Fotokita.net- Lama tak muncul di layar kaca, tentu kita nyaris melupakan kiprah artissekaligus penyanyi senior Paramitha Rusady.
Tentu, kita mengenal kiprah Paramitha Rusady di dunia hiburan Tanah Air. Maklum, ketika itu, dia cukup produktif dalam mengambil beragam peran dalam sinetron ataupun FTV.
Tapi bagaimanakabar Paramitha Rusady sekarang?
Berbicara tentang Paramitha Rusady, erat kaitannya dengan sang putra Adrian Tegar Maharaja Bago.
Tak banyak yang tahu jika Paramitha Rusady harus bertaruh nyawa hingga alami mati suri saat melahirkan anaknya tersebut.
Paramitha Rusady mengalami mati suri ketika melahirkan putranya yang bernama Adrian Tegar Maharaja Bago pada 24 Mei 2007 silam.
Terlepas dari itu, beberapa tahun silam, Paramitha juga dikabarkanakanmenikah lagi.
Artis senior ini dikabarkan akan menikah untuk yang ke-3 kalinya.
Paramitha bicara terbuka soal kisah asmaranya dengan pria asing bernama Hans De Kraker.
"Waktu itu sama-sama shooting film Ketika Bung di Ende. Pertemuan itu aneh memang, bukan pada pandangan pertama. Bukan juga karena di lokasi. Justru setelah itu. Jadi ada semacam kerinduanlah setelah pulang," kata Paramitha saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2017).
Namun pemilik nama lengkap Pradnya Paramitha Chandra Devi Rusady itu menolak anggapan dia dan Hans terlibat cinta lokasi.
"Aku enggak menganut paham kalau yang di lokasi itu harus ada sesuatunya gitu, aku enggak. Buat aku enggak profesional," kata Paramitha.
Menurut Paramitha, rasa suka terjalin justru setelah mereka sudah kembali ke Jakarta dan kembali menjalani hidup masing-masing.
"Ya Hans senang ngobrol orangnya dan senang ngedengerin juga ketika kita ngobrol. Ya teman bicara yang enak. Jadi awalnya dari kita banyak berdialog ternyata asyik juga. Dari situ ya dari pertemanan baru ke relationship, jadi enggak langsung," ucap perempuan kelahiran 11 Agustus 1966 itu.
Namun hubungan keduanya mengalami pasang-surut.
Paramitha dan Hans bahkan pernah berpisah selama satu tahun sebelum akhirnya memutuskan kembali bersama.
"Sebenarnya sudah hampir empat tahun, tapi kita sempat off dulu setahun karena waktu itu masa penjajakan. Sempat setahun enggak, jadinya tiga tahun," kata Paramitha.
Beberapa kali juga terdengar kabar kalau Paramitha akan segera menikah dengan Hans.
Itu artinya, ini akan jadi pernikahan ketiga kali untuk janda cantik ini.
Namun, hinggga saat ini belum ada konfirmasi dari keduanya.
Tak hanya itu dirinya juga disebut-sebut pernah mati suri.
Dilansir dari Nova, plasenta sang bayi yang menempel pada dinding rahim membuat perempuan yang karib disapa Mitha ini harus berjuang sekuat tenaga pada proses persalinannya.
Hal inilah yang membuat Paramitha Rusady harus menjalani operasi hingga akhirnya pendarahan hebat dan alami mati suri.
"Saya pernah melahirkan dalam keadaan mati suri. Waktu itu pilihannya hidup atau mati," tutur Paramitha Rusady.
Selama dua hari, Paramitha Rusady diketahui tak sadarkan diri.
"Saya tahu belakangan. Lama ya, itu dua hari. Dulu sempat geger waktu melahirkan. Traumatik itu ada," ujarnya.
Meski kelahirannya sempat diwarnai kejadian menegangkan yang dialami sang bunda, namun kini Adrian tumbuh menjadi anak yang sehat.
Namun tak banyak yang tahu jika sebenarnya Paramitha Rusady ternyata masih memiliki darah keturunan dari kerajaan.
Ia pun bisa disebut memiliki darah ningrat atau darah biru dari silsilah keluarganya.
Saat berkarier di dunia hiburan, Paramitha tak menunjukkan latar belakang keturunan kerajaan.
Lama tak terdengar kabar,Paramitha Rusady, artis dan penyanyi senior ini barusaja menggelar syukuran khitanan sang anak,Adrian Tegar Maharaja Bago, pada Sabtu (18/5) lalu.
Dibalik acara syukuran untuk anak tersayang ini, ternyata menyimpancerita haruyang dialamiParamitha Rusady12 tahun lalu.
Tepatnya pada 24 Mei 2007 lalu, Pramitha Rusady bertaruh nyawa untuk melahirkanAdrian Tegar Maharaja Bago.
Berbeda dengan pengalaman melahirkan yang dialami wanita lainnya, Paramitha Rusady sempat mengalami mati suri selama dua hari setelah melahirkan.
Dalam Journal of Royal Society of Medicine menyebutkan bahwa fenomena mati suri atau sering disebut denganlazarusmerupakan fenomena meninggalnya seseorang dalam waktu tertentu dan bangkit kembali dalam keadaan normal.
Fenomena mati suri digambarkan sebagai tertundaatau berhentinya aktivitas jantung terkait dengan upaya pernapasan yang signifikan setelahserangan jantung.
Penyebab mati suri ini biasanya dikarenakan oleh:
- Hiperkalemiabisa menghambat kembalinya aktivitas jantung dan paru yang sempat terhenti ataureturn of spontaneous circulation(ROSC).
- Hipotermiayang menyebabkan detak jantung dan denyut nadi menjadi sangat lemah karena pengaruh suhu udara yang dingin.
- Pemberianresusitasi jantung paru (RJP) ataudisebut juga dengancardiopulmonary resuscitation(CPR), biasanya dilakukan kepada orang-orang yang mengalamihenti jantungserta tidak mampu bernapas secara normal.Melansir dari NOVA.id, Paramitha Rusady menceritakan peristiwa dan penyebab mati suri yang dialaminya 12 tahun lalu.
"Saya pernah melahirkan dalam keadaan mati suri. Waktu itu pilihannya hidup atau mati," tutur Paramitha Rabu, 3 Desember 2014 lalu.
Selama dua hari, Paramitha diketahui tak sadarkan diri.
"Saya tahu belakangan. Lama ya, itu dua hari. Dulu sempat geger waktu melahirkan. Traumatik itu ada," ujarnya.
Pengalaman mati suri yang dialami Paramitha Rusady ini diakibatkan oleh plasenta sang bayi yang menempel pada dinding rahim saat proses persalinan.
Peristiwaplasenta menempel pada dinding rahim ini disebut juga dengan plasenta akreta.
Plasenta akreta adalah kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim.
Adanyaplasenta akreta, sebagian atau semua plasenta tetap melekat, halini dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah setelah melahirkandan kemungkinan bisa terjadi kerusakan pada rahim atau organ lainnya.
Kondisi ini sangat berisiko menyebabkan pendarahan hebat pasca melahirkan.
Penyebab plasenta akreta ini belum diketahui lebih tepatnya, namunbeberapa diantaranya diakibatkan oleh melahirkan di usia lebih dari 35 tahun, plasenta previa (plasenta sebagian atau seluruhnya menutupi serviks), dan operasi sesar sebelumnya.
Hal inilah yang membuat Paramitha harus menjalani operasi hingga akhirnya pendarahan hebat dan alami mati suri.
Artikel ini telah tayang di Wiken.ID dengan judul: Siap Nikah Ketiga Kalinya, Artis Lawas Keturunan Ningrat Ini Ngaku Pernah 2 Hari Mati Suri: Pilihannya Hidup atau Mati!