Renggut Nyawa 2 Anggota Terbaik Kopassus, KKB Papua Ini Ternyata Jadi Kelompok yang Paling Sering Buat Aksi Brutal Hingga Makan Korban Jiwa. Siapakah Mereka Sebenarnya?

Jumat, 20 Desember 2019 | 06:40
Proses evakuasi jenazah di Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga lokasi penembakan yang dilakuk

Siap Langsungkan Pernikahan Prajurit Ini Ditembak Mati, Intip Deretan Aksi Brutal KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen yang Mengancam Keutuhan NKRI!

Fotokita.net -Istilah 'Segitiga Hitam' Papua digunakan untuk merujuk wilayah yang mencangkup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, dan Lanny Jaya di wilayah Papua.

Tiap-tiap wilayah tersebut kabarnya dikuasi oleh tiga kelompok bersenjata yang berbeda.

Siapa sebenarnya Lekagak Telenggen berikut kelompok yang dia pimpin?

Yang jelas, bukan sekali-dua kelompok ini melakukan aksinya.

Pada Januari 2014 lalu, KKB pimpinan Lekagak Telenggen pernah melakukan dua kali serangan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.

Baca Juga: Rencana Peringatan Ultah OPM Gagal Total, KKB Papua Pun Kian Terdesak. Pasukan Gabungan Sukses Kuasai Markas Mereka di Pedalaman Papua

Serangan pertama mengakibatkan satu warga sipil tewas, atas nama M. Halil, seorang tukang ojek asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada serangan kedua, kelompok ini menembaki pesawat milik Susi Air jenis Pilatus dengan nomor lambung PK VVV.

Pesawat ini ditembaki ketika mendarat di Bandara Mulia, Puncak Jaya.

Kabarnya, kelompok ini sudah beroperasi sejak 2006 lalu.

Menurut mantan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin, kelompok ini juga disebut sering melakukan penjarahan terhadap warga setempat.

Pada 2016, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menyerang karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan proyek jalan trans-Papua di Kabupaten Puncak, Papua.

Dalam aksi yang terjadi pada Selasa, 15 Maret 2016 itu, empat orang tewas.

Mereka adalah Anis, David, Andi, dan Daud.

Baca Juga: Belum Sebulan Jadi Staf Khusus Presiden Sudah Bikin Kesalahan di Media Sosial, Anak Muda Papua yang Pernah Salaman dengan Barrack Obama Itu Malah Dapat Tindakan Ini dari Jokowi

Seperti dilaporkan RRI, ada tujuh orang yang sedang bekerja saat itu.

Tak lama kemudian, datang sejumlah orang melakukan kekerasan dan penganiayan.

Facebook/KOMNAS-TPNPB
Facebook/KOMNAS-TPNPB

Pimpinan KKB Goliath Tabuni dan Lekagak Telenggeng (kanan).

Baru-baru ini publik digemparkan pemberitaan tentang gugurnya dua prajurit Kopassus saat baku tembak dengan KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.

Rasa duka yang mendalam dirasakan seluruh Masyarakat Indonesia terutama pihak keluarga, atas gugurnya Lettu Inf Erizal Zuhri dan Serda Rizky.

Ini bukan pertama kalinya KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen melakukan aksi brutal hingga merenggut nyawa.

KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen pernah beberapa kali melakukan teror kepada aparat maupun masyarakat.

Baca Juga: Lagi-lagi Kembali Ganggu Keamanan, Tapi KKB Papua Harus Pikir Dua Kali Saat Hadapi Kelompok Khusus Prajurit TNI Ini. Siapakah Mereka?

Melansir dari Surya, berikut sejumlah aksi brutal KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen, sebelum gugurnya dua prajurit Kopassus:

1. Tewaskan 1 Prajurit TNI di Yambi

Aksi baku tembak terjadi antara prajurit TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga pimpinan Lekagak Telenggen, Jumat (18/1/2019)

Menurut keterangan Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi, Sabtu (19/1/2019), kontak tembak itu terjadi di daerah Longsoran Baganbaga, sekitar pukul 12.10 WIT.

Baca Juga: Terus Berulah dan Sering Pamer Kekuatan, KKB Papua Bakal Dibuat Tunggang Langgang Oleh Pasukan Tempur Anak Muda Papua. Begini Perhitungannya

Awalnya pasukan TNI bergerak dari Distrik Mulya menuju Distrik Yambi.

Sesampainya di daerah Longsoran Baganbaga, KKB menyerang mereka dari ketinggian.

Menurut laporan Kompas.com, pasukan TNI kemudian berusaha membalas tembakan itu dan melakukan pengejaran.

Tapi karena kondisi medan yang sangat sulit, KKB yang diperkirakan berjumlah belasan orang itu berhasil melarikan diri secara terpencar.

Dok. Surya
Dok. Surya

Ketika melakukan pembersihan, prajurit TNI menemukan beberapa barang bukti.

Di antaranya dua buah magasen senapan panjang berikut amunisinya, dua buah Tongkat Komando diduga milik Lekagak Telenggen, 2 buah stempel TPN OPM dan sejumlah dokumen TPN OPM.

Seorang prajurit TNI bernama Pratu Makamu tewas dalam serbuan tersebut.

Pratu Makamu tertembak di bagian paha sebelah kiri.

Baca Juga: Aksi Terbaru Tembak Kepala 3 Pengojek, KKB Papua Selalu Bikin Onar dengan Hilangkan Nyawa Warga. Lantas, Dari Mana Mereka Dapat Senjata dan Amunisinya?

Sedianya dia akan dievakuasi ke Timika guna mendapatkan pertolongan medis, pada Jumat kemarin.

Namun karena terkendala cuaca, evakuasi tidak bisa dilaksanakan.

Korban akhirnya meninggal dunia, sekitar pukul 15.50 WIT, karena mengalami pendarahan serius.

Saat ini jenazah Pratu Makamu masih disemayamkan di Yambi untuk menunggu evakuasi ke Timika yang rencananya akan dilaksanakan Sabtu ini.

"Sementara itu, situasi di Distrik Yambi Puncak Jaya, kondusif aktifitas masyarakat tetap berjalan secara normal, pasukan TNI melaksanakan siaga sambil menghimpun informasi tentang kedudukan KKSB," pungkas Aidi.

Baku tembak antara TNI dengan KKB Papua ini bukan pertama kalinya terjadi.

Baca Juga: Dicokok Polisi Saat Persiapan Ulang Tahun OPM, Begini Daftar Panjang Dosa Gembong KKB Papua di Mata Aparat: Tugasnya Jadi Eksekutor

2. Tembaki Helikopter di Olenki

Dilansir dari Kompas.id, KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen menembaki sebuah helikopter pada Rabu (16/10/2019).

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kepolisian Daerah Papua, peristiwa yang dialami helikopter PK-IWD Tipe A/C BEL 206 ini terjadi pada pukul 09.20 WIT.

Helikopter tersebut milik PT. Intan Angkasa Air Service.

Kolase Bidang Humas Polda Papua dan Warta Kota
Kolase Bidang Humas Polda Papua dan Warta Kota

Pilot helikopter adalah Dan Cristian Munteanu (47) dan satu penumpang bernama Agung Dedi Hidayat (27).

Agung adalah pekerja pembangunan jaringan telekomunikasi di Distrik Ilaga Utara.

Saat ditembaki, helikopter tetap melanjutkan perjalanan ke Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak.

Setelah tiba di Ilaga, pilot langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor Ilaga.

Baca Juga: Tak Punya Jalur Komando yang Rapi dan Sering Bertindak Sendiri-sendiri, Lantas Kenapa KKB Papua Sulit Ditumpas TNI - Polri?

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat ditemui di Jayapura membenarkan terjadinya insiden tersebut.

”Para pelaku melepaskan tiga tembakan ke arah helikopter. Akibatnya, terdapat lubang di pintu bagian kiri dan kaca depan helikopter,” ujar Ahmad.

Ia menuturkan, polisi masih menyelidiki kejadian itu.

Sementara helikopter tersebut telah kembali ke Mimika karena masih dalam kondisi laik terbang.

”Saat ini, tim gabungan TNI dan Polri masih mengejar para pelaku di Olenki. Tindakan para pelaku telah mengganggu aktivitas pembangunan di Kabupaten Puncak,” tutur Ahmad.

Di Puncak hanya terdapat kantor kepolisian setingkat kepolisian sektor.

Kabupaten yang rawan konflik antara aparat keamanan dan KKB Papua itu masuk dalam wilayah hukum Polres Puncak.

Baca Juga: KKB Papua Selalu Ajukan Sederet Tuntutan Ini Hingga Kacaukan Keamanan. Rupanya Mereka Senang Pamer Kekuatan Lewat Foto!

3. Tembak Tiga Tukang Ojek

Tiga pengemudi ojek tewas ditembak anggota KKB Papua di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (25/10/2019).

Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat disebabkan senjata tajam di sekujur tubuh.

Penemuan ketiga jenazah pertama kali dilaporkan oleh seorang caleg terpilih, Titus Kobogau, yang dihadang dan ditodong KKB Papua saat akan menjemput seorang gembala Gereja Kingmi di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Surya
Surya

Saat itu Titus melihat ketiga korban telah meninggal di tempat.

"Diduga ketiga korban baru saja dieksekusi setengah jam sebelumnya.

Oleh kelompok tersebut Titus diperbolehkan melanjutkan perjalanan dan menyampaikan kabar kepada Bupati Intan Jaya.

Natalis Tabuni dan Deki Belau (tokoh pemuda) tiba di TKP dan segera mengevakuasi jenazah para korban menuju Puskesmas Sugapa," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, melalui rilis, Sabtu (26/10/2019).

Baca Juga: Dicokok Polisi Saat Persiapan Ulang Tahun OPM, Begini Daftar Panjang Dosa Gembong KKB Papua di Mata Aparat: Tugasnya Jadi Eksekutor

Lalu, tiga jenazah tukang ojek itu tiba di Timika, Kabupaten Mimika, Sabtu (26/10/2019).

Ketiga korban bernama Rizal (31), Herianto (31) dan La Soni (25) tiba di Timika sekitar pukul 12.30 WIT, setelah diterbangkan menggunakan pesawat dari Intan Jaya, pukul 12.00 WIT.

Ketiga jenazah kemudian langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika, untuk diformalin sebelum diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.

Dilansir dari Kompas.com, baru jenazah Herianto yang pada Sabtu sore diterbangkan ke kampung halamannya di Pangkep, Sulawesi Selatan, menggunakan pesawat Garuda.

Sementara jenazah Rizal dan La Soni baru akan diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin Timika ke Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan, Minggu (27/10/2019).

Selanjutnya, jenazah La Soni akan diterbangkan ke Sulawesi Tenggara, untuk dimakamkan di kampung halamannya di Muna.

Sementara jenazah Rizal, akan dibawa ke kampung halamannya di Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Saking Antuasias Sambut Kedatangan Sang Presiden, Warga Papua Barat Menari Gembira Hingga Lupa Ada Bendera Merah Putih Jatuh ke Tanah

"Seluruh biaya pemberangkatan jenazah sampai ke kampung halaman ditanggung Pemkab Intan Jaya," kata Apolos Iba, Kabag Pegawaian Pemkab Intan Jaya, kepada Kompas.com.

(Putra Dewangga Candra Seta/Surya)

Artikel ini telah tayang di Surya dengan judulSebelum Tembak Mati 2 Prajurit Kopassus, KKB Papua Lekagak Telenggen Pernah Lakukan 3 Aksi Brutal

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya