Indonesia Sukses Sambut 45 Negara dalam Asian Games 2018, Sementara Filipina Pontang-panting Jadi Tuan Rumah 11 Negara di Sea Games 2019: Cuma Dapat Malu!

Jumat, 29 November 2019 | 07:02
LARIZA OKY ADISTY/BOLASPORT.COM

Para kontingen Indonesia yang akan berangkat ke SEA Games 2019 di Filipina berbaris jelang pelepasan oleh Menpora RI di Jakarta, Rabu (27/11/2019)

Fotokita.net - Perhelatan olahraga terbesar di Asia Tenggara, SEA Games 2019, yang digelar di Filipina segera akan dimulai. Pesta olahraga yang melibatkan 11 negara dengan jumlah atlet lebih dari 9.800 orang itu ternyata sudah menuai keluhan di mana-mana.

Ada banyak keluhan terhadap tuan rumah atas penyelenggaraan yang asal-asalan. Media asing pun ramai-ramai menyoroti ketidakbecusan penyenggelara, dalam hal ini tuan rumah Filipina, dalam menyambut menyambut tamu.

Apabila kita bandingkan, Indonesia yang dinilai sukses dalam menggelar pesta olahraga terbesar di Asia pantas berbangga. Pada tahun 2018, negara kita dapat pujian dari mana-mana lantaran dinilai berhasil menjadi penyelenggara yang baik untuk 11.720 atlet yang berlaga dari 45 negara peserta.

Baca Juga: Bukan Cuma Bendera Indonesia yang Tertukar dengan Thailand, Panitia Sea Games 2019 Filipina Dapat Keluhan Bertubi-tubi: Semuanya Serba Semrawut

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan senator Filipina meminta penyelidikan atas kekacauan persiapan SEA Games 2019.

Orang-orang Filipina pun tidak bisa menerima kekacauan yang membayangi pesta olah raga Asia Tenggara itu.

“Saya terlibat di semua SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Kita tidak pernah diperlakukan seperti ini di negara lain,” kata Ketua Panitia SEA Games Manila 2005, Monico Puentevella, sebagaimana dikutip media setempat,Manila Standard.

bbc.com
bbc.com

Pemberitaan media Inggris, BBC tentang kacau balaunya SEA Games 2019.

Ia merujuk pada kabar kontingen sejumlah negara terlantar di bandara dan hotel kala tiba di Filipina.

Pada akhir pekan lalu tersiar foto kontingen Kamboja rebahan di ruang pertemuan hotel karena belum bisa masuk kamar.

“Kami korban dari penyelenggara yang buruk,” kata pelatih tim sepak bola Kamboja, Felix Dalmas.

Sementara kontingen Myanmar mengeluh terpaksa berdesakan dalam mobil penjemput yang kekecilan.

Baca Juga: Tiap Kali Ada Isu Telikung Pernikahan Orang Terkenal, Warganet Selalu Kaitkan dengan Sosok Penyanyi Kondang Ini. Rupanya Begini Sejarahnya

INQUIRER
INQUIRER

Ketua panitia penyelenggara SEA Games 2019, Tats Suzara saat menjelaskan kondisi SEA Games 2019.

Ada pun Timor Leste diantar ke hotel yang salah sehingga mengganggu jadwal latihan.

Kontingen Thailand mendapat hotel, akan tetapi tidak tersedia cukup kamar. Mereka harus tidur bertiga di kamar.

“Sebagai penyedia jasa wisata, sangat terganggu membaca berita atlet terlambat masuk kamar atau diantar ke hotel yang salah. Kami melakukan itu sehari-hari. Kegiatan seperti ini seharusnya dipersiapkan dan diperiksa berkali-kali untuk memastikan para atlet dan pelancong menikmati pengalaman menyenangkan,” tutur salah satu penyedia jasa perjalanan wisata di Manila, Jose C. Clemente, seperti dikutip media setempat, Manila Times.

Masalah lain yang menandai kekacauan SEA Games 2019 adalah soal makanan seperti disampaikan pimpinan kontingen Singapura, Juliana Seow.

“Kami telah mencoba bersabar dan memahami. Kami mendesak anda memperhatikan ini. Keadaan ini tidak bisa berlanjut karena sangat berdampak pada atlet kami dan tidak bisa mempersiapkan pertandingan sebaik mungkin,” tulisnya dalam surat kepada panitia penyelenggara SEA Games 2019, Phisgoc.

dok-theguardian
dok-theguardian

Pemberitaan media Inggris, The Guardian terhadap amburadulnya pelayanan SEA Games 2019 di Filipina.

