Follow Us

Warga Bengkulu Heboh Diguncang 2 Gempa Bermagnitudo 6,9 dan 6,8: Begini Penyebabnya Menurut BMKG

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 19 Agustus 2020 | 07:21
Ilustrasi Seismograph pendeteksi gempa
csengineermag

Ilustrasi Seismograph pendeteksi gempa

Ditandai dengan gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Daryono menambahkan, akibat terjadinya gempa IV MMI, warga sempat lari berhamburan keluar rumah akibat panik akibat guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.

Tidak berpotensi tsunami

Selanjutnya, gempa dirasakan juga di Bengkulu selatan, Kaur, Curup, Lebong dalam skala intensitas III MMI, serta di Lubuk Linggau dalam skala intensitas II-III MMI.

Gempa dengan intensitas III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," katanya lagi.

Baca Juga: Terungkap, Alasan Soekarno Tak Jalani Puasa Ramadhan Saat Bacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa. "Hasil monitoring BMKG menunjukkan baru satu kali terjadi gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo M4,5," lanjut dia.

Menurut Daryono, gempa besar yang terjadi dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, dengan dislokasi batuan terjadi pada segmen Megathrust Mentawai-Pagai dengan mekanisme sumber sesar naik.

Tak hanya itu, Daryono mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap gempa susulan. Sebaiknya masyarakat menghindari bangunan yang mudah runtuh atau sudah retak.

(Retia Kartika Dewi/Kompas.com)

Editor : Fotokita

Latest