Kolaps di Pesawat dalam Kunjungan Kerja, Aktivis Reformasi Ini Tak Kenal Takut Lawan Aksi Represif Soeharto Hingga Tolak Tawaran Jokowi

Jumat, 20 Desember 2019 | 12:47
Tribun Medan

Adian Napitupulu terkena serangan jantung.

Fotokita.net -Meski tak menjadi pembantu presiden, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulumemastikan ia akan berada di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Respons presiden hanya menatap tajam saja," kata Adian usai menghadiri Pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, di Gedung MPR, Jakarta, Minggu (20/10).

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu sudah dua kali dipanggil Presiden Joko Widodo ke istana. Ia ditawari kursi menteri.

Namun, ia menolak karena merasa tidak memiliki kemampuan untuk mengisi jabatan tersebut.

Pria kelahiran Manado, 9 Januari 1971 ini memiliki nama lengkap Adian Yunus Yusak Napitupulu.

Ayahnya seorang pegawai negeri sipil (PNS) dan pernah menjadi jaksa di Kejaksaan Negeri di Kota Kotamobagu (Sulawesi Utara), lalu pindah ke Barabai (Kalimantan Selatan), dan Kupang (Nusa Tenggara Timur).

Sang ayah juga pernah menjadi staf di Kejaksaan Agung. Adian menjadi anak yatim di umur sepuluh tahun ketika ayahnya meninggal dunia.

Baca Juga: Lontarkan Kritik Pedas Soal Kenaikan BPJS, Sosok Anggota DPR yang Mengaku Anak PKI Ini Jadi Viral Saat Rapat Kerja dengan Menkes Dokter Terawan. Siapa Dia Sebenarnya?

KOMPAS.com/ IMAM ROSIDIN
KOMPAS.com/ IMAM ROSIDIN

Politisi PDIP, Adian Napitupulu kolaps karena serangan jantung saat dalam penerbangan ke Palangkaraya.

Adian menghabiskan masa kecil hingga dewasa di Jakarta. Ketika menjadi mahasiswa, ia bekerja serabutan sebagai buruh di pabrik yang ada di kawasan Marunda.

Kadang-kadang ia juga bekerja sebagai kondektur bus untuk menambah uang saku. Adian tergerak menjadi aktivis ketika seorang buruh di tempatnya bekerja mengalami kecelakaan kerja.

Buruh itu kehilangan jarinya karena terpotong gergaji mesin. Namun, perusahaan hanya memberi kompensasi Rp 15.000.

Baca Juga: Gandeng Tokoh-tokoh yang Gagal Jadi Anggota DPR, Fahri Hamzah Tak Jadi Ngangur Setelah Pensiun dari Parlemen. Dia Pun Siapkan Kejutan Baru...

Ia pun menggerakkan buruh lainnya untuk berdemonstrasi memrotes kebijakan pabrik. Aksinya dibalas represif oleh pihak pabrik.

Adian ditangkap dan dibawa ke kantor polisi Cakung. Ia juga dipecat dari pekerjaannya. Hal ini membuatnya bertekad ingin membela kaum yang lemah.

Adian yang kuliah di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) terjun ke dunia aktivis dengan menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) pada 1992.

Adian menjadi anggota senat mahasiswa pada 1995. Ia ikut berdemonstrasi mendukung Sri Bintang Pamungkas dalam unjuk rasa anti integrasi Timor-Timur di Dresden, Jerman.

Kompas.com

Adian Napitupulu kolaps di pesawat menuju ke Palangkaraya

Peristiwa ini membuatnya ditangkap dan diinterogasi polisi. Pada 1996, Adian mendirikan Posko Mahasiswa Pro Megawati. Ketika kantor DPP PDI diserbu pada 27 Juli 1996, ia melakukan perlawanan dengan menggalang massa dari berbagai kampus dan luar kampus.

Adian juga menjadi salah satu pendiri Forum Kota (Forkot) yang beranggotakan mahasiswa dari 16 kampus di Jabodetabek.

Forkot menduduki gedung DPR/MPR pada saat terjadi unjuk rasa mahasiswa besar-besaran 18 Mei 1998. Banyaknya aktivitas Adian di luar kampus membuat pendidikannya sempat terbengkalai.

Baca Juga: Bikin Sang Penanya Tertawa, Anggota DPR yang Pernah Tertangkap Kamera Tertidur Sewaktu Pelantikan Ini Ungkap Cara Berbagi Ranjang dengan Ketiga Istrinya

Ia mendapatkan gelar sarjana hukum pada 2007 atau setelah 16 tahun kuliah. Setelah lulus, Adian menjadi pengacara di Konsultan Hukum Kota Law Office.

Adian terjun menjadi calon legislatif melalui PDIP pada Pemilu 2009. Namun, ia belum berhasil tembus ke Senayan.

Pada Pemilu 2014, ia kembali mencoba peruntungannya. Kali ini ia berhasil lolos dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019.

Twitter/dianakimaulana
Twitter/dianakimaulana

Adian Napitupulu muda

Adian tampil nyentrik dalam pelantikan anggota DPR dengan jas yang dipadukan dengan celana jeans. Ia juga mengenakan peci hitam dan dasi. Gaya berpakaian Adian yang nyentrik tersebut pernah membuatnya ditolak masuk ke istana negara.

Ketika menjadi wakil rakyat, Adian pernah menjadi bulan-bulanan warganet. Pasalnya, ia tertangkap kamera sedang tertidur dalam sidang paripurna Kamis, 6 November 2014.

Menurut pernyataannya kepada Tempo.co, ia tidak tertidur. Matanya memang terpejam seakan sedang tidur pada saat foto tersebut diambil. Namun, ia masih mendengarkan materi diskusi dalam sidang tersebut.

Baca Juga: Seragam ASN Saat Ini Dianggap Peninggalan Belanda, Anggota DPR yang Pernah Dituding Berbuat Klenik Itu Justru Sebut Celana Cingkrang Adalah Budaya Nusantara

Adian mengatakan, ia terlibat penuh dalam sidang paripurna itu. Pimpinan fraksi sempat memintanya pindah ke bangku di barisan depan kemudian ia kembali pindah ke belakang.

"Saat kembali ke belakang itu,saya tertangkap kamera sedang leyeh-leyeh," kata Adian, seperti dikutip Tempo.co.

Pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Adian aktif mengkampanyekan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Ia merupakan anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan dengan nomor urut 01 itu.

Ia juga maju sebagai caleg dalam Pemilu 2019 dan lolos ke Senayan. Namun, ia belum mengetahui akan ditugaskan di komisi mana oleh partainya.

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu kolaps dalam penerbangan dari Jakarta menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Adian langsung dilarikan ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya untuk mendapatkan pertolongan pertama. Ia dikabarkan kolaps karena gangguan jantung.

Baca Juga: Sukses Bongkar Anggaran Pemprov Bernilai Fantastis ke Publik, Anggota DPRD DKI Termuda William Aditya Sarana Sempat Tak Dapat Restu Keluarga. Apa Alasannya?

"(Kolaps) di pesawat, seperti yang disampaikan, mengalami gangguan. Karena memang Adian sudah pasang ring. Jadi mengalami problem seperti itu dan dilakukan tindakan dibawa ke RS Doris Sylvanus di Palangkaraya," kata Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (19/12/2019).

Adian disebut bertolak dari Jakarta ke Palangkaraya dalam rangka tugas wakil rakyat. Eriko mengatakan, dalam perjalanan itu turut serta anggota DPR Fraksi PDI-P Rudianto Tjen serta staf Komisi I DPR RI lainnya.

Rombongan diketahui berangkat Kamis ini dengan jadwal penerbangan paling pagi. "Pas terbang tadi pagi. Kan dengan pesawat pertama berangkat ke Kalteng," ujar Eriko. Ia menyebut, Adian saat ini didampingi oleh Rudianto di RS Sylvanus Palangkaraya.

Menurut Eriko, kondisi Adian sudah membaik. Adian sudah mampu merespons dengan baik telepon dari sang istri. Selanjutnya, Adian direncanakan dirawat di Jakarta.

"Dirawat di sana kondisinya ya sudah lebih baik. Ditelepon istrinya sudah merespons dengan baik. Bukan menjawab, tapi responsnya baik," kata dia.

"Mungkin nanti rencananya akan dibawa ke Jakarta untuk tindak lanjut yang lebih baik," lanjut Eriko.

Kabar mengenai kondisi kesehatan Adian tersebar di grup-grup WhatsApp. Isinya adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Dua Kali Terpilih Jadi Anggota DPR, Begini Penampakan Unik Rumah Mewah Artis yang Pernah Punya Hubungan Dekat dengan Menteri Orde Baru Ini

Adian kolaps dalam penerbangan Jkt- Palangkaraya dlm perjalanan tugas DPR RI komisi I. Adian memang bermasalah dengan jantungnya...

Dia sdh pakai 5 ring di jantungnya... Pertolongan maksimal sdh diberikan di Pesawat.

Segera setelah mendarat akan dibawa ke RS terdekat Sekarang sdh sampe RS Silvanus palangkaraya.

Dikawal Pak Rudianto Tjen anggota DPR RI dr PDI Perjuangan serta Staf Komisi I.

Saat ini sdh mulai merespon, meski blm sepenuhnya...

Sedang diupayakan mencari RS yg lebih besar, atau mungkin akan di terbangkan ke jakarta...

Mohon doanya.... Mohon doanya.... Mohon doanya.... bagi sahabat kita, pejuang kita, Adian Napitupulu....

(Katadata.co.id/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya