Penampakan Jalan Tol Layang Cikampek Bergelombang Parah Bikin Heboh, Ternyata Begini Penjelasan Secara Teknik Fotografi

Selasa, 17 Desember 2019 | 12:31
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II di kawasan Bekasi Barat yang difoto dengan lensa 75 mm.

Fotokita.net -Foto karya wartawan fotoKompas, Totok Wijayanto, ini diabadikan pada Minggu (16/12/2019). Totok memotret jalan tol layang itu dengan menggunakan lensa 70-200 mm dari atap Hotel Amaris di kawasan Bekasi Barat, Bekasi, Jawa Barat.

Saat memotretframeitu, posisi lensa Totok berada di angka 200 mm. Itu berarti bahwa pemotretan dilakukan dengan lensa 200 mm. Selain itu, Totok juga melakukancroppingatas foto yang didapatkannya.

Pada Senin (17/12/2019), di halaman muka, harian Kompas menampilkan foto pengoperasian untuk umum Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek.

Baca Juga: Sang Suami Ditunjuk Jokowi Masuk ke Lingkaran Dalam Istana, Foto Penampilan Istri Orang Terkaya Indonesia Itu Justru Curi Perhatian Waktu Pelantikan. Fakta Ini Pun Tambah Mengangetkan!

Foto yang diambil di sekitar Bekasi, Jawa Barat, itu menampilkan pemandangan jalan tol yang bergelombang.

Jalan layang tersebut terlihat membahayakan karena naik dan turun gelombang yang ada di foto tersebut tampak begitu besar. Selain itu, jajaran punggung gelombang juga terlihat banyak.

Beberapa jam setelah harianKompasmenampilkan foto pengoperasian Tol Layang Jakarta-Cikampek, seorang teman mengirimkan pesan di Whatsapp group (WAG) terkait tol layang yang difoto Totok.

Intinya menegaskan bahwa foto yang diambil dari berita banyak yang tidak proporsional sehingga tiang penerangan jalan umum tampak terlalu dekat. Selain itu, gelombang di jalan layang juga membuat kaget orang yang melihat foto tersebut.

Di samping pesan itu, disertakan juga foto-foto dengan kameradronedari lokasi yang sama. Dari foto-foto tersebut gelombang di jalan tol layang terlihat tidak ekstrem.

Gelombang terlihat landai dan panjang sehingga tidak membuat kaget pengguna jalan. Berdasarkan data spesifikasi jalan layang yang disertakan, panjang antarpuncak gelombang jalan berkisar 791-950 meter.

Foto kiriman di WAG tersebut dari awal disebutkan diambil dari kameradrone. Lewat pencarian di internet, diketahui spesifikasi lensa kameradronedari merek yang paling sering digunakan di masyarakat berkisar 28-48 mm. Dalam dunia fotografi, lensa dengan panjang fokal di bawah 50 mm merupakan lensa lebar.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II di kawasan Bekasi Barat yang difoto dengan lensa 35 mm.

Tentunya foto hasil karya Totok dandroneini adalah foto asli. Di foto Totok dipastikan tidak ada rekayasa terkait apa yang ada di dalam foto, kecuali pencahayaan (kontras, level). Lalu, apa yang membuat perbedaan kedua foto itu? Jawaban yang paling masuk akal adalah perbedaan panjang fokal lensa yang dipakai untuk memotret.

Karakter lensa tele dengan panjang fokal 200 mm membuat benda-benda yang difoto tampak berdekatan. Dengan lensa tele, fotografer dapat memotret dan menghasilkan kesan padat pada foto yang dihasilkan.

Baca Juga: Mau Berfoto Bersama Ketika Wisuda Putra Kesayangannya, Apakah Pangeran Cendana Itu Sudah Buka Pintu Maaf Buat Mantan Istri yang Diduga Gondol Hartanya Hingga Miliaran Rupiah?

Dalam kasus foto jalan tol layang, gelombang tampak besar dan curam, sedangkan lensa lebar dengan panjang fokal 28-48 mm akan menghasilkan foto dengan obyek yang terlihat saling berjauhan. Dengan lensa ini, gelombang jalan tol terlihat landai dan panjang.

Sebelum heboh foto gelombang jembatan ini, pada 2016, di Malang, Jawa Timur, juga pernah heboh foto Jembatan Soekarno-Hatta yang terlihat melengkung. Foto ini membuat banyak orang enggan melintas karena takut jembatan akan roboh. Ternyata itu hanya efek mode panorama saja. Dan sesungguhnya jembatan tersebut baik-baik saja.

Kompas Nasional
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Kendaraan melintasi jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II di kawasan Bekasi Barat, yang dibuka untuk masyarakat sejak Minggu (15/12/2019). Hanya kendaraan golongan I nonbus yang boleh melintasi jalan tol itu. Jalan tol layang ini memiliki lintasan sepanjang 38 kilometer, yang membentang dari Km 9+500

Kembali ke soal tol layang, pemilihan lensa untuk memotret jalan tol itu tentunya menghasilkan foto dengan kesan berbeda. Mana yang lebih mendekati kenyataan? Saran saya, jika ingin membuktikan seberapa besar gelombang itu,monggomelaju di atasnya saat liburan nanti. Mumpung liburan natal dan tahun baru sudah dekat…. (Wisnu Widiantoro/Kompas.ID)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya