Tomy Winata juga dikenal sebagai pengusaha yang dekat dengan kalangan militer, dua di antaranya adalah Letjen TNI (Purn) Tiopan Bernard Silalahi dan Jenderal Edi Sudrajat.
Jenderal Edi Sudrajat adalah salah satu tokoh berpengaruh dalam militer Indonesia. Pada 2 Februari 1988, perwira tinggi TNI penyandang 4 bintang di pundak ini dilantik menggantikan Jenderal Try Sutrisno sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Beberapa tahun menjabat KSAD, Jenderal Edi kembali dipercaya oleh Presiden RI ke-2 Soeharto menggantikan Try Sutrisno.
Kali ini jabatannya lebih tinggi lagi, yaitu sebagai Panglima ABRI (TNI dan Polri).
Jenderal Edi dilantik menjadi Panglima ABRI pada 19 Februari 1993. Padahal beliau masih memiliki masa tugas sebagai KSAD.
Akhirnya ketika itu Jenderal Edi menjabat Panglima ABRI ke-10 sekaligus KSAD.
Namun yang cukup mengejutkan, belum sebulan menjadi Panglima ABRI, Jenderal Edi diminta Presiden Soeharto untuk mengisi kursi jabatan Menteri Pertahanan dan Keamanan ke 18.
Peristiwa itu terjadi pada 17 Maret 1993. Jenderal Edi menggantikan LB Moerdani di kursi Kabinet Pembangunan VI.
Jadi saat itu Jenderal Edi menjabat 3 posisi sekaligus, yaitu KSAD, Panglima ABRI dan Menhankam. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan tak pernah bisa terulang kembali hingga saat itu.