Follow Us

Ketemu! Identitas Penendang Sesajen Semeru Disebarkan, Ternyata Pelaku Pernah Foto Bareng Artis Sinetron yang Sudah Hijrah

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 11 Januari 2022 | 11:10
Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.
Facebook

Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.

Netizen Tanah Air yang geram atas perbuatan pria itu bergerak cepat. Mereka bak menjadi detektif yang mampu membongkar kasus pelik.

Benar saja, identitas penendang sesajen Semeru ketemu. Netizen yang sudah mengantongi data diri si penendang sesajen Semeru langsung menyebarkannya di media sosial. Mereka berharap polisi juga bisa segera menuntaskan kasus intoleransi ini.

Di antara identitas penendang sesajen Semeru yang disebarkan, netizen juga membagikan foto profil pelaku. Mereka juga memberikan analasis motif pelaku melakukan aksi tak terpuji itu.

Ternyata netizen berhasil mendapatkan foto penendang sesajen Semeru bareng artis sinetron yang kini sudah hijrah, yaitu Irwansyah dan Teuku Wisnu. Dalam foto itu, pelaku berdiri diapit Irwansyah yang berada di sebelah kiri dan Teuku Wisnu di sisi kanan.

Baca Juga: Foto Tampang Penendang Sesajen di Gunung Semeru Bikin Murka, Ternyata Pelaku Punya Profesi Ini, MUI Sampai Angkat Bicara

Sayangnya, tak ada informasi lengkap perihal waktu dan acara yang membuat penendang sesajen Semeru itu bisa foto bareng Irwansyah dan Teuku Wisnu.

Salah seorang netizen hanya mencoba mengulas asal daerah penendang sesajen Semeru.

Si penendang sesajen Semeru kini harus berhadapan dengan hukum sosial dan juga kejaran aparat. Berdasarkan informasi yang berkembang di sosial media konon identitas yang bersangkutan terbongkar dan berseliweran di dunia maya. Jika benar seyogyanya pihak aparat dapat kroscek kebenarannya.

Dan sekali lagi jika benar bahwa pelaku berdomisili di Lombok Timur ini seperti mengingatkan publik jika beberapa waktu yang lalu di daerah ini sedang terjadi gejolak cukup hebat.

Manakala ada oknum ustaz yang konon beraliran "Salafi" menghina (ujaran kebencian) ke makam leluhur masyarakat setempat dengan sebutan "tai anjing". Sampai akhirnya memicu kemarahan warga dan merusak ponpes As-Sunah yang digunakan kelompok Salafi untuk berkegiatan.

Dari sini kita dapat melihat tak akan ada asap jika tak ada apinya. Sebatas informasi, makam yang dihina oleh oknum Ustad Salafi tersebut tak ubahnya kalau di Jawa (Budaya Jawa) seperti makam Wali Sanga (Wali Songo).

Jadi wajar jika masyarakat marah dan tak rela.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest