Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian, pria yang kelebihan berat badan yang makan camilan 200 kalori dua jam setelah sarapan berakhir hanya makan lebih sedikit 100 kalori saat makan siang. Ini berarti total asupan kalori meningkat sekitar 100 kalori.
Dalam penelitian terkontrol lain, pria kurus mengonsumsi tiga camilan tinggi protein, tinggi lemak, atau tinggi karbohidrat selama enam hari.
Tingkat kelaparan dan asupan kalori total mereka tidak berubah dibandingkan dengan hari-hari di mana mereka tidak makan makanan ringan, menunjukkan