Fotokita.net - Kemunculan Joko Widodo di kancah politik nasional pada mulanya diyakini bisa mendobrak dinasti politik Indonesia. Tapi sekarang, satu per satu anggota keluarganya mulai berniat mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Gibran Rakabuming Raka, si anak sulung, mengaku hendak mencalonkan diri sebagai wali kota Solo— kursi yang pernah ditempati bapaknya.
Bukan hanya Gibran. Bobby Nasution, menantu Jokowi, sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Medan pada 13 September lalu.

:quality(100)/photo/2018/12/09/3449187732.jpg)
Bikin Baper! Romantisnya Foto Hitam Putih Keluarga Jokowi Hasil Jepretan Tompi
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menilai fenomena ini sebagai awal kelahiran dinasti politik baru dari klan Jokowi.
"Secara moral menjadi sesuatu yang disayangkan oleh banyak kelompok. Karena ternyata kekuasaan itu menggoda, dan godaan itu sulit ditepis oleh lingkungan di sekitar Jokowi," kata Titi kepada wartawan Muhammad Irham yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Ria Ricis bersama Keluarga Jokowi
Jokowi bukan berasal dari keluarga politikus, bukan pula anak ketua partai berlambang banteng bermoncong Putih, Megawati Soekarnoputri. Tapi karier politiknya moncer sejak menjabat wali kota Solo selama dua periode (2005 dan 2010).
Setelah menjadi wali kota Solo, Jokowi meniti tangga politik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 dengan mengalahkan petahana, Fauzi Bowo.
Sebagai pemimpin ibu kota, dia bertahan selama dua tahun karena anak dari pasangan Wijiatno Notomiarjo dan Sujiatmi mencoba peruntungan menjadi orang nomor satu di Indonesia pada Pilpres 2014.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ketika meninjau genangan banjir di Grogol.
Menang pada pilpres 2014, Jokowi mempertahankan kursinya pada 2019. Sebanyak dua kali pula lawannya, mantan menantu Presiden Soeharto, Prabowo Subianto, kalah.
"Beliau memang terlihat polos, tapi beliau ini politisi yang ulung. Justru dengan gayanya itu (polos), dia adalah politisi ulung," kata Wakil Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia, Hurriyah kepada BBC News Indonesia.
Keulungan Jokowi, menurut Hurriyah, salah satunya diwujudkan dengan mempersiapkan regenerasi, walau dia sendiri dipersepsikan sebagai antitesa dari semua hal buruk di Orde Baru, termasuk dinasti politik.
"Sebenarnya yang dilakukan Jokowi hanyalah mengikuti, meneruskan, tradisi yang sudah berjalan lama, sejak masa reformasi," kata Hurriyah.
Tradisi yang dimaksud Hurriyah telah dijalankan Susilo Bambang Yudhoyono yang melibatkan anak-anaknya dalam politik praktis.
Begitupun dengan Megawati Soekarnoputri. Putri semata wayang, Puan Maharani kini duduk sebagai ketua DPR.
para kandidat di Debat Pilpres 2019
Siapa sangka jika nama Jokowi yang merupakan singkatan dari nama Presiden Joko Widodo merupakan nama panggilan dari sahabatnya yang berasal dari Prancis, Bernard Chene.
Melalui video di Youtube yang juga diunggah ke akun Instagram resmi Presiden Jokowi, Bernard Chene mengungkapkan alasannya menyingkat Joko Widodo menjadi Jokowi.
"Alasannya sangat sederhana, di Perancis kami terbiasa punya nama panggilan singkatan dan nama Joko Widodo terlalu panjang buat saya," kata Bernard dalam video tersebut, dikutip Minggu (10/11/2019).
"Kemudian saya tanya ke beliau, kalau tidak keberatan boleh saya panggil Jokowi saja? Dan begitulah awal ceritanya," lanjut dia.
Melalui caption di Instagram-nya, Jokowi juga mengakui bahwa nama Jokowi bukanlah nama panggilannya sejak kecil.
Pacul dan Cangkul Masih Impor dari Negara Asing, Jokowi Semprot Jajarannya di LKPP: Enak Banget Itu Negara, Sambil Tidur Saja Kita Bisa Buat Cangkul!
"Nama saya Joko Widodo, dipanggil Jokowi. Dan nama panggilan ini melekat bukanlah dari saya kecil, tapi semenjak mengenal Bernard Chene. Dia kawan saya. Orang Prancis," tulis Jokowi.
Adapun Bernard Chene adalah mitra usaha Jokowi ketika masih menjadi pengusaha meubel. Dia pertama kali bertemu Jokowi tahun 1999 di Solo.
Dalam video tersebut, dikatakan bahwa Jokowi merambah ekspor meubel ke Eropa melalui Bernard.
Selain mitra usaha, mereka juga akhirnya menjadi sahabat. Bernard mengungkapkan, nama Jokowi semula hanya panggilan darinya untuk mempermudah memanggil Jokowi.
Namun saat ini ia merasa senang karena nama ciptaannya itu pun digunakan orang lain untuk memanggil Jokowi.
Presiden Jokowi
"Nama ini (Jokowi) awalnya hanya di antara dia dan saya. Sekarang semua orang memanggilnya dengan nama itu. Yah mungkin sedikit senang sih karena kan saya yang membuatnya. Bagus, tidak apa-apa," kata dia.
Dalam video tersebut, Bernard juga sempat menceritakan bagaimana sosok Jokowi di matanya.
Termasuk juga ceritanya soal pertemuan dengan Jokowi ketika sang sahabat sedang berkunjung ke negaranya.
Saat ini, Bernard berusia 78 tahun dan bermukim di kota Sucy-en-Brie, di luar kota Paris. (Kompas.com)