia Makin Kacau, Perdana Menteri Muhyiddin Lengserkan Ketua DPR

Jawaban dari pertanyaan tadi adalah

1. Asal usul Kota Magelang bermula dari pertarungan antara Raden Purbaya melawan Raja Jin di hutan Kedu.

Raden Purbaya memerintahkan prajuritnya bergerak melingkar seperti gelang untuk mengepung hutan tempat raja jin bersembunyi.

Akhirnya raja jin keluar dan bertarung melawan Raden Purbaya. Raja jin akhirnya bisa dikalahkan oleh Raden Purbaya.

Strategi Raden Purbaya menggunakan taktik gelang untuk menangkap raja jin membuat keseluruhan wilayah tersebut kelak disebut dengan nama Magelang.

2. Permainan pada lagu Cublak-Cublak Suweng harus dimainkan oleh banyak anak. Satu dari pemain tersebut tengkurap menghadap ke lantai.

Sementara itu, pemain yang lain memutar benda kecil (bisa berupa batu, kelerang, atau yang lain) yang akan disembunyikan dari pemain yang tengkurap tadi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sentil Prabowo Agar Cepat Habiskan Anggaran Kementerian, Sang Menhan Langsung Borong Alutsista Buatan Pindad, Begini Detailnya

Tugas dari pemain yang tengkurap tadi adalah menebak siapa yang membawa benda kecil tersebut.

3. Nasihat dalam lagu lir ilir adalah perjuangan seorang manusia dalam beribadah di dunia.

Dalam akhir lirik lagu ini dijelaskan bahwa selagi kita di dunia marilah kita mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya sebagai bekal kelak ketika kita menghadap Yang Maha Kuasa

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma