Foto-Foto Ini Tunjukan Kisah Warga Jawa Timur Kais Rezeki dari Daur Ulang Sampah

Rabu, 21 Agustus 2019 | 16:30
ANTARA FOTO

Sejumlah anak berlarian di tumpukan sampah plastik impor di Desa Bangun di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019). Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebijakan China menghentikan imp

Fotokita.net - Siapa bilang sampah hanyalah tumpukan barang tiada guna dan tiada arti? Warga Bangun Mojokerto Jawa Timur buktikan mereka bisa mengais rezeki dari gunungan sampah.

Polemik sampah plastik memang memang seakan tiada henti. Karena setiap individu menghasilkan sampah setiap hari.

Berbagai kampanye anti plastikpun digaungkan.Ditambah polemik sampah impor belum terselesaikan.

Dari aktivis lingkungan hingga bantuan dari Pemerintah AS untuk Indonesia dikerahkan dalam memerangi sampah plastik.

Disamping berbagai riuhnya kegiatan penanganan sampah, wargadi Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, menjadikan sampah plastik sebagai sumber penghasilan.

Baca Juga: Foto-foto Lomba Dayung Kemerdekaan Ini Buktikan Kali Ciliwung di Tengah Kota Bersih dari Sampah!

ANTARA FOTO
ANTARA FOTO/ZABUR KARURU

Foto dirilis Selasa (6/8/2019), menunjukkan seorang warga memilah tumpukan sampah plastik impor sekitar rumahnya di Desa Bangun di Mojokerto, Jawa Timur. Indonesia diperkirakan setiap harinya menerima sedikitnya 300 kontainer sampah yang sebagian besar menuju ke Jawa Timur, diduga dampak kebijakan China yang menghentikan impor sampah plastik dari sejumlah negara di Uni Eropa dan Amerika.

Desa Bangun sudah lama menjadi parkir sampah impor dari berbagai negara. Hal ini berawal dari kebijakan China menghentikan impor sampah plastik dari seluruh dunia pada 2018.

Imbasnya,negara-negara di Asia Tenggara menjadi target pembuangan sampah bagi negara-negara maju. Salah satu targetnya adalah Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, sekita dua pertiga dari masyarakat Desa Bangun mengais rezeki dari pengolahan sampah.

Baca Juga: Dulu Jadi Tempat Buang Sampah, Kini Kali di Kota Bogor Ini Bisa Jadi Tempat Berenang. Lihat Perbandingan Foto-fotonya!

Biasanya mereka menyortir dan menjual barang-barang bekas yang bisa didaur ulang seperti sampah botol, pembungkus, hingga gelas.

AFP
010013+0000

Foto udara menunjukkan timbunan sampah plastik di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/7/2019). Kala masyarakat dunia berlomba-lomba memerangi plastik bekas, namun tidak bagi masyarakat Bangun yang melihat sampah plastik layaknya uang.

"Saya punya tiga anak, semuanya masuk universitas," ujar Keman dengan bangga, seperti dikutip Kompas.com dari AFP.

Keman, adalah salah satu contoh warga Desa Bangun yang mencari keuntungan dari pekerjaannya menyortir sampah.

AFP
010014+0000

Keman (52), warga Bangun yang berprofesi sebagai pemilah sampah, duduk di antara tumpukan sampah plastik di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/7/2019). Kala masyarakat dunia berlomba-lomba memerangi plastik bekas, namun tidak bagi masyarakat Bangun yang melihat sampah plastik layaknya uang.

"Dan semua itu dimungkinkan berkat kerja keras saya memulung sampah," jelas pria 52 tahun itu tentang keberhasilan anaknya bisa sekolah tinggi.

"Sampah seperti harta di sini," kata Keman menutup pembicaraan.

AFP
010013+0000

Warga menyortir sampah plastik di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/7/2019). Kala masyarakat dunia berlomba-lomba memerangi plastik bekas, namun tidak bagi masyarakat Bangun yang melihat sampah plastik layaknya uang.

AFP
010012+0000

Warga menyortir sampah plastik di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/7/2019). Kala masyarakat dunia berlomba-lomba memerangi plastik bekas, namun tidak bagi masyarakat Bangun yang melihat sampah plastik layaknya uang.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya