Follow Us

Ucapan Anak Kesayangannya Berbuntut Panjang, Megawati Bikin PDIP Gigit Jari Lagi di Pilkada Sumbar, Ahli Sejarah Beberkan Alasannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 08 September 2020 | 17:25
Puan Maharani dan Megawati
instagram @puanmaharaniri

Puan Maharani dan Megawati

Tak punya figur

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Ilham Aldelino Azre berpendapat, PDI-P harus mengubah strategi politik apabila mau meraup suara di Sumatera Barat.

Salah satunya, PDI-P mesti merekrut sosok tokoh adat atau tokoh agama lokal yang memiliki basis massa yang kuat.

"Harus mengubah strategi politik dengan merekrut orang-orang lokal yang punya basis massa yang kuat dan lebih diterima masyarakat," kata Ilham, Senin (7/9/2020).

Sebab, menurut Ilham, selama ini PDI-P tidak memiliki figur yang kuat, baik di tingkat nasional maupun lokal, yang mampu menarik hati akar rumput di Sumbar.

Puan Maharani
Line

Puan Maharani

Ilham mengatakan, ketokohan Soekarno tidak bisa "dijual" di Sumbar. Ditarik ke sejarah di masa lalu, Sumbar merupakan basis Masyumi, yang saat itu merupakan partai politik Islam terbesar.

Masyumi diketahui sempat dilarang oleh Soekarno karena diduga mendukung Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

"Ada faktor historis yang tidak diterima masyarakat Sumbar (tentang) ideologi Soekarno," ujar dia.

Sosok Megawati dan Puan pun dinilai sulit digunakan untuk meraih simpati masyarakat.

Kendati demikian, Ilham mengatakan, bukan berarti masyarakat Sumbar terikat dengan partai politik berbasis Islam.

Sebab, pada kenyataannya, partai-partai nasionalis lebih sering menang di Sumbar saat pemilihan umum.

Editor : Fotokita

Latest