"Memang dalam perjalanan kita, selalu di dalam ruangan itu, ada kepleset kata atau diksi yang tidak pas. Sekali lagi, diksi yang tidak pas," tuturnya. Akibat dari kesalahan pemilihan kata itu, Utut mengatakan dampaknya menjadi luas. Pasalnya, pernyataan Effendi dikecam oleh TNI.
Utut pun berharap situasi bisa kembali dingin dengan Effendi Simbolon meminta maaf kepada TNI. "Kita tidak ingin republik ini mudah tersobek, tercerai-berai hanya karena satu peristiwa," jelas Utut.
Itu sebabnya, Utut kembali menekankan bahwa Effendi tidak punya niat yang tidak baik terhadap TNI. Berdasarkan pendapat Utut, justru niat Effendi mulia dengan ingin membuat TNI lebih kokoh lagi.
"Beliau menginginkan TNI kita kuat dan bersatu. Ada jiwa korsa yang kuat antara pemimpin dan yang dipimpin punya sikap saling menghargai," tambah Utut.
Utut mengatakan kapasitas Effendi bicara itu sebagai anggota DPR RI. Dia menegaskan Effendi Simbolon memiliki hak untuk berbicara apa pun sebagai wakil rakyat.
"Pak Effendi ketika bicara kapasitasnya sebagai anggota Dewan. Ketika bicara dalam ruang, dalam rapat kerja, teman-teman ini dilindungi haknya," ujar Utut.
Utut kembali menegaskan Effendi tidak memiliki niat yang tidak baik. PDIP meyakini itu karena Effendi terlahir sebagai putra anggota TNI AD.
"Yang jelas, pengantar saya ngomong tadi, sekali lagi, beliau ini putranya almarhum Letnan Kolonel Mangara Monang Simbolon, mohon ini di-underline," tegas Utut.