Pecah Perang di Laut China Selatan? Tak Sabar Tunggu Kedatangan Kapal Induknya, Kapal Perang Amerika dan China Saling Berhadapan Hanya dalam Jarak 100 Meter!

Rabu, 17 Juni 2020 | 11:56
Australia Department Of Defence/via Kontan

ILUSTRASI. Kapal induk AS dan Australia di Laut China Selatan.

Fotokita.net-Konflik perbatasan antara China dan India sudah memanas pada tahun 2017, ketika pasukan India dan PLA melakukan konfrontasi paling serius mengenai pembangunan jalan di Doklam, China, dekat daerah perbatasan tiga persimpangan yang dikenal sebagai Donglang atau Donglang Caochang di Tiongkok, wilayah yang diklaim oleh China dan Bhutan oleh India.

Global Timesmemberitakan, sejak Doklam berselisih, PLA telah memperluas arsenalnya, mengirimkan senjata seperti tank Tipe 15, helikopter Z-20, pesawat serang GJ-2, dan howitzer canggih yang dipasang kendaraan canggih ke dataran tinggi Tibet.

Sementara itu,Times of Indiamemberitakan, militer India dan China akan menggelar perundingan tingkat tinggi pada 6 Juni 2020 yang melibatkan letnan jenderal kedua belah pihak.

Baca Juga: China Sudah Nyatakan Pasar Seafood Wuhan Terbebas dari Corona, Beijing Tiba-tiba Beri Pengumuman Tempat Transaksi Ekonomi Ini Jadi Klaster Baru: Kembali Berlakukan Lockdown?

Belum lagi perundingan dengan India kelar, China dibikin geram dengan kemunculan Angkatan Laut Amerika Serikat.

Seperti yang terjadi pada hari Jumat minggu lalu itu membuat Beijing panas dingin

Dilansir dari CNN International, Amerika telah kirimkan 3 kapal induk Angkatan Laut untuk berpatroli di Laut China Selatan.

Kapal-kapal induk Amerika memiliki massa 100 ribu ton dan selain digunakan untuk patroli juga digunakan untuk menampung jet tempur mereka.

Baca Juga: Warga Dengar Ledakan Keras Sebelum Sebelum Pesawat Tempur TNI AU Jatuh Menimpa Rumah, KSAU Jelaskan Kronologinya dengan Lengkap

US Navy photo/Nathan Burke
US Navy photo/Nathan Burke

Kapal Induk AS

Kedatangan tiga kapal induk Amerika Serikat ini telah membuat China geram, dan media didukung pemerintah China menyebutkan Beijing tidak akan menahan pertahanan keras mereka.

Ketiga kapal tersebut adalah kapal induk USS Ronald Reagan, USS Theodore Roosevelt yang berpatroli di Pasifik Barat.

Sementara kapal ketiga adalah USS Nimitz di Pasifik Timur, seperti mengutip press release dari Angkatan Laut AS.

Masing-masing kapal membawa 60 jet tempur, sehingga pengiriman tiga kapal induk ini menjadi pengiriman kapal pembawa jet tempur terbesar di Pasifik sejak 2017.

Baca Juga: Kabar Baik, Tim Peneliti Unair Berhasil Temukan Kombinasi Obat yang Dijual Bebas Buat Pasien Corona, Inilah Penjelasannya

Saat itu, pengiriman kapal dilakukan saat ketegangan dengan Korea Utara terkait program nuklir mereka mencapai puncak.

"Kapal induk dan jet tempur yang dibawa mereka adalah simbol fenomenal dari kekuatan Angkatan Laut Amerika.

"Aku sendiri benar-benar bersemangat bahwa kita mendapatkan tiga sekaligus," Laksamana Muda Stephen Koehler, ketua operasi Komando Indo-Pasifik di Hawaii menyebutkan kepada AP.

Sementara pada hari Minggu, Partai Komunis mengatakan ketiga kapal tersebut dapat mengancam tentara yang menjaga Laut China Selatan.

Baca Juga: Tragis! Sehabis Gelar Konser Musiknya yang Meriah, Penyanyi Jebolan Ajang Pencarian Bakat Ini Mendadak Meregang Nyawa di Depan Kamera: Ditembak Mati Laki-laki Misterius

Kapal Induk AS, USS Nimitz

"Dengan mengumpulkan ketiga kapal induk ini, Amerika mencoba mendemonstrasikan kepada seluruh wilayah dan bahkan seluruh dunia jika mereka tetap menjadi militer angkatan laut terkuat di dunia.

"Pasalnya mereka bisa masuk Laut China Selatan dan mengancam pasukan China yang berjaga di pulau Spratly dan Paracel, dan kapal induk itu melewati perairan terdekat.

"Sehingga Amerika sukses melakukan politik hegemoniknya," ujar Li Jie, ahli angkatan laut Beijing dikutip dari Global Times.

Pengiriman tiga kapal induk dari total tujuh kapal induk Angkatan Laut Amerika berarti tiga kapal induk ada di Pasifik.

Baca Juga: Ibadah Haji Tahun 2020 Dibatalkan, Siapa Sangka Jemaah Indonesia Bernasib Mujur Bisa Saksikan Mukjizat di Padang Arafah Pada Musim Haji Lalu, Ada Pertanda Apa dari Sang Khalik?

DEFENSE STUDIES
DEFENSE STUDIES

Kapal induk China, Liaoning

Sementara empat yang lain sedang berlabuh untuk perawatan dan perbaikan.

Collin Koh, peneliti di Institute of Defense and Strategic Studies di Singaura, mengatakan China bereaksi dengan brutal karena kehadiran kapal induk tersebut berkebalikan dengan gambaran China terkait Amerika.

China mengira, Amerika terutama Angkatan Lautnya sudah dilumpuhkan dengan pandemi virus Corona.

"Hal ini melawan naratif jika China ingin membuat Amerika tertekan di Pasifik," ujar Koh.

Baca Juga: Biarpun Fisiknya Jauh Lebih Mungil, Siapa Sangka Pesawat Tempur Hawk TNI AU Pernah Bikin F-18 Hornet Australia Ngacir Gara-gara Kepergok 'Slonong Boy' ke Wilayah Indonesia, Hampir Saja Dilumpuhkan!

Memang benar, USS Theodore Roosevelt kembali ke laut pada 4 Juni setelah berminggu-minggu mendekam di Guam semenjak ada wabah virus Corona di kapal pada bulan Maret.

Saat itu, lebih dari 1000 kru kapal dari seluruhnya 4900 total teruji positif Corona.

"Kami mengembalikan Theodore Roosevelt ke laut sebagai simbol harapan dan inspirasi, dan instrumen kekuatan nasional karena kita memiliki TR," ujar Kapten kapal induk Roosevelt Kapten Carlos Sardiello.

Sementara USS Ronald Reagan kembali berlayar pada akhir Mei setelah kru kapal diberi larangan gerakan pada pelabuhan mereka di Jepang.

Baca Juga: Anaknya Dilantik Sebagai Prajurit TNI AD 3 Tahun Lalu, Orang Rimba yang Tinggal di Belantara Jambi Titip Pesan Begini Buat KSAD Andika Perkasa

Hal tersebut untuk memastikan Reagan dapat beragkat lagi tanpa kasus Covid-19.

Reagan juga telah diisi dengan 1000 ton artileri, disebutkan oleh Angkatan Laut Amerika "kekuatan perang yang cukup untuk membuat kapal lain tumbang sampai 5 inci di bawah garis laut."

Pergerakan itu datang setelah Angkatan Laut Amerika mengatakan bulan lalu jika semua kapal selam mereka ada di laut dalam ketegangan di Pasifik Barat.

Tidak disebutkan berapa jumlah yang diluncurkan, tetapi ahli mengatakan kemungkinan melibatkan lebih dari 8 kapal serangan cepat dan sulit dikejar.

Baca Juga: Tak Lagi Bisa Mengelak, China Terdiam Saat Amerika Keluarkan Foto Satelit yang Buktikan Kebohongan Mereka Soal Virus Corona: Selalu Sembunyikan Hal Ini dari Dunia

Carl Schuster, mantan ketua operasi di Komando Center Intelijen Komando Amerika-Pasifik, mengatakan itu bukanlah kebetulan.

"Angkatan Laut China tidak tahu di mana kapal selam tersebut dan itu mempersulit kalkulasi respon dan perencanaan mereka," ujarnya.

Ia juga tambahkan Beijing juga harus tidak boleh lupa tiga kapal induk dan senjata yang ada di atas kapal itu.

Pengiriman tiga kapal induk ini tepat saat ketegangan kedua negara tersebut meningkat.

Baca Juga: Fakta Baru, Virus Corona Menyebar Bukan Lagi Lewat Batuk Atau Bersin, Tapi Menular dari Rumah ke Rumah Hingga Pedagang Pasar Ikut Terinfeksi

Minggu lalu, pesawat Angkatan Laut Amerika C-40 yang setara dengan Boeing 737, terbang lewati Taiwan ke Thailand yang disebut mereka sebagai penerbangan logistik rutin.

Jet Amerika tersebut dialihkan Taiwan, yang dianggap China sebagai teritori mereka.

Namun Beiijing menyebutkan tindakan tersebut adalah provokasi serius dan tindakan tanpa dasar hukum, seperti dilansir dari Xinhua.

Perseteruan antara China dan Amerika Serikat kian memanas di Laut China Selatan.

Buktinya, bisa dilihat dari lokasi kapal perang mereka.

Dilansir dari kontan.co.id pada Rabu (17/6/2020),kapal perang milikChina dan Amerika Serikat dilaporkanberada dalam lokasi yang berdekatan.

Tak heran, banyak yang menganggap kondisi inikian nyata.

Baca Juga: Belum Lagi Ketegangan dengan India Reda, Militer Tiongkok Dibikin Panas Dingin Gegara Aksi 3 Kapal Induk Amerika Berlayar ke Laut China Selatan: Perang Segera Pecah?

Seorang sumber militer China mengatakan bahwa dalam satu insiden di bulan April, kapal-kapal dari kedua negara saling berdekatan sejauh 100 meter.

"Insiden semacam itu menunjukkan kurangnya kepercayaan politik antara kedua militer," kata sang sumber seperti dikutipSouth China Morning Post.

Namun sang sumber itu tidak menyebutkan kapal perang mana yang terlibat dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Anaknya Dilantik Sebagai Prajurit TNI AD 3 Tahun Lalu, Orang Rimba yang Tinggal di Belantara Jambi Titip Pesan Begini Buat KSAD Andika Perkasa

Beijing dan Washington telah berkompetisi untuk mengerahkan lebih banyak kapal perang ke wilayah tersebut sejak kru di kapal induk yang berbasis di Pasifik Amerika, USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz terpapar virus corona pada akhir Maret.

Sementara kapal-kapal Angkatan Laut People's Liberation Army (PLA) China yakni Liaoning dan Shandong, tampaknya tidak terpengaruh oleh wabah corona.

Hu Bo, Direktur Pusat Studi Strategi Maritim di Universitas Peking, mengatakan penyebaran baru dilakukan AS termasuk dengan mengirimkan kapal serbu amfibi USS America.

Sementara Angkatan Laut PLA juga mengerahkan sejumlah kapal yang serupa.

Baca Juga: Foto 2 Bungkus Indomie Goreng dengan Bumbu Saus yang Beda Jadi Viral, Inilah Sosok Peracik Mi Instan Terenak di Dunia yang Jarang Tereskpos

Dia mengatakan Amerika Serikat membuat penyebaran baru karena khawatir bahwa China mungkin mengambil keuntungan dari kekosongan kekuatan di Laut China Selatan yang dihasilkan dari wabah virus corona.

Dia mengatakan kedua belah pihak sebagian besar tetap profesional dan terkendali dalam insiden di bulan April.

Tetapi ada risiko bahwa insiden tersebut dapat mengakibatkan kesalahan perhitungan dan meningkat menjadi konflik militer.

Baca Juga: Sempat Berganti Posisi Saat Antarkan dari Bandung ke Subang, Driver Ojol Ini Enggak Ngeh Jika Penumpangnya Bukan Manusia, Risa Saraswati Pun Dibikin Merinding

"Perilaku provokatif semacam ini sepenuhnya didorong oleh kebutuhan politik yang ditujukan untuk menunjukkan kekuatan."

"Tetapi aksi itu bisa saja menjadi kecelakaan," katanya.

scmp
scmp

Ilustrasi kapal perang Amerika Serikat.

Ini bukan pertama kalinya kedua angkatan laut melakukan pertemuan dalam jarak dekat.

Pada bulan Oktober 2018, foto udara yang diambil oleh Angkatan Laut AS menunjukkan sebuah kapal perusak China bergerak dalam jarak 41 meter dan hampir bertabrakan dengan kapal perusak USS Decatur selama pertempuran tegang di Laut Cina Selatan.

Hu mengatakan kedua negara harus membuat mekanisme manajemen krisis yang efektif untuk menangani insiden seperti itu.

Baca Juga: Bak Kena Tulah, Minta Buru-buru Cari Pasangan, Nenek Ini Malah Dinikahi Anak Angkatnya yang Berumur 24 Tahun dengan Mas Kawin Rp 100 ribu

Collin Koh, seorang peneliti di Institut Studi Pertahanan dan Strategis, yang berbasis di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, mengatakan kedua belah pihak harus mendokumentasikan insiden semacam itu untuk menunjukkan apa yang terjadi, termasuk dengan foto dan umpan radar.

“Benar-benar tidak profesional jika ada kapal perang yang berusaha sedekat ini."

Baca Juga: Pasang Foto Makan Es Krim dengan Bagian Dada Tampak Menonjol, Model Cantik yang Nikahi Bule Mualaf Ini Banjir Komentar: 'Nggak Pernah Makan Ya Badan Langsing'

"Meskipun saya bertanya-tanya mengapa pihak China bahkan membiarkan itu terjadi,” kata Koh.

(Tendi Mahadi)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Konflik kian nyata di Laut China Selatan, jarak kapal perang AS-China hanya 100 meter")

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya