Agnez Mo Sebut Dirinya Minoritas yang Numpang Lahir di Indonesia, Penyanyi Senior Asal Papua Ini Justru Ingatkan Soal Asal Usul Nenek Moyang Kita: Semuanya Adalah Pendatang!

Selasa, 26 November 2019 | 18:53
Instagram @agnezmo

Agnez Mo Mengaku Tidak Memiliki Darah Indonesia, Netizen: Kapan Pindah Negara? Jangan Tunggu Lama!

Fotokita.net - Penyanyi Agnez Mo sedang jadi sorotan publik dan warganet. Maklum, semua itu bermula dari pernyataan yang dikeluarkannya, dalam sesi wawancara dengan Build Series by Yahoo, Agnez mengatakan bahwa ia sama sekali tidak berdarah Indonesia.

Kontan pernyataan penyanyi Agnez Mo di Amerika itu menuai kecaman. Penyanyi yang baru saja merilis lagu "Nanana" ini mengungkapkan bahwa ia hanya lahir di Indonesia. Sedangkan, ia sesungguhnya berdarah Jerman, Jepang, dan China.

Otomatis, publik di tanah air yang hanya melihat secuil dari video wawancara itu menjadi geram. Sebab, Agnez memang diketahui warga negara Indonesia. Bahkan, merintis karirnya di industri hiburan di tanah air.

Baca Juga: Lahir di Tanah Papua, Edo Kondologit Kaget Rupanya Nenek Moyangnya Juga Termasuk Warga Pendatang. Dari Mana Asalnya?

Video wawancara BUILD Series yang menghadirkan Agnez Mo yang diunggah 22 November 2019 sedang viral. Hal itu lantaran ada pernyataan Agnez yang mengaku tidak memiliki darah Indonesia dan mengundang kritikan dan kecaman oleh sejumlah pihak.

Di tengah sorotan itu, Agnez akhirnya buka suara dengan mengunggah potongan hasil wawancara dengan presenter Kevin Kenny. Dalam unggahan tersebut, Agnez juga menyertakan keterangan berbahasa Inggris.

"Saya tumbuh dalam budaya yang beragam. Inklusivitas budaya adalah yang saya perjuangkan. Bhineka Tunggal Ika berarti bersatu dalam keberagaman," tulis Agnez di akun Instagramnya @agnezmo seperti dikutip Kompas.com, Selasa (26/11/2019).

"Senang rasanya ketika saya bisa membagikan sesuatu tentang asal dan negara saya,"tulis Agnez.

YouTube/BUILD Series

Agnez Mo saat wawancara dengan Build Series by Yahoo.

Agnez juga menegaskan bahwa dia akan selalu jujur untuk menyuarakan pada dunia tentang seorang minoritas seperti dirinya bisa mengejar dan mewujudkan impian.

"Saya akan selalu jujur dan membuktikan pada dunia, bagaimana seorang minoritas seperti saya diberikan kesempatan untuk memiliki mimpi dan mengejar mimpi kami," tulis Agnez.

Dukungan atas unggahan Agnez juga diperlihatkan dari sahabatnya, Daniel Mananta. Dalam kolom komentar, Daniel menunjukkan dukungan atas pencapaian Agnez di Amerika yang terus dibicarakan.

Baca Juga: Dapat Protes dari Jurnalis Mancanegara, China Ketahuan Lakukan Hal Ini Terhadap Keberadaan Kaum Minoritas Uighur. Kenapa Mereka Tak Peduli Sorotan Dunia?

Instagram @agnezmo
Instagram @agnezmo

Agnez Mo mengaku hanya lahir di Indonesia saat diwawancarai media AS

"Inklusivitas budaya!!!Itulah Indonesia! keren banget Indonesia dibicarakan terus di Pop Culture di amrik sama Agnez! Tidak banyak orang bisa melakukan itu," tulis Daniel lewat @vjdaniel.

Terlepas dari Itu, penyanyi Edo Kondologit malah kagum dengan keanekaragaman etnis yang ada di Indonesia. Rasa kagum itu timbul setelah ia turut serta dalam pembukaan pameran ASOI: Asal Usul Orang Indonesia di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

SEGAF ABDULLAH/BOLASPORT.COM
segaf

Penyanyi asal Papua, Edo Kondologit, saat hadir dalam sesi manager meeting semifinal Piala Presiden

Edo tercerahkan dengan hasil penelitian dari belasan relawan yang diuji DNA-nya. Dari situ, kata Edo, terlihat betapa Indonesia terdiri dari perpaduan genetik berbagai bangsa di seluruh dunia.

"Di acara ini karena kita dicerahkan, artinya kita sadar bahwa selama ini kita kan merasa lebih pribumi, 'saya lebih berhak atas Tanah Indonesia', ternyata kan kita semua ini pendatang, bahkan saya pun sebenarnya pendatang di Tanah Papua, kalau dilihat dari asal usul sejarah," ucap Edo di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa.

"Hasil berdiskusi dengan Prof Herawati tadi, orang Papua itu baru ada di Papua sekitar 50.000 - 60.000 tahun yang lalu berimigrasi dari Afrika, sementara orang yang ada di Jawa, Kalimantan, Sulawesi segala macam ini kurang lebih 20.000-30.000 tahun yang lalu mereka masuk," tambah Edo.

Baca Juga: Adu Nyali dengan Polisi, Veronica Koman Ngotot Akan Terus Ekspos Papua ke Dunia. Lewat Media Australia, Dia Beberkan Alasannya

Dari hasil itu, Edo beranggapan, klaim dengan merasa diri sebagai pribumi asli Indonesia sudah tidak relevan lagi. Apalagi kalau klaim itu hanya ditujukan untuk menunjukkan identitas semata.

Zika Zakiya

Masyarakat di sekitar Danau Sentani, Papua, Jayapura

Edo mencontohkan, 15 relawan yang dites DNA-nya dalam penelitian untuk pameran ASOI: Asal Usul Orang Indonesia ini.

Para relawan itu berasal dari berbagai profesi dan latar belakang yang berbeda. Beberapa nama di antaranya adalah Ariel NOAH, Najwa Shihab, Mira Lesmana, Ayu Utami, dan Riri Riza.

Sebagian lainnya merupakan peserta umum yang terpilih sebagai relawan untuk tes DNA tersebut.

Baca Juga: Terungkap, Warga Pendatang Ternyata Diselamatkan Oleh Orang Asli Papua dengan Cara Ini Sewaktu Kerusuhan Wamena Pecah

"Jadi sebenarnya istilah orang pribumi itu kita enggak ada karena setelah kita tes DNA, orang seperti Najwa Shihab itu ternyata kan campurannya banyak sekali, Grace Natalie yang tampangnya China abis itu ternyata ada darah Afghanistan, jadi campurannya banyak sekali," ucap Edo. "Jadi Indonesia ini ternyata perpaduan yang luar biasa banyak," ujar Edo.

Zika Zakiya

Seorang siswa SMA YPK Bintuni Papua Barat, Titus Masakoda, 25 tahun,yang usianya sudah dewasa tekun

Penyanyi berdarah Papua ini berharap ke depannya masyarakat Indonesia bisa lebih sadar akan perbedaan yang ada.

Ia ingin perbedaan itu menjadi sebuah kekuatan untuk membangun bangsa.

Baca Juga: Cerita di Balik Kerusuhan Wamena, Apakah Para Perusuh Sadar Ada Kerugian Terbesar Setelah Aksi Anarkis Itu? Begini Sosok Malaikat Kesehatan Orang Papua yang Jadi Korban Meninggal dalam Kerusuhan

Zika Zakiya

Pantai di Kota Manokwari, Ibu Kota Papua Barat.

"Jadi ke depan kita harus sadar bahwa Indonesia kita ini adalah milik kita sama-sama, tidak bisa kita mengklaim bahwa ini milik satu orang saja, atau 'saya lebih berhak', tidak," ucapnya.

Baca Juga: Usia Sudah Lewat Setengah Abad, Dokter Ini Sukarela Layani Warga di Pelosok Papua. Sayang, Kisahnya Berakhir Tragis dalam Kerusuhan Wamena

"Karena ketika kita cek DNA kita ini, ternyata kita hampir berbaur semua, jadi dunia ini satu. Kita tinggal menjaga negeri kita ini, membangun sama-sama," sambungnya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya