Kita Kerap Berbuat Keji Pada Orangutan, Padahal Mereka Buktikan Tanaman Ini Mampu Sembuhkan Kanker . Lihat Foto-fotonya!

Rabu, 14 Agustus 2019 | 06:57
Lutfi Fauziah

Tergiur dengan buah ara, orangutan Borneo memanjat hingga ke ujung pohon setinggi 30 meter. Dengan

Fotokita.net - Semua itu bermula dari kabar penemuan tiga orang siswaSMA asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang berhasil menemukan manfaat tanaman bajakah. Ketiganya berhasil meraih medali emas di Korea Selatan terkait tumbuhan khas Kalimantan Tengah itu.

Belakangan ini tanaman khas Kalimantan Tengah bernama bajakah menjadi sorotan publik. Pasalnya, dalam tanaman Bajakah itu disebut-sebut mampu menyembuhkan kanker payudara.

Ternyata bukan manusia saja yang bisa merasakan manfaat tumbuhan tersebut. Sebuah penelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa orangutan juga turut merasakan manfaat tumbuhan bajakah.

Baca Juga: Ssstt, Lomba Foto Satwa dengan Hadiah Ratusan Juta Sudah Dibuka! Begini Cara Gampang Motret Satwa Kata Pakar!

Citra Anastasia

Orangutan kalimantan, populasinya terus terancam dan semakin berkurang.

Penelitian yang berjudul "Perilaku Zoofarmakognosis Orangutan (Pongo pygmaeus Wurmbii) Di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah, Indonesia" itu meneliti tentang kemampuan orangutan untuk melakukan pengobatan sendiri.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Tropical Life Scienceitu menunjukkan kemampuan orangutan memanfaatkan metabolit sekunder tanaman dan atau komponen non-nutrisi. Ada tiga orangutan yang diamati dalam penelitian ini, terdiri dari dua jantan yang dominan, yaitu Eboy dan Sander, serta seekor betina dan bayi orangutan.

Tercatat 23 jenis tumbuhan yang menjadi pakan alami atau non-alami dalam studi ini. Di antaranya adalah bajakah kalalawit (Uncaria gambir Roxb), dan kamasulan (Pternandra galeata Ridl.).

Baca Juga: Foto-foto Ini Buktikan Manusia Terus Bertindak Keji Pada Satwa Darat Paling Besar di Bumi. Apa Penyebabnya?

Mahandis Yoanata Thamrin

Orangutan mempelajari sebagian besar perilaku yang digambarkan di sini dari induknya, sebelum mencap

Kedua tanaman itu, menurut para peneliti, juga digunakan oleh tabib tradisional setempat sebagai ramuan obat. "Bajakah kalalawit sebagaimana dilaporkan oleh Pambayun et al., (2005) memiliki kandungan phenol dan antibacterial pada beberapa ekstrak yang dicobakan," tulis peneliti dalam makalah tersebut. "Lebih lanjut, Setyowati (2017) menyatakan bahwa spesies ini memiliki komponen aktif, 'catechin'," sambung mereka.

Untuk diketahui, kandungan phenol dan antibacterial itu mempunyai efek penyusutan jaringan ikat dan memperlambat waktu cerna makanan. Sedangkan komponen aktif "catechin" adalah grup senyawa yang menempati posisi tingkat menengah pada hierarki senyawa tanin, dikenal sebagai kelompok catechin-tannin. Meski begitu, manfaat pasti bajakah kalawit terhadap orangutan masih belum terlalu jelas.

Baca Juga: Foto-foto Bukti Gelombang Panas Makin Parah, Dari Satwa Mati Hingga Aspal Meleleh. Semua Itu Terjadi Karena Ulah Manusia Sendiri!

Christantiowati

Orangutan yatim piatu yang di fasilitas Borneo Orangutan Survival Foundation. Foto: Mark Leong, Nati

"Namun, dalam kaitanya dengan perilaku mengobati diri sendiri, pemilihan selektif terhadap tumbuhan yang spesifik patut diduga memiliki faedah tidak hanya bagi orangutan, tetapi juga bagi manusia," tulis para peneliti. "Pencatatan terhadap bahan diet orangutan pada lokasi spesifik (site-specific) dan kompilasi daftar jenis seluruh bahan makan sangat berguna untuk melihat pola makan orangutan yang berhubungan dengan perilaku pengobatan.

Dua jenis tumbuhan yang digunakan oleh tabib di desa sekitar adalah bajakah kalalawit dan kamasulan," tegas mereka. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada beberapa kesamaan yang menonjol antara praktik pengobatan tradisional dengan tanaman bajakah dengan perilaku orangutan.

Baca Juga: Sempat Jadi Kepala Berita New York Times, Pelaku Penembakan Orangutan Ini Diganjar Hukuman Ringan. Begini Kondisi Terkini Si Korban Orangutan

Gita Laras Widyaningrum

Orangutan mati ini ditemukan mati mengambang tanpa kepala di sungai Desa Kalahien, Kecamatan Dusun S

"Kami sangat memperhatikan aspek etno-medikasi serta sifat jalur metabolit sekunder baik pada primata manusia maupun non-manusia," tulis para peneliti dalam kesimpulannya.

Para peneliti juga menyebut perilaku mengobati diri sendiri oleh individu orangutan menarik untuk diteliti lebih lanjut. Tanaman bajakah sendiri kemudian juga menarik perhatian tiga siswa asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah sejak 2018.

Lutfi Fauziah

Kondisi bayi orangutan (Pongo Pygmaeus) saat diselamatkan oleh petugas dari IAR dan BKSDA SKW I di D

Saat itu, ketiga siswa asal Palangkaraya tersebut melakukan penelitian terhadap tumbuhan bajakah. Ditemukan bahwa tumbuhan bajakah mengandung banyak antioksidan yang bisa menyembuhkan kanker pada manusia. (Dandy Bayu Bramasta)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Hanya Manusia, Orangutan Pun Merasakan Manfaat Bajakah"

Tim Laman/National Geographic Magazine

Bayi-bayi orangutan.

Lutfi Fauziah

Orangutan betina ini diselamatkan dari daerah dibakar dan sedang dipindahkan ke Taman Nasional Seba

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya