Follow Us

Bukan TNI, Berpakaian Serba Hitam dengan Senjata Keris, Begini Sosok Pasukan Gagak Hitam yang Jadi Algojo Maut Orang-orang PKI

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 30 September 2020 | 19:02
(Ilustrasi) Jenazah Korban G30S di Sumur Lubang Buaya
Kolase Foto: indocropcircles.wordpress.com/tribunnews/bartzap.com/net via TribunManado.co.id

(Ilustrasi) Jenazah Korban G30S di Sumur Lubang Buaya

Fotokita.net - Pakaian serba hitam dengan senjata keris, begini sosok pasukan gagak hitam yang jadi algojo orang-orang PKI.

Peristiwa G30S/PKI menjadi sejarah kelam yang pernah terjadi di tanah air.

Banyak yang menjadi korban saat Gerakan 30 September, bahkan hingga selesai.

Kini peristiwa Gerakan 30 September 1965 / G30S 1965 ini menyisakan luka yang mendalam bagi mereka yang terlibat baik sebagai pelaku maupun korban.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sangkal Dicopot Karena Film G30S/PKI, Mahfud MD Sebut Pemerintah Tak Larang Nonton Dokumenter Sejarah Itu, Tapi...

Merespon peristiwa G30S, hadir kebijakan pemberantasan terhadap orang-orang dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dan para simpatisannya yang menyulut konflik sosial di Jawa dan Bali hingga menyebar ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Seusai kejadian G30S, konflik yang berujung pembunuhan terjadi di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Salah satunya adalah Operasi Gagak Hitam yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Juga: Mayjen Soeharto Tampak Tenang, Tien Soeharto Malah Paksa Lakukan Hal Ini Saat Dengar Kabar Penculikan Jenderal di RSPAD Gatot Subroto

Para algojo atau penjagal muncul sebagai eksekutor untuk membunuh orang-orang dari Partai Komunis Indonesia (PKI) atau mereka yang dicap sebagai PKI.

Berikut adalah kesaksian seorang anggota Gagak Hitam yang dikutip dari Liputan Khusus Tempo edisi 1-7 Oktober 2012, 'Pengakuan Algojo 1965'.

Informasi yang dituliskan telah terlebih dahulu dilakukan verifikasi melalui beberapa sumber.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest