Terekam Kamera Pengawas, Begini Video Detik-detik Letusan Gunung Merapi yang Menggetarkan, Tinggi Kolom Erupsi 6 Km

Minggu, 21 Juni 2020 | 18:38
Instagram @bpptkg

Gunung Merapi Kembali Erupsi, BPPTKG Ingatkan Masyarakat untuk Waspadai Hujan Abu: Mohon Kenakan Masker dan Kacamata Saat Beraktivitas di Luar Ruangan

Fotokita.net - Gunung Merapi mengalami dua kali erupsi pada Minggu (21/6/2020). Erupsi terjadi pada pukul 09.13 WIB dan 09.27 WIB.

Saat dikonfirmasi, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman membenarkan terjadi erupsi pada pukul 09.13 WIB.

"Iya benar, pukul 09.13 WIB,"ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman saat dihubungi melalui WhatsApp (WA), Minggu (21/6/2020).

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Solstis Hari Ini Terjadi Lagi Tahun 2039, Sayangnya Wilayah Jayapura dan Merauke Sudah Pasti Tak Bisa Lihat Fase Puncak, Begini Penjelasannya

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta erupsi yang terjadi pada pukul 09.13 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter.

Sedangkan untuk durasi tercatat 328 detik. Teramati tinggi kolom erupsi kurang lebih 6.000 meter dari puncak Gunung Merapi.

Sedangkan arah angin saat terjadi erupsi ke barat. Kemudian, pada pukul 09.27 WIB, Gunung Merapi kembali erupsi.

Baca Juga: Hari Ini, Gerhana Matahari Cincin Barengan dengan Fenomena Langka Sampai Diberi Nama Cincin Api Solstis, Inilah Penjelasan Ahli

BPPTKG Yogyakarta mencatat erupsi kedua ini dengan amplitudo 75 milimeter. Sedangkan durasi tercatat 100 detik. Tinggi kolom erupsi tidak teramati.

Sampai dengan saat ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II (waspada).

BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan radius bahaya berada di dalam tiga kilometer dari pucak Gunung Merapi.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Terjadi Hari Ini, Berikut Daftar Kota yang Bisa Saksikan Fenomena Langka Itu, Catat Waktunya Biar Tak Ketinggalan

Video detik-detik erupsi Gunung Merapi pada Minggu (21/6/2020) pukul 09:13 WIB tertangkap kamera pengawas.

Video tersebut berasal dari rekaman Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kemudian video tersebut dibagikan ulang oleh akun Twitter @diri_djati.

Detik-detikGunung Merapi juga tertangkap oleh kamera warga lainnya.

Seperti video yang dibagikan oleh akun bernama@Nala_Sadewo.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali erupsi, Minggu (21/6/2020) pukul 09:13 WIB.

Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi durasi 328 detik

Demikian dikutipTribunnews.comdari cuitan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Baca Juga: Awalnya Bahagia Gelar Pesta Pernikahan di Tengah Pandemi, Kini Keluarga Pengantin Berduka Setelah Satu Per Satu Kerabatnya Positif Covid-19, Bahkan Ada yang Meninggal

Akibat letusan, muncul kolom abu setinggi 6.000 meter dari puncak Gunung Merapi.

Sementara itu, arah angin saat erupsi ke arah barat.

BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.

Status itu belum berubah sejak 21 Mei 2018.

"Terjadi erupsi di Gunung #Merapi tanggal 21 Juni 2020 pukul 09.13 WIB.

Erupsi tercatat di seismogram dgn amplitudo 75 mm dan durasi 328 detik.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Krisdayanti yang Gunakan Pisau Bedah Agar Awet Muda, Penampilan Cantik Putri Sulungnya Ternyata Berkat Tangan Dingin Ashanty: 'Dulu Aku Gembel Banget'

Teramati tinggi kolom erupsi ± 6.000 meter dari puncak.

Arah angin saat erupsi ke barat,"tulisakun BPPTKG.

Sedangkan erupsi kedua terjadi pada pukul 9:27 WIB dengan Amplitudo 75 mm dan durasi 100 detik dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.

Baca Juga: Terang Saja Ahli UI Langsung Tepok Jidat, Ternyata Pemerintah Lebih Memilih Cara Ini Buat Melawan Covid-19 Ketimbang Medis: 'Pantesan Ambyar'

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

Serta tidak berada di area bahaya dalam radius 3 kilometer dari puncak.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma