Fotokita.net - Pasutri asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Yanto (30) dan Riska (27), membayar biaya persalinan anak mereka dengan uang koin pecahan Rp 1.000.
Uang recehan sebanyak Rp 500.000 itu merupakan hasil menabung selama sembilan bulan di celengan, yang sedianya untuk menambah kekurangan yang harus dibayarkan kepada pihak puskesmas, sebesar Rp 1.450.000.
Riska melahirkan anak pertamanya itu, Jumat (10/1/2020) di Puskesmas Cilaku, Cianjur.
Awalnya, pasangan ini merasa waswas caranya membayar dengan uang receh itu akan ditolak pihak puskesmas.
Namun, saat mengetahui alasan pasangan ini, pihak puskesmas justru memberikan apresiasi.
Biaya persalinan pasutri tak mampu itu seperti seujung rambut dari biaya yang harus dikeluarkan di Rumah Sakit Bunda Menteng.
Salah satu rumah sakit ibu dan anak yang paling lengkap fasilitas dan dokter spesialisnya. Terletak di kawasan Menteng, RS ini memang salah satu RSIA yang diperhitungkan.
Sederet selebritas melahirkan di RS ini. Seperti Marshanda, Olla Ramlan, Tya Ariesta, Cynthia Lamusu dan Nagita Slavina.
Ada cerita sendiri terkait persalinan Rafathar, putra pertama Nagita. Kabarnya satu lantai di RS tersebut sengaja dikosongkan hanya untuk Nagita. Proses persalinan sendiri ditayangkan secara eksklusif di salah satu televisi swasta.

:quality(100)/photo/2019/11/13/1397379310.jpg)
Raffi Ahmad, Rafathar, dan Nagita Slavina
RS Bunda Menteng juga jadi favorit, karena kabarnya para suami diperbolehkan masuk ruang operasi caesar untuk menemani sang istri. Biaya persalinan di RS ini mulai dari Rp 14 juta hingga Rp 55 juta, tergantung dari jenis persalinan dan tipe kamar.
Yanto (30) dan Riska (27), pasutri asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini mendadak viral seusai membayar biaya persalinan anak pertama mereka dengan uang koin pecahan Rp 1.000.
Uang recehan sebanyak Rp 500.000 itu sedianya untuk menambah kekurangan yang harus dibayarkan kepada pihak puskesmas sebesar Rp 1.450.000.
Namun, di balik riuhnya kejadian ini, ada peran Kepala Puskesmas Cilaku, Yudiansyah Sutawijaya.
Betapa tidak, keputusannya mengembalikan uang receh milik pasutri itu menjadi awal cerita mengharukan nan inspiratif ini bergulir.
Dihubungi Kompas.com via telepon, Senin (20/1/2020) petang, Yudi menuturkan alasan dirinya mengembalikan uang koin tersebut.
Riska (27), menggendong bayinya, yang baru berumur sepekan di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp1.000.
Dia mengatakan, saat itu dirinya melihat sekantung kresek berwarna putih yang teronggok di atas meja kasir.
"Saya tanya ke pegawai, ini apa? Katanya uang dari pasien. Sontak saya kaget, karena baru pertama kali ada yang bayar pakai uang recehan," kata Yudi.
Yudi lantas memanggil pegawai termasuk bidan yang menangani persalinan guna menghimpun informasi lebih jauh terkait sesuatu yang tak biasa itu.
Selanjutnya, ia memutuskan memanggil Yanto dan Riska keesokan harinya untuk mendengar langsung alasan di balik mereka membayar pakai uang koin.
"Karena besoknya hari Minggu (libur), jadi mereka datang ke puskesmasnya hari Senin.
Setelah saya mendengar cerita dari mereka, saya benar-benar terharu, bangga, dan kagum.
Dari situlah kemudian saya memutuskan untuk mengembalikan lagi uang mereka sebagai bentuk apresiasi," ucapnya.
Dirinya kagum, dengan kondisi keuangan yang pas-pasan, pasangan tersebut mampu mempersiapkan proses persalinan dengan matang.
“Kendati ekonominya kurang, mereka tetap berusaha membayar penuh, tanpa minta keringanan, apalagi minta dibebaskan (biaya persalinan)," ujar dia.
Yudi tak menyangka, kebijakannya itu menjadi awal kehebohan kasus ini yang mendapat perhatian publik, termasuk media.
"Tidak ada motif apa pun atas kejadian ini. Saya hanya mengikuti apa kata hati saya saja, tidak lebih," ucapnya.
Belakangan, Yudi menyambangi rumah Yanto dan Riska untuk menyerahkan uang Rp 1 juta.
Uang sebesar itu merupakan biaya persalinan yang telah dibayarkan pasutri tersebut kepada pihak puskesmas.
"Jadi, semua biaya persalinannya, kita kembalikan lagi semuanya," kata Yudi.
Selain itu, pihaknya memasukkan pasangan Yanto dan Riska ke dalam program Jampersal (Jaminan Persalinan), dan sedang diusulkan untuk menjadi peserta BPJS yang didanai pemerintah.
“Kita kembalikan semua uangnya ini bukan karena kasus ini jadi ramai seperti sekarang ini. Namun, memang sudah direncanakan sebelumnya,” katanya.
“Hanya saja, karena ada keterkaitan dengan administratif, jadi kemarin itu kita kasihkan dulu yang uang koinnya. Setelah semua pengadministrasian beres, akan diserahkan sisanya, dan hari ini baru bisa kita realisasikan,” ujarnya.