Foto-foto Instalasi Ratusan Juta Pengganti Bambu Getih Getah Beredar. Tapi, Warga Bilang Bentuknya Kurang Menarik!

Kamis, 22 Agustus 2019 | 15:10
KOMPAS. Com/CYNTHIA LOVA

Instalasi Gabion terlihat di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).

Fotokita.net - Setelah instalasi bambu getih getah dibongkar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki penggantinya. Melalui Dinas Kehutanan, pemerintah provinsi telah memasang instalasi baru yang berada di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.

Instalasi baru itu bernama Gabion, yang merupakan batu bronjong yang disusun dan dan ditahan menggunakan rangka besi. Batu yang disusun pun terdiri dari berbagai ukuran. Terdapat tiga instalasi yang diletakkan secara berdampingan.

Dua instalasi setinggi kurang lebih 160 centimeter dan satunya setinggi kurang lebih 180 centimeter. Di atas gabion terdapat rumput hijau dan dihiasi bunga bougenville putih dan merah.

Baca Juga: Tahun 2018 Jakarta Jadi Kota dengan Polusi Udara Paling Buruk di Asia Tenggara. Kini Bambu Getih Getah Jadi Korbannya!

Di sekitar instalasi tersebut pun dihiasi berbagai macam tanaman, yakni lidah buaya dan bougenville berwarna ungu, putih, dan merah. Juga terdapat batu-batu berwarna coklat dan pasir putih. Kondisi ini cukup kontras dengan lokasi HI yang identik dengan gedung tinggi dan modernitas.

KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI

Instalasi gabion yang dibuat dari batu bronjong di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019)

Pemasangan instalasi gabion mengundang berbagai tanggapan dari masyarakat. Apalagi pembuatan gabion juga menelan anggaran sebesar Rp 150 juta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Salma Dewi (27) mengatakan jika dilihat, Ia instalasi tersebut kurang menarik. Menurut dia, justru lebih baik kalau hanya dijadikan taman biasa yang dipenuhi bunga.

Baca Juga: Warga Jakarta Wajib Khawatir, Bambu Getih Getah Jadi Korban Atas Ibu Kota yang Tidak Sehat. Foto-foto Ini Jadi Buktinya!

"Kurang enak dipandang ya kalau menurut aku. Karena kayak susunan batu tinggi saja. Ya mungkin aku kurang ngerti seni, cuma buat orang awam kurang menarik," kata Salma kepada Kompas.com, Kamis (22/8/2019).

Ketika mengetahui anggaran pembuatan tersebut, Salma menilai bahwa pemprov justru menghamburkan anggaran. "Mending buat kepentingan yang lain enggak sih? Biaya Rp 150 juta kan banyak banget itu. Mending dibikin taman atau apa," ucap dia.

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Seniman Getih Getah Sebut Polusi Udara Jakarta Bikin Karyanya Cepat Rapuh

Warga lainnya Nirwansyah (32) memandang pembangunan instalasi ini sebagai hal yang positif. Menurut dia, instalasi seni tidak hanya dilihat dari kacamata awam. "Mungkin saja ada filosofinya kan. Kadang orang awam lihat seni kan anggapnya jelek, tapi justru itu seninya," ujarnya.

Ia pun mengapresiasi jika pemprov DKI bisa lebih sering menghadirkan instalasi seni di tengah masyarakat. "Enggak apa-apa kalau sering, apalagi hanya di tengah kota gini kan," tutur karyawan swasta ini.

Baca Juga: Anggaran Getah-getih Bisa Beli Ribuan Kerak Telur dan Thai Tea! Foto-foto Ini Memamerkan Masa Kejayaannya

Berbeda dengan Nirwan, Zahri Adrian (28) justru menilai anggaran yang digunakan untuk instalasi batu terlalu besar. Padahal anggaran itu bisa digunakan untuk kepentingan lainnya.

"Saya pikir apa pemerintah kebanyakan duit ya? Sampai bentukan batu begini saja Rp 150 juta. Mungkin bisa difokusin buat pengendalian polusi yang lain aja sih," kata dia.

kompas.com

Pembongkaran Instalasi Seni Bambu "Getih Getah" senilai Rp 550 Juta

Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, susunan bebatuan itu disebut instalasi gabion ( bronjong). Ia menjelaskan, ada tiga pilar dalam instalasi gabion itu yang menggambarkan tanah, air, dan udara.

"Sehingga makna instalasi ini adalah penyelarasan lingkungan di mana di bawahnya kami tanam juga yang contoh-contoh tanaman enyah polusi," kata Suzi, Rabu. Suzi mengatakan, instalasi Gabion itu dibuat khusus untuk menyerap polusi udara.

Baca Juga: Kisah-Kasih Bengkel Alat Bantu Tuna Daksa di Utara Jakarta. Yuk Lihat Foto-Fotonya!

Ia menambahkan, instalasi gabion itu dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait jenis tanaman anti-polutan. Anggaran untuk instalasi gabion itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Kehutanan DKI Jakarta.

"Anggaran Rp 150 juta. Ini didesain dan dirancang sendiri oleh Dinas Kehutanan," ujar Suzi saat dihubungi, Rabu (21/8/2019).

Untuk pembuatan instalasi Gabion itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengucurkan dana sekitar Rp 150 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Kehutanan DKI Jakarta. Instalasi Gabion itu dirancang dan dipasang sendiri oleh Dinas Kehutanan DKI Jakarta.

Suzi mengatakan, pihaknya sengaja membuat instalasi Gabion dari tumpukan batu kali dan kawat supaya biayanya terjangkau. Ia menambahkan, instalasi Gabion itu dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait jenis tanaman anti-polutan.

Baca Juga: Kerusuhan di Papua Kian Meluas, Fotokita Merangkum Berbagai Foto Kericuhan yang Terus Memanas

Sebab di sekitar instalasi itu, ditanami tanaman yang dapat menyaring polusi. Ia mengatakan, umur instalasi Gabion ini diperkirakan mencapai 2 tahun.

Warta Kota | Alex Suban

Instalasi Seni Bambu "Getih Getah" senilai Rp 550 juta

Sebelum Gabion, instalasi Getih Getah lebih dulu dipasang di sana. Instalasi itu dipasang untuk menyambut Asian Games 2018.

Getih Getah dibuat oleh seorang seniman bernama Joko Avianto atas permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Instalasi Getih Getah ini juga sempet menjadi sorotan publik lantaran biaya yang dikucurkan fantastis.

Baca Juga: Tukang Foto Juga Bisa Masuk dalam 10 YouTuber Terkaya Dunia Seperti Atta Halilintar. Begini Resep Rahasianya...

Biaya pembuatan serta pemasangan instalasi seni bambu tersebut mencapai Rp550 juta. (Ryana Aryadita Umasugi/Cynthia Lova)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya