Dikenal Jago Menyelam untuk Cari Makanan, Begini Kehidupan Unik Kerbau Rawa dari Pelosok Kalimantan. Lihat Foto-foto Ceritanya...

Kamis, 19 September 2019 | 12:38

Kerbau-kerbau di Danau Panggang memakan aneka tanaman air yang ada di sana Kompas/Arbain Rambey (ARB)

Fotokita.net - Kerbau-kerbau itu bukanlah kerbau liar karena memang ada pemiliknya. Ada puluhan kandang kerbau di atas permukaan Danau Panggang.

Ada tiang penyangga dan ada papan pijakan sehingga kerbau-kerbau itu bisa rebah dan tidur pada malam hari.

Kandang-kandang kerbau di atas air itu dibuat dari kayu ulin yang sangat tahan air dan cuaca. Setiap kandang rata-rata berisi sekitar 100 sampai 200 kerbau berbagai usia.

Dalam waktu-waktu tertentu, kerbau yang sudah layak dijual akan dibawa ke darat untuk dipotong atau dijual lagi sebagai bagian dari upacara adat tertentu.

Baca Juga: Terungkap, Alasan Vladimir Putin Kutip Surat Ali Imran Ayat 103 yang Bikin Heran Warga Turki

Saat mencari makan pun, kadang beberapa kerbau beriteraksi satu dengan yang lain Kompas/Arbain Rambey (ARB)

Walau tampak seperti kerbau biasa, kerbau rawa yang ada di Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, berbeda dengan kerbau-kerbau yang biasa digembalakan di darat.

Kerbau rawa (Bubalus bubalis carabanensis) tidak mencari rumput di darat melainkan memakan aneka tanaman yang ada di dalam air, bahkan kadang mereka sampai menyelam untuk memakannya.

Di danau seluas sekitar 38.000 hektar ini, ribuan kerbau tiap hari mencari makan dengan berenang di air seharian. Dengan demikian istilah bahasa Inggris water buffalo untuk kerbau rawa ini sungguh sangat tepat.

Baca Juga: 5 Penyanyi Sukses Ini Ternyata Pernah Gagal dalam Indonesian Idol. Salah Satunya, Jadi Teman Duet Syahrini!

Di Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, terdapat belasan kadang kerbau. Tiap kandangnya berisi sekitar 100 kerbau Kompas/Arbain Rambey (ARB)

Salah satu gembala kerbau di Danau Panggang bernama Jawad. Tiap pagi sekitar pukul 07.00 Wita, dia datang dengan perahu motor kecil ke kandang milik Haji Fahri.

Tugas Jawad tiap hari adalah menggiring kerbau-kerbau dewasa ke area-area danau yang mengandung aneka tanaman air untuk dimakan para kerbau. Kemudian Jawad kembali ke kandang untuk memberikan makanan kerbau-kerbau yang masih anak-anak itu.

Di kandang-kandang itu kerbau-kerbau juga berkembang biak sehingga anak-anak kerbau selalu terlihat di kandang-kandang itu.

Baca Juga: Digelar Sejak 4 Tahun Lalu, Karya Peserta Lomba Foto Satwa Liar Ini Selalu Bisa Bikin Kita Tertawa Terguling-guling

Anak-anak kerbau itu umumnya belum bisa mencari makan sendiri. Itulah tugas para gembala kerbau seperti Jawad untuk merawatnya sampai mampu mencari makan sendiri.

”Kerbau yang belum dewasa tidak tahan berenang lama. Kalau kelelahan bisa tenggelam dan mati. Mereka harus diperlakukan berbeda,” kata Jawad.

Jawad, tiap hari menggembalakan kerbau di Danau Panggang Kompas/Arbain Rambey (ARB)

Setelah berenang seharian mencari makan, kerbau-kerbau itu akan kembali ke kandang asalnya menjelang senja. Seperti mempunyai jam pribadi, kerbau-kerbau itu dengan tertib menuju kandang masing-masing, menaikinya, dan beristirahat di malam hari.

”Dalam pengalaman saya, belum pernah ada kerbau yang kembali ke kandang lain,” kata Jawad.

Baca Juga: Diguncang dengan Keras Hingga Bikin Mabuk, Tim Pengusir Kabut Asap Terus Berburu Awan. Mengapa Hujan Tak Juga Segera Datang?

Tiap pagi, kerbau-kerbau mencari makan sendiri di Danau Panggang dan kembali ke kandang yang sama sore harinya Kompas/Arbain Rambey (ARB)

Kerbau rawa di Danau Panggang adalah sebuah obyek wisata yang sangat menarik. Hampir setiap hari ada belasan perahu yang dinaiki para wisatawan untuk menyaksikannya.

Saat terbaik untuk mengunjungi Danau Panggang adalah saat matahari terbit karena saat itulah segala aktivitas kerbau dimulai. (Arbain Rambey/Kompas.id)

Sebuah kandang di tengah Danau Panggang Kompas/Arbain Rambey (ARB)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.id

Baca Lainnya