Follow Us

Pecah Tangis Jenderal Bintang 2, Hotman Paris Cium Siasat Baru Ferdy Sambo di Kasus Brigadir J, Foto Suami Putri Candrawathi Disorot

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 30 Agustus 2022 | 10:20
Hotman Paris seakan mencium siasat baru Ferdy Sambo di kasus Brigadir J. Dia heran jenderal bintang 2 sampai menangis.
Facebook

Hotman Paris seakan mencium siasat baru Ferdy Sambo di kasus Brigadir J. Dia heran jenderal bintang 2 sampai menangis.

“Saya salah, saya khilaf. Emosi saya tidak bisa dikendalikan. Tidak sepantasnya saya, seorang jenderal, tidak mampu menjaga emosi. Jadi saya salah. Saya siap diberi hukuman yang setimpal,” kata jenderal bintang dua itu kepada tim pemeriksa Komnas HAM di Mako Brimob Kelapa Dua.

Selain Ahmad Taufan Damanik, dua komisioner Komnas HAM, Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara ikut mendampingi saat memeriksa Ferdy Sambo. Mereka juga membawa tiga orang staf.

Ketika diperiksa Komnas HAM selama sekitar satu jam, Ferdy Sambo terus mengutarakan kekhilafannya telah membunuh Yosua. Eks Kadiv Propam ini sesekali menangis saat disinggung soal keputusannya mengorbankan ajudannya yang paling junior, Bharada E.

“Dia nangis, (bilang) ‘Saya salah, Pak. Saya akan berusaha memberikan kesaksian yang membuat Richard bisa bebas, atau kalau dihukum, (hukumannya) ringan,” ujar Taufan menirukan ucapan Sambo.

Pengakuan Ferdy Sambo sudah membuka fakta bahwa baku tembak di Duren Tiga hanya rekaan semata. Saat ini, Ferdy Sambo sudah berstatus tersangka bersama istrinya, Putri Candrawathi serta Bharada Richard, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.

Baca Juga: Suami Putri Candrawathi Punya Sifat Manipulatif, Petinggi Komnas HAM Sampai Wanti-wanti Begini ke Timsus Polri, Foto Tulisan Tangan Ferdy Sambo Jadi Bukti

Hotman Paris seakan mencium siasat baru Ferdy Sambo di kasus Brigadir J. Dia heran jenderal bintang 2 sampai menangis.
Antara

Hotman Paris seakan mencium siasat baru Ferdy Sambo di kasus Brigadir J. Dia heran jenderal bintang 2 sampai menangis.

Akan tetapi, semua pengakuan para tersangka sebatas di tingkat penyidikan. Padahal, inti pembuktian kasus berada di ranah peradilan. Majelis hakimlah yang akan menentukan apakah Sambo terbukti merencanakan pembunuhan terhadap Yosua. Majelis hakim pula yang bakal menjatuhkan hukuman kepadanya.

Karena itu, Komnas HAM mewanti-wanti Tim Khusus Polri untuk mengantisipasi pembelokan kasus Ferdy Sambo. Pasalnya, proses hukum hingga vonis hakim masih panjang. Jika kasus berbelok di tengah jalan, Sambo dikhawatirkan lepas dari hukuman atau hanya dihukum ringan.

“Kami ingatkan mereka (timsus Polri) supaya antisipasi segala kemungkinan. Jangan merasa sudah aman, selesai, (padahal) belum tentu. (Kalau) belok lagi, bubar semua. (Ferdy Sambo) pasti menghadirkan pengacara hebat. Duitnya banyak,” terang Taufan panjang lebar.

Kewaspadaan Komnas HAM bukan tanpa alasan. Sejak awal kasus mencuat, Ferdy Sambo lihai menyusun cerita baku tembak, sampai-sampai kini sebanyak 83 personel Polri ikut terjerat kasus Yosua, dan 35 orang di antaranya diisolasi di tempat khusus.

“(Ferdy Sambo) luar biasa pintar menyusun skenario. Bisa saja sekarang dia nangis-nangis seperti sudah enggak berdaya, besok tiba-tiba balik lagi [menyusun rencana lain],” urai Taufan.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest