Follow Us

Dituding Jadi Dalang Peristiwa G30S/PKI, Inilah Derita Keluarga DN Aidit, Jenazah Membusuk Hingga 3 Hari di Rumah Kosong

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 26 September 2020 | 12:20
Mao Zedong (paling kanan) bersama Ketum PKI DN Aidit
Tribun Jabar

Mao Zedong (paling kanan) bersama Ketum PKI DN Aidit

Baca Juga: Terawangannya Jarang Meleset, Mbak You Ingatkan Ada Air Laut Pindah Ke Darat, Ternyata Riset Tim ITB Beberkan Hasil yang Sama

Berawal dari situ, DN Aidit mulai berkenalan dengan tokoh politik Indonesia seperti Adam Malik, Chaerul Saleh, Bung Karno, Bung Hatta, dan Mohammad Yamin.

Pada tahun 1954, DN Aidit terpilih menjadi anggota Central Comitee (CC) PKI pada Kongres PKI.

Selanjutnya, DN Aidit terpilih juga menjadi Sekretaris Jenderal PKI.

Baca Juga: Tentara Korea Utara Main Habisi Nyawa Pejabat Korsel dengan Brutal, Kim Jong Un Akhirnya Mau Lakukan Hal Ini Ke Tetangganya yang Terlanjur Sakit Hati

DN Aidit sebagai pemimpin PKI membuat partai tersebut menjadi partai komunis ketiga terbesar di dunia setelah Uni Soviet dan Cina.

Di zaman itu juga, PKI mempunyai program untuk segala lapisan masyarakat seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI) dan Lekra.

Pada 30 September 1965 terjadi peristiwa penculikan dan pembunuhan yang dilakukan suatu kelompok militer pimpinan Letkol Untung.

Baca Juga: Berbulan-bulan Kerja di Malaysia Tak Dibayar, Tukang Bangunan Ini Nekat Jalan Kaki Terobos Hutan Krayan, Selamat Karena Makan Garam dan Micin

Dikenal sebagai Peristiwa G30S tersebut menuduh PKI di balik peristiwa tersebut dan DN Aidit sebagai dalangnya.

Akibatnya, DN Aidit diburu oleh tentara.

Tak hanya kehidupan DN Aidit yang berubah semenjak saat itu keluarganya juga menjadi sorotan masyarakat.

Editor : Fotokita

Latest