"Bunga bangkai dapat dipindahkan dan ditanam dalam pot, dengan ukuran pot yang tentu lebih besar dari ukuran umbinya.
Kalau seperti foto di atas, tanaman ini masih bisa bertahan hidup sampai bunganya layu dan umbinya keropos (karena tidak ditanam dalam media yang benar)," jelas Yuzammi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2020) pagi.
Ia mengatakan, umbi bunga bangkaiini termasuk sangat rentan mengalami pembusukan apabila terluka.
Menumbuhkan bunga bangkaidi dalam pot, pernah diteliti oleh PKT Kebun Raya LIPI sejak 2017.
Mereka mencoba menanam umbi bunga yang masuk dalam daftar Red List IUCN ini dalam sebuah pot.

Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang mekar di Kebun Raya Bogor pada 3 Januari 2020.
Namun, tidak dilakukan dengan sembarangan. Banyak hal yang harus diperhatikan ketika menanam bunga bangkaidalam sebuah pot.
"Kalau ingin menanam bunga bangkai(Amorphophallus titanium) dalam pot sebaiknya gunakan media yang poros atau tidak padat, karena kalau medianya padat maka bisa menyebabkan air tergenang dan akan menyebabkan umbi terserang jamur dan bisa menghancurkan umbi tersebut," jelas Yuzammi.
Selain itu, letakkan tanaman di tempat yang sedikit terlindungi dari paparan sinar matahari langsung.
Ketika umbi ada dalam kondisi dorman atau setelah usai masa berbunga dan berdaun, keluarkan umbi dari dalam media tanam, letakkan di atas media tersebut hingga muncul tunas daun atau bunga yang baru.