Ramai Disebut Muncul Dukhan, Warganet Malah Jungkir Balikkan Isu Itu: Bikin Trending Langit Cerah Malam 15 Ramadhan di Media Sosial

Jumat, 08 Mei 2020 | 15:18
Science photo library via Tribunnews

Asteroid Tabrak Bumi Pada 8 Mei 2020 Dipastikan Hoax, Namun Ada 5 Asteroid dengan Kecepatan Tinggi yang Akan Mendekati Bumi, Apakah Sama Bahayanya?

Fotokita.net - Ramainya pembicaraan dukhan ini dikaitkan dengan isu adanya asteroid yang akan menabrak bumi pada 8 Mei 2020 dan bertepatan dengan 15 Ramadhan.

Meski Lapan telah membantah kabar mengenai tabrakan antara asteroid dan bumi itu, tapi topik soal dukhan terus mencuat dan dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat.

Lantas, apa sebenarnya dukhan dan benarkah itu muncul sebagai bagian dari tanda hari kiamat?

Pembicaraan soal dukhan ramai di media sosial dan aplikasi pesan instan WhatsApp beberapa waktu terakhir.

Dalam narasi yang beredar disebutkan bahwa akan ada kabut atau dukhan pada pertengahan bulan Ramadhan tahun ini.

Baca Juga: Ustaz Abdul Solmad Bicara Isu Dukhan Akhir Zaman Jumat 8 Mei 2020, Ternyata Ada Fenomena Supermoon Terakhir di Tahun 2020 yang Bisa Kita Lihat Nanti Malam: Yuk Siapkan Kamera!

tribunnews.com

Sekjen MUI Anwar Abbas

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, di antara tanda kiamat akan tiba adalah munculnya ad-dukhan yang berarti asap atau kabut tebal.

Soal dukhan yang viral di media sosial, Anwar menegaskan bahwa tak ada satu orang pun yang bisa memastikan apakah itu menandakan kiamat akan tiba.

"Apakah kabut yang viral di media sosial itu adalah dukhan yang dimaksud sebagai salah satu tanda bahwa kiamat akan tiba? Saya rasa tidak ada satu orang pun menurut saya yang bisa memastikannya," kata Anwar saat dihubungi, Kamis (7/5/2020).

"Karena yang tahu tentang kapan kiamat itu akan tiba hanya Tuhan saja yang tahu yang lain tidak tahu," tambahnya.

Baca Juga: Hoaks, Asteroid Menabrak Bumi Jumat 8 Mei 2020. Begini Penjelasan Ahli Soal Peristiwa Langit di Bulan Ramadhan Itu

Bahkan, Anwar menyebut Nabi Muhammad SAW pun tidak tahu dan tidak diberitahu oleh Allah soal hari kiamat.

Menurutnya, hari kiamat adalah sesuatu yang gaib dan hanya diketahui oleh Allah SWT.

"Jadi dalam hal ini sikap kita yang bagus adalah mari kita urusi apa yang menjadi tugas dan urusan kita dan jangan kita urusi apa yang menjadi urusan Allah. Kiamat itu adalah urusan Allah," jelas dia.

Pixabay

ilustrasi asteroid

Sejalan dengan Anwar, Ketua MUI Sumatera Barat Gusrizal Gazahar membenarkan bahwa salah satu tanda hari kiamat adalah munculnya dukhan. Menurutnya, dalam menafsirkan dukhan ini juga beragam.

Di antara ulama ada yang mengatakan asap, ada juga yang mengatakan debu. Namun, hal yang perlu digarisbawahi adalah tak ada satu pun riwayat sahih yang menentukan kapan waktu kemunculan dukhan itu.

Mengenai narasi yang beredar di media sosial, Gusrizal mengatakan, hal itu merujuk pada hadis yang menyebutkan adanya shaihah, yaitu dentuman atau gemuruh yang terjadi di pertengahan Ramadhan.

Baca Juga: Ancam Tembak di Tempat, Polisi Berhasil Lacak Tempat Persembunyian YouTuber Ferdian Paleka Setelah Kabur dari Merak: Tunggu Tanggal Mainnya!

"Hadis itu sudah dibicarakan lama oleh ulama dan sudah dikaji dari sisi ilmu hadis serta telah dibahas oleh seperti Imam Ibn Jauzi, ibn Hibban dan lain-lain," kata Gusrizal saat dihubungi, Kamis (7/5/2020).

Akan tetapi, hadis itu menurut Gusrizal tidak ada asalnya dari Nabi SAW, tapi justru dijadikan sebagai rujukan.

Pixabay

Ilustrasi asteroid

Gusrizal mengatakan, dasar dari prediksi itu sudah tidak benar karena kategori hadisnya adalah dhoif jiddan (sangat lemah).

Bahkan banyak ulama yang menyebutkan hadis itu maudlu' (palsu). "Jelas dalam perkara keimanan hal seperti itu tidak bisa dijadikan sebagai landasan," jelas dia.

Oleh karena itu, Gusrizal menyebut bahwa narasi yang beredar adalah dua hal yang berbeda.

Pertama yaitu dukhan yang muncul sebelum hari kiamat dan itu adalah benar, tapi tak ada riwayat yang menyebutkan tanggalnya.

Baca Juga: Kapten Kapal China Bilang ABK Indonesia Dilarung Ke Laut Karena Penyakit Menular, Lantas Apa yang Sudah Dilakukan Anak Buah Jokowi Terkait Berita Viral di Korea Itu?

Sementara yang kedua adalah riwayat yang menunjukkan pertengahan ramadhan akan terjadi shoihah, yaitu dentuman atau goncangan.

Ia menegaskan bahwa konsep keimanan pada gaib harus berdasarkan pada Al Quran dan hadis yang sahih.

Meski narasi itu dimunculkan dengan tujuan untuk mengingatkan umat Islam, Gusrizal mengingatkan agar tidak berlebihan.

"Kalau emang mau mengingatkan, ada batasannya. Ambil riwayat yang sahih, cukup banyak, tak perlu menyerempet dalil-dalil yang palsu, dalil-dalil yang sangat lemah," tutupnya.

Baca Juga: Sekjen MUI Jelaskan Perkara Dukhan yang Terkait Tanda Kiamat dalam Hadis, Sementara Ustaz Abdul Somad Bilang Begini: Kita Bersiap-siap, Perlu...

Media sosial Twitter diramaikan oleh unggahan warganet yang berisi foto langit cerah malam 15 Ramadhan.

Sejumlah unggahan warganet juga memperlihatkan bulan purnama yang terlihat jelas tanpa tertutupi awan atau mendung.

Kata "15 Ramadhan" pun menjadi trending di Twitter Indonesia sejak Kamis (7/5/2020).

Hingga Jumat (8/5/2020) pukul 05.00 WIB, kata tersebut telah diperbincangkan warganet sebanyak 27,5 ribu twit.

Baca Juga: Jokowi Minta Kita Harus Hidup Berdamai dengan Covid-19, Lantas Apakah Masyarakat Sudah Boleh Beraktivitas Lagi?

Akun @tahtaevita, mengunggah foto di yang menampilkan bulan purnama dengan sinar terang di kejauhan.

Dalam unggahannya, ia menuliskan keterangan bahwa bulan Ramadhan telah berjalan begitu cepat dan tak terasa telah memasuki 15 Ramadhan.

Unggahan serupa juga dilakukan oleh akun @Nazzzs2 yang berisi video bidikan bulan purnama hingga tampak lebih besar.

Ia pun memberi keterangan bidikan bulan purnama itu dengan supermoon 2020.

Baca Juga: YouTuber Ferdian Paleka Cuma Bisa Tertunduk Lesu dengan Tangan Diborgol, Begini Kata Wirang Birawa Soal Firasatnya yang Jadi Kenyataan

Sementara itu, akun @emonlalala membagikan foto berisi bulan purnama yang tampak jelas di atas sebuah pohon besar.

Kondisi tersebut mematahkan isu yang berkembang dalam beberapa hari terakhir mengenai munculnya kabut (dukhan) pada 15 Ramadhan tahun ini.

Kemunculan dukhan itu juga dikaitkan dengan kabar bohong adanya asteroid yang akan menabrak bumi di waktu yang bersamaan.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaludin menegaskan bahwa beberapa asteroid hanya melintas dalam jarak aman, yaitu lebih jauh dari jarak Bumi-Bulan.

"Jelas hoaks. Tidak ada asteroid yang akan menabrak Bumi," jawab Thomas, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Baca Juga: Cuma Bisa Tertunduk Sewaktu Digeledah Polisi yang Berpakaian APD Lengkap, Siapa Sangka Penampilan Roy Kiyoshi Sudah Bikin Curiga Warganet Sewaktu Lakukan Hal Ini: Ko Aneh Banget Sih Mukanya?

Hal senada juga dikatakan oleh Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) LAPAN Emmanuel Sungging Mumpuni.

Menurutnya, kabar tersebut tidak benar dan daftar sejumlah asteroid yang berpotensi berbahaya telah dimuat di laman resmi LAPAN.

Berdasarkan tabel data NEO Earth Close Approaches, lima asteroid yang mendekat ke arah bumi pada 7 Mei adalah 2009 XO, 2020 JE, 2020 JF, 2020 HM4, dan 2016 HP6.

Sementara asteroid yang mendekat ke bumi pada 8 Mei 2020 hanya ada satu, yaitu asteroid 2020 HB6.

Baca Juga: Hoaks, Asteroid Menabrak Bumi Jumat 8 Mei 2020. Begini Penjelasan Ahli Soal Peristiwa Langit di Bulan Ramadhan Itu

Selain tidak menabrak Bumi, asteroid ini juga tidak menimbulkan dampak apa pun dan tak akan memunculkan fenomena khusus di langit yang bisa dilihat dengan mata telanjang. "Tidak ada efek, untuk dinikmati juga tidak mudah," kata Sungging. (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya