Fotokita.net - Pilot pesawat TNI AL yang jatuh di Selat Madura, Jawa TimurLettu Laut (P) Judistira Eka Permady ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Pilot pesawat TNI AL ini meninggalkan seorang istri dalam kondisi hamil tua bernama Vriliandia Iranoza.
Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady menerbangkan pesawat latih TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 saat Konvoi KRI melakukan latihan. Bonanza dalam kegiatan ini menjadi penyerang. Sayangnya, Judistira mengalami kecelakaan pada Rabu (7/9/2022).
Judistira Eka Permady merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2017. Putra asli Bondowoso ini meninggalkan seorang istri yang sedang hamil tua. Pilot pesawat TNI AL yang gugur saat misi latihan ini punya tabiat asli begini. Foto keluarganya sempat beredar di media sosial.
Setelah melalui pencarian intensif, pesawat latih TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 ditemukan. Pesawat ditemukan kurang lebih 15 meter dari bawah permukaan laut. Saat ini dilakukan proses evakuasi.
"Kita sudah menemukan pesawat yang berada di bawah permukaan air, kurang lebih 15 meter," kata Panglima Koarmada II Laksada TNI Dr TSNB Hutabarat MMS melalui rekaman video yang disebarkan ke wartawan pada Kamis (8/9/2022).
Pesawat Bonanza G-36 dengan nomor registrasi T-2503 hilang kontak di Perairan Selat Madura. Tepatnya di perbatasan Bangkalan dan Gresik. Setelah dilakukan upaya pencarian, pesawat akhirnya ditemukan di perairan pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air. Sedangkan pilot dan kopilot masih dalam pencarian.
Sebelumnya, Danpuspenerbal Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan menyebut pihaknya sudah mendapatkan titik diduga keberadaan pesawat latih yang jatuh tersebut.
"Info dari Pangkoarmada dua yang langsung di lapangan melaporkan bahwa diduga titik yang ditemukan ini mudah-mudahan bangkai pesawat tersebut karena selain kita menggunakan alat peralatan sonar yang ada di kapal, itu menampilkan wujud atau siluet bentuk badan pesawat," terang Dwika yang memberikan penjelasan resmi kepada wartawan di Mabes AL, Cilangkap pada Rabu (7/9/2022).
Dwika mengungkapkan titik tersebut didapat dari tangkapan sonar yang digunakan dalam proses pencarian. Hasil dari pemantauan, pesawat tersebut ditemukan jatuh di kedalaman 10-15 meter di bawah laut. "Memang secara gambar yang ada di sonar itu bentuknya hanya siluet. Masih terlihat bentuk pesawatnya di kedalaman antara 10-15 meter," ujarnya.
Dwika belum memastikan kondisi dua kru yang berada di dalam pesawat. Meski, titik hilangnya pesawat telah ditemukan. Penyebabnya, alat sonar hanya bisa menampilkan siluet pesawat.