Saat itu, terdapat 2,3 persen yang sangat setuju pelibatan tentara dalam kepemimpinan nasional.
Sementara, 21,8 persen setuju dan 53,0 persen tidak setuju dengan pelibatan tentara dalam kepemimpinan nasional.
Sisanya, 10.6 persen sangat tidak setuju, sedangkan yang tidak mengerti atau tidak jawab sekitar 12.3 persen.
Namun, pada surveiterakhir dilakukan pada 12 sampai 15 Agustus 2020 tingkat kepercayaan masyarakat meningkat.
Ada 2,3 persen yang sangat percaya dengan kepemimpinan tentara aktif, lalu yang setuju sekitar 28,9 persen.
Kemudian, 49,1 persen tidak setuju, lalu 10,3 responden sangat tidak setuju, dan 9,4 persen responden tidak menjawab.
"Walaupun mayoritas masyarakat masih menolak kepemimpinan tentara di level nasional lebih dari 50, namun ada gejala Covid-19 ini menaikkan tingkat toleransi kepada kepemimpinan tentara," tutur dia.
Hasil survei Saiful MujaniResearch and Consulting (SMRC) juga menunjukkan mayoritas masyarakat merasa puas terhadap jalannya demokrasi di Indonesia di masa Covid-19.
"Hasilnya 67 persen yang menyatakan sangat puas atau cukup puas dengan jalannya demokrasi," ujarnya.
Berdasarkan data SMRC, sangat puas sebanyak 5 persen dan 62 persen cukup puas terhadap jalannya demokrasi di masa Covid-19.
Sementara 25 persen merasa kurang percaya dan 2 persen tidak puas sama sekali.