Soal makanan juga dikeluhkan oleh kontingen Vietnam. Mereka merasa porsi makanan terlalu sedikit. Manajemen hotel tempat mereka menginap meminta mereka meminta izin Phisgoc jika ingin porsi lebih banyak.

Bukan hanya kontingen tamu, kontingen Filipina pun mengeluhkan soal makanan.

“Jumlah dan kualitas makanan tidak cukup. Pagi tadi (menunya) nasi, kikiam (sejenis otak-otak goreng), dan telur,” kata pelatih tim sepak bola wanita Filipina, Let Dimzon.

Hal lain yang tidak kalah menarik perhatian adalah lokasi penyelenggara yang belum selesai. Ruang jumpa wartawan mirip gudang dan masih banyak perancah kala mulai dipakai.

Baca Juga: Gara-gara Ingin Pamer Trik Sulap Pada Teman-teman Sekolahnya, Anak Laki-laki Ini Kesakitan Setelah Telan Benda Berbahaya Itu. Foto Rontgennya Bikin Kita Bergidik

Perancah dan pekerja yang menyelesaikan pembangunan juga terlihat di sejumlah tempat pertandingan.

Duterte marah dengan informasi itu. Juru bicara Duterte, Salvador Panelo, mengungkap ketidaksenangan Presiden Filipina itu atas kekacauan menjelang pembukaan SEA Games.

“Saya berbicara dengan presiden dan beliau tidak senang dengan yang didengarnya. Beliau meminta mereka (Phisgoc) memperbaiki dan bertugas dengan benar agar tidak mempermalukan bangsa kita. beliau berkata seseorang harus bertanggung jawab,” tuturnya.

Bahkan, Duterte ingin ada penyelidikan atas kekacauan itu. Ia ingin tahu akar kekacauan dan orang yang bertanggung jawab atasnya.

Panelo juga menyatakan, Manila memohon maaf atas ketidaknyaman yang dialami para atlet. Ia menekankan, tidak ada maaf bagi mereka yang terlibat kekacauan itu.

Senat Filipina pun ingin ada penyelidikan atas masalah itu. Panitia harus bertanggung jawab karena mempermalukan Filipina.

“Anda harus menjawab (kegusaran) presiden dan bertanggung jawab pada seluruh warga Filipina,” kata senator Christopher Go, sebagaimana dikutip Manila Standard.

Phisgoc memang meminta maaf atas semua kekacauan itu. “Kami memohon maaf setulusnya kepada tamu dari Timor Leste, Myanmar, dan Kamboja atas ketidaknyamanan gara-gara pengaturan transportasi dan hotel. Kami mengakui kekurangan dalam masalah ini dan berjanji memperbaiki,” kata Ketua DPR Filipina sekaligus ketua Phisgoc, Allan Peter Cayetano.

Baca Juga: Kena Skak Presenter Kondang di Depan Kamera, Politikus Kontroversial Ini Masih Juga Pede Bakal Segera Dapat Jabatan dari Jokowi: Jadi Penasihat Spiritual Atau Juru Bicara?

Masalah SEA Games 2019 bukan hanya protes dari kontingen. Para pekerja konstruksi memprotes lembur yang dinilai berlebihan.

Para pekerja diharuskan bekerja lebih lama demi menyelesaikan pembangunan aneka lokasi SEA Games.

Protes dilayangkan setelah Richard De Los Santos, jatuh dari perancah kala menyelesaikan pembangunan Rizal Memorial Complex. Santos diketahui bekerja selama 24 jam tanpa henti sebelum jatuh.

“Dia dan 25 pekerja lain kelelahan setelah bekerja hampir sehari penuh untuk menyelesaikan renovasi. Memaksa pekerja konstruksi bekerja melebihi 8 jam sehari mengancam keselamatan dan kesehatan serta membuat mereka semakin berisiko,” kata presiden serikat buruh Filipina, Gerard Seno.

“Sangat jelas kebijakan pemaksa, yang membuat pekerja bekerja melebihi batas, menjadi penyebab mereka kelelahan. Bekerja dalam kondisi sangat lelah bisa berujung pada kematian, cidera, cacat,” tuturnya.

TWITTER.COM/TWOCITYTRAILS
TWITTER.COM/TWOCITYTRAILS

Suasana dapur Kampung Atlet SEA Games 2019 di New Clark City, Tarlac, Filipina.

Apabila kita bandingkan, Indonesia sudah sepatutnya berbangga atas kesuksesan gelaran Asian Games 2018.

Untuk keduakalinya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara Asian Games setelah kali pertama pada Asian Games 1962. Tahun ini, ajang olahraga terbesar di Asia itu digelar di dua kota, yakni Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan. Setelah berlangsung selama dua pekan, Asian Games 2018 resmi ditutup pada Minggu (2/9/2018), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Apresiasi dilayangkan kepada Indonesia sejak pembukaan, selama penyelenggaraan, hingga penutupan kemarin.

Baca Juga: Di Balik Foto Satelit NASA yang Pamerkan Kondisi Indonesia Waktu Malam Hari, Rupanya Ada Pesan yang Menyedihkan: Nusantara Itu Bukan Cuma Jawa!

Indonesia dinilai berhasil dan sukses menjadi tuan rumah Asian Games ke-18.

Lima media internasional memuji keberhasilan Indonesia melalui pemberitaannya:

The New York Times, salah satu media besar Amerika Serikat, memuji kapasitas Indonesia yang dinilai berhasil menunjukkan ‘Energy of Asia’ yang diusungnya dari penyelenggaraan Asian Games kemarin.

Mulai dari pembukaan, penyelenggaraan, hingga penutupan, Indonesia mendapat pujian dari dunia internasional.

Dalam berita berjudul Asian Games close: Indonesia Shows It’s ‘Energy of Asia, media ini menyebut upacara pembukaan 18 Agustus lalu melibatkan koreografi yang sangat kompleks.

Meskipun, pada upacara penutupannya para atlet harus bernyanyi dan menari di bawah guyuran hujan.

Instagram @erickthohir

Erick Thohir Asian Games 2018

Berita dengan judul dan konten yang sama juga diunggah oleh Australian Broadcasting Corporation (ABC) News.

Kedua media ini melansir berita yang ditulis oleh wartawan olahraga The Associate Press, Stephen Wade.

Atas keberhasilan menjamu negara-negara Asia di Asian Games kali ini, Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia mampu menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan olimpiade di tahun 2032.

Media asal China ini memuji penyelenggaraan pesta olahraga multi-acara yang dituanrumahi Indonesia.

Baca Juga: Bukan Karena Kacang Lupa Kulitnya, 6 Pesohor Kita Itu Rupanya Telah Lama Tanggalkan Paspor HIjau Indonesia. Mereka Kasih Alasan yang Bikin Kita Merenung...

Disebutkan, Indonesia telah menunjukkan sebuah pertunjukan berkelas dunia, meskipun masih terdapat beberapa masalah logistik dan komunikasi.

Akan tetapi, hal itu dianggap wajar dalam setiap perhelatan semacam ini. Upacara pembukaan Asian Games di Gelora Bung Karno mendapat banyak pujian dengan latar gunung dan air terjun buatan yang memukau.

Pun dengan atraksi Presiden Joko Widodo yang menaiki sepeda motor dibantu seorang stuntmant asal Thailand. Media ini juga memuji sejumlah 30.000 pemuda dan pemudi dari penjuru Tanah Air yang menjadi relawan dan turut bekerja keras menyukseskan gelaran Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Atas capaian ini, Hangzhou dan Tokyo yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2022 dan 2026 disebut harus mempersiapkan segala sesuatunya lebih baik dengan melibatkan sosok-sosok kreatif dan artistik dari seluruh dunia untuk bisa mengalahkan Jakarta.

Pemberitaan VOA News menyebutkan, penutupan Asian Games Minggu (2/9/2018) berjalan dengan gemerlap cahaya juga kembang api dan menampilkan keragaman dari negara-negara peserta dengan menghadirkan artis kenamaan dari berbagai negara.

Baca Juga: Tak Mau Ambil Pusing Soal Ribut-ribut Pernyataan Agnez Mo, Penyanyi Top Prancis yang Lahir di Indonesia Itu Tiba-tiba Tulis Pesan Setajam Silet: 'Gitu Aja Repot!'

Indonesia dinilai sangat berhasil menyelenggarakan Asian Games kemarin, setelah menggantikan posisi Vietnam, yang sebelumnya membatalkan diri menjadi tuan rumah Asian Games 2018 karena masalah keuangan negara. (Reuters/Kompas.id/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya