Hamka yang dikenal sebagai ulama kharismatik ditangkap atas tuduhan subversif oleh rezim Soekarno.
"Dalam banyak kesempatan, ada hubungannya. PDI-P kurang dapat suara karena ingatan kolektif orang Sumbar terhadap PNI dan Bung Karno sebagai cikal bakal pendahulu PDIP," ucapnya.
Baca Juga: Resmi, Orang Indonesia Dilarang Masuk Wilayah Malaysia Karena Covid-19, Begini Tanggapan Istana
Lebih lanjut, Gusti menyarankan, PDIP sebaiknya melakukan pendekatan kultural dan mendekati tokoh-tokoh daerah yang berpengaruh sehingga dapat menarik suara pemilih di Pilkada Sumbar.
"Alangkah eloknya tokoh-tokoh daerah orang Minang, yang pilihan, yang cendikiawan, penghulu misalnya," ucap Gusti Asnan.
(Kompas.com)