Fotokita.net - Kepala BMKG Stasiun Meterologi Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo mengatakan, tidak ada catatan mengenai aktivitas seismik (gempa tektonik).
"Tidak terkait dengan aktivitas seismik (gempa tektonik) baik yan dipicu oleh aktivitas sesar lokal (baribis kendheng, dll) maupun aktivitas zona subduksi selatan Hawa" jelas Achadi saat dikonfirmasi,Senin (11/5/2020) pagi.
Menurut Achadi, dari monitoring listrik udara, jika melihat datalightning detector, terlihat distribusi sambaran kilat atau petir pada 10 Mei 2020 pukul 23.00 WIB hingga 11 Mei 2020, pukul 05.00 WIB.
Adapun sambaran kilat atau petir tersebut sebagian besar terkonsentrasi pada pegunungan tengah dan pesisir selatan Jawa Tengah, sedikit sebaran juga terdapat di sekitar Solo, Klaten, dan Kendal.

:quality(100)/photo/2020/05/11/1838970455.jpg)
BMKG berikan klarifikasi soal dentuman di Jawa Tengah dini hari tadi
Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono juga memastikan sumber suara dentumantersebut tidak berasal dari gempa tektonik.
Dentuman disebut-sebut terjadi pada Senin (11/5/2020) antara pukul 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB di sebagian wilayah Jawa Tengah seperti Surakarta dan Semarang.
"Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah," jelas Daryono saat dihubungi, Senin (11/5/2020) pagi.
Suara dentuman misterius yang muncul pada Senin (11/5/2020) dini hari menghebohkan masyarakat di Jawa Tengah tidak terkecuali di Kabupaten Grobogan.
Bunyi bising sesaat itu bahkan menjadi topik perbincangan warga sejak subuh. " Dentuman itu ramai jadi topik pembicaraan warga saat subuh," kata Sukamto (33), warga Perumahan Ayodya, Purwodadi, Grobogan kepada, Senin.
Dentuman misterius yang didengar wargadi Jawa Tengah dipastikan bukan berasal dari gempa bumi.
Sukamto sampai terbangun dari tidur karena dikejutkan dengan suara dentuman yang keras.
Bahkan, kata dia, jendela pintu di kamarnya sampai bergetar. "Bunyinya cuma sekali 'daaaaarr' saat dini hari. Jendela juga bergetar," kata Sukamto.
Sementara itu warga Perumahan Ayodya lainnya, Eva Laxmawanto (45) mengaku mendengar suara dentuman yang keras yang bersumber dari arah langit seperti letusan gunung pada 00.20 WIB.
Saat itu, Eva yang belum tidur sedang duduk di teras rumahnya. "Dentuman seperti letusan gunung dan hanya sekali. Bunyinya berasal dari atas. Sesuai jam di Android terjadi sekitar 00.20 WIB," kata Eva.
Apabila aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan.
"Jika itu terjadi, maka akan tercatat oleh sensor gempa," kata dia.
Suara dentuman di Jawa Tengah yang didengar masyarakat sejak semalam hingga subuh tadi, ikut dikomentari paranormal sekaligus artis, mbah Mijan.
Di akun twitter pribadinya dia mengatakan saat kejadian itu dirinya sedang tertidur dan bermimpi.
Anehnya, katanya, mimpinya adalah dia tengah memainkan meriam karbit yang diarahkan ke atas langit.
Dia merasa adanya keanehan antara mimpinya dan suara dentuman yang terdengar di wilayah Jawa Tengah tersebut.
"Dibangunin saur, padahal lagi mimpi mainan meriam karbit ke arah langit, dan kebetulan sekali Dentuman jadi trending twitter, mimpi yang ngaco. Siapa yang dengar dentuman sekitar Jawa Tengah, monggo comment daerahnya. Met Saur Guys," katanya di akun twitter pribadinya.
Unggahan Mbah Mijan
Cuitan mbah Mijan itu dikomentari warganet yang mengaku mendengar suara dentuman misterius itu.
Wilayah Grobogan terdengar sangat jelas, sampe kerasa temboknya ikutan getar semua Dentuman terdengar antara jam 00.20 WIB.
Jepara? jam 3 ada yg denger juga gak?
Mbah Mijan pasrah dengan banyak orang yang nekat keluar di masa PSBB
Terdengar jelas di daerah sragen dan sekitarnya mbah, sampai" yg pada ngeronda pulang semua, soalnya mau sahur
Purwodadi lumayan kenceng mbah, kaca jendela sampe geter. Glerrrrrr
Pati krasa mbah. Tak kirain geluduk. Tapi moso aku sing denger temenku ta tanyain ga denger?
(Kompas.com/Bisnis.com)