Biarpun Fisiknya Jauh Lebih Mungil, Siapa Sangka Pesawat Tempur Hawk TNI AU Pernah Bikin F-18 Hornet Australia Ngacir Gara-gara Kepergok 'Slonong Boy' ke Wilayah Indonesia, Hampir Saja Dilumpuhkan!

Senin, 15 Juni 2020 | 11:14
Kolase Grid.ID

Hawk TNI AU Vs F-18 Hornet Australia

Fotokita.net - Pesawat tempur TNI Angkatan Udara Senin (15/6/2020) pagi tadi jatuh di Pangkalan Roesmin NurjadinPekanbaru Riau. Pilot dinyatakan selamat setelah berhasil keluar dari pesawat.

Demikian ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma Fajar Adriyanto. Pesawat yang dimaksud berjenis Hawk 200.

“Pesawat tempur jenis Hawk 200. Nomor lambung 0209. Jatuh di ujung runway 5 KM sebelum mendarat,” kata Fajar.

Baca Juga: Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Antara Permukiman Penduduk di Riau, Begini Kondisi Pilotnya

Dia mengungkapkan pilot sempat keluar dari pesawat dengan kursi pelontar dan dinyatakan selamat. Tim SAR sedang menuju ke lokasi untuk evakuasi.

BAE (British Aerospace Hawk) Hawk adalah jet tempur ringan latih (trainer) produksi BAE Hawk sejak 1974. BAE Hawk adalah sebuah perusahaan dari Inggris Raya.

Hawk merupakan sebuah pesawat jet latih untuk pesawat tempur jet generasi 4 seperti F-16, F-15, dan menggunakan radar modern APG-66 (khusus varian Mk 200) dan rudal AIM-9 Sidewinder.

Baca Juga: Jatuh di Permukiman Penduduk, Pesawat Tempur Hawk 200 Ternyata Jadi Andalan TNI AU untuk Pengawasan Wilayah Perbatasan, Begini Deretan Kecanggihannya

handout

Pesawat tempur TNI AU jatuh di Riau

Hawk Mk 109/209 merupakan kode untuk Hawker-Siddeley Hawk yang diekspor ke Indonesia yang mulai melengkapi TNI-AU sejak 1997.

Adapun, Hawk Mk 209 merupakan varian single seater dari keluarga Hawk. Pesawat jet ini dikhususkan untuk mengemban misi air superiority dan ground attack.

Pesawat ini memiliki panjang 12,07 meter dengan rentang sayap 9,94 meter serta tingginya 9,94 meter.

Hawk 209 menggunakan mesin Turbomeca Adour MK.871 yang mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1481 kilometer per jam.

Baca Juga: Bikin Merinding! Koma Selama 2 Bulan dengan Fungsi Paru-paru Tinggal 10 Persen, Pasien Covid-19 Ini Berhasil Lolos dari Kematian: Berangsur Pulih dan Detak Jantungnya Kembali Normal

Dengan kekuatannya itu, Hawk TNI AU ini rupanyapernah memergoki ancaman musuh di wilayah perbatasan ruang udara saat konfrontasi di Timor Timur.

Australia sebagai sponsor utama agar Timor Timurlepas mengirim pasukan Interfet ke bumi Lorosae dengan dibawah bendera PBB.

Tapi pengiriman pasukan Interfet cenderung membuat masalah menjadi runyam karena bisa saja pasukan PBB itu bergesekan dengan prajurit TNI yang juga stand by tempur di Timor Timur.

Baca Juga: Sementara Arab Saudi Masih Galau, Indonesia Sudah Ambil Keputusan Batalkan Ibadah Haji Tahun Ini, Ternyata Negara-negara Ini Juga Pastikan Tak Kirim Jemaahnya ke Mekkah

Kemudian hal itu terjadi akan tetapi gesekan bukan di darat melainkan di udara.

Saat itu tanggal 16 September 1999, Lanud El Tari Kupang sebagai pangkalan udara depan yang berbatasan dengan wilayah udara Timor-Timur melaksanakan kegiatan seperti biasa.

Secara periodik para pilot tempur TNI AU melaksanakan patroli udara.

Patroli ini bisa disebut patroli tempur (Combat Air Patrol) lantaran Panglima Komando Operasi (Pangkoopsau) 2 memerintahkan tembak jatuh pesawat apapun yang melintasi wilayah udara Indonesia tanpa izin karena situasi 'panas' saat itu.

Unsur yang digunakan untuk patroli udara adalah A-4 Skyhawk, Hawk 109/209 dan F-16.

Baca Juga: Sempat Jadi Bahan Tarik Ulur, Pemerintah Akhirnya Umumkan Nasib Gaji ke-13 PNS, Catat Waktu dan Besarannya

V
AIRLINERS.NET

Pesawat BAE Hawk 209 milik TNI Angkatan Udara

Masing-masing pesawat dipersenjatai kanon kaliber 20 mm dan rudal udara ke udara AIM 9 Sidewinder, mungkin hanya OV-10 Bronco saja yang tak dilengkapi rudal.

Briefing sebelum penerbangan dilakukan dipimpin oleh Danlanud.

Dalam flight plan ditentukan bahwa pimpinan taktis dipegang oleh Kapten Pnb Ashar Aditama dengan wingman Mayor Pnb Henry Affandi dan Lettu Pnb Anton Mengko.

Baca Juga: Anaknya Dilantik Sebagai Prajurit TNI AD 3 Tahun Lalu, Orang Rimba yang Tinggal di Belantara Jambi Titip Pesan Begini Buat KSAD Andika Perkasa

Kapten Azhar menunggangi jet tempur Hawk 209 TT-1207 berkursi tunggal.

Sedangkan Mayor Henry dan Lettu Anton menggunakan Hawk 109 TL-0501 yang berkursi tandem.

Pukul 08.45 WITA semua sudah siap, kedua Hawk pun take off dan melesat ke udara.

Dalam hitungan menit kedua jet tempur buatan Inggris itu pun sudah pada ketinggian 10.000 kaki, keduanya terbang dalam formasi sejajar.

Baca Juga: Siapa Pramono Edhie Wibowo? Adik Ipar SBY yang Pernah Jadi Anak Buah Prabowo Semasa Aktif di Kopassus Sukses Pimpin Tim Ekspedisi Merah Putih ke Puncak Everest Hingga Berhasil Kalahkan Malaysia

Kompas
Kompas

Hawk 209 TNI AU

Kedua Hawk mengarah terbang ke tenggara (225 derajat) menuju batas Flight Information Region (FIR) Darwin, Australia.

Patroli tempur di perbatasan ruang udara Indonesia-Australia pun dimulai.

Saat mendekati FIR, Kapten Azhar menghubungi Satuan Radar (Satrad) 251 Kupang yang mengoperasikan radar Groun Control Interception (CGI).

Baca Juga: Tak Lagi Bisa Mengelak, China Terdiam Saat Amerika Keluarkan Foto Satelit yang Buktikan Kebohongan Mereka Soal Virus Corona: Selalu Sembunyikan Hal Ini dari Dunia

Mayor Haposan sebagai komandan Satrad 251 kemudian memberikan laporan situasi ruang udara sekitar sesuai pantauan radar.

Laporan awal ruang udara sekitar aman terkendal hingga kedua Hawk melesat terbang menuju Pulau Roti, 80 mil dari Lanud El Tari.

Tapi dalam hitungan detik keadaan mulai berubah gawat, Mayor Haposan melaporkan kepada Kapten Azhar ada dua pesawat tak dikenal (Blackflight) melewati batas FIR Darwin pada ketinggian 8.000 kaki dengan kecepatan 160 knot.

Baca Juga: Niatnya Saingi Senapan Serbu SS-1 Buatan Pindad, Senjata Laras Panjang Buatan Malaysia Malah Jadi Bahan Olok-olok Dunia Lantaran Desainnya Macam Mainan Bocah

Awalnya Kapten Azhar dan dua wingmannya mengira kedua obyek itu adalah helikopter.

Jarak antar kedua Hawk TNI AU dengan pesawat penyusup itu 97 mil.

Namun kedua pesawat penyusup tersebut mulai bermanuver mencurigakan dan Kapten Azhar dengan dipandu Satrad 251 mendekati sasaran yang diberi sandi X.

Baca Juga: Lucuti Pakaiannya Satu Per Satu Hingga Terlihat Polos, Perempuan Anggota DPR Ini Lupa Belum Matikan Kamera Video dalam Rapat Virtual Bareng Jurnalis, Tapi Dia Tak Malu Tuh

Tribunnews
Tribunnews

Bermanuver Mencurigakan di Langit Indonesia, Jet Tempur Hawk TNI AU Pernah Pergoki F-18 Hornet Australia Menyusup ke Ruang Udara Nasional, Hampir Saja Dijatuhkan!

Ketika kedua Hawk melaju cepat ke kedua penyusup, radar Hawk terkena Jamming (pengacauan radar) oleh kedua pesawat penyusup itu.

Hal ini menyiratkan bahwa kedua penyusup sedang menyampaikan pesan tantangan kepada kedua Hawk.

Setelah jarak sudah sangat dekat dengan kedua pesawat penyusup sekitar 10 mil, Kapten Azhar secara spontan mengaktifkan panel Air Combat Manuver (ACM) untuk siap-siap bertempur.

Otomatis dengan aktifnya ACM dua rudal AIM-9 Sidewinder juga ikut aktif untuk memangsa musuh.

Baca Juga: Sang Ibunda Bagikan Foto Berjemur Hingga Ngamuk Habis Baca Komentar Fans Acara TV Raffi Ahmad, Ayu Ting Ting Tak Lagi Ambil Pusing: 'Ocehan Orang Di Jempol Doang'

Kedua pesawat penyusup rupanya tahu bahwa Hawk TNI AUsudah siap menembak mereka.

Keduanya lantas menanjak tajam ke atas ketinggian 30.000 kaki dengan kecepatan 670 knot.

Itu merupakan manuver menghindar sekaligus persiapan menyerang Hawk TNI AU.

Baca Juga: Viral, Foto Kereta Emas Belanda Bergambar Perbudakan di Indonesia, Ternyata Begini Penjelasannya

Baru sekarang Kapten Azhar dan koleganya menyadari sasaran mereka bukan helikopter melainkan jet tempur.

Kedua Hawklangsung mengejar jet penyusup itu dengan kecepatan penuh.

Baik Hawkmaupun jet tempurlawannya melakukan berbagai manuver tempur, dogfight sudah dimulai!

Posisi Hawkmenguntungkan karena dibelakang pesawat penyusup.

Radar Hawkpun sudah mengunci salah satu pesawat musuh, tinggal rudal diluncurkan.

Baca Juga: Mengaku Masih Lakukan Hubungan Suami Istri Sekalipun Tahu Perbuatan Veronica Tan, Begini Respon Ahok Saat Mantan Mertuanya Minta Rumah Tangga Mereka Kembali Seperti Semula

Tapi Kapten Azhar belum menembak lantaran tidak adanya perintah dari pimpinan.

Dalam kondisi sangat genting itu tiba-tiba kedua pesawat musuh berbalik arah dan menuju dua Hawk TNI AU.

Dalam hitungan detik kedua pesawat musuh berpapasan dengan Hawk.

Kapten Azhar sekarang bisa melihat secara visual jet apa yang ia kejar.

"F/A-18 Hornet Australia!" teriak Kapten Azhar.

Baca Juga: Viral Bulu Kuduk Penyanyi Bandung Berdiri Tegak Sehabis Baca Cerita Driver Ojol Antarkan Penumpang Gaib, Netizen Langsung Balas Begini: 'Teteh, Almarhumah Ini Juga Pernah Dateng ke Ospek Jurusan Aku Deh'

Hati Kapten Azhar dan dua wingmannya merasa kecut kesal lantaran tadi bisa saja ditembak F/A-18 Hornet tersebut karena sudah masuk tanpa izin ke wilayah udara Indonesia.

Sebenarnya Kapten Azhar sudah meminta izin untuk menembak kedua Hornet namun pimpinan hanya berkata : 'bayang-bayangi dan identifikasi.'

Kedua F/A-18 Hornet Australiakemudian tancap gas kabur ke FIR Darwin karena aksi 'slonong boy' mereka ketahuan dan hampir dilalap HawkTNI AU.

Kedua Hawkkemudian kembali ke pangkalan di Lanud El Tari, Kupang.

Baca Juga: Pemerintah Sempat Ekspor Besar-besaran Masker ke China, Akhirnya Jokowi Bikin Para Penimbun Kebingungan dengan Cara Ini: Bak Karma dalam Sinetron Azab

Misi patroli ini dianggap sukses karena berhasil mengusir Hornet Australiadari ruang udara Indonesia.

Sejatinya, Hawk109/209 TNI AUbukan lawan sepadan bagijet tempurberat F/A-18 Hornet karena Hawkadalah pesawat jet kelas ringan.

Untung saat itu TNI AUbelum kedatangan Sukhoi Su-27/30, kalau yang mencegat F/A-18 Australiasekelas Sukhoi bisa lain ceritanya.

(Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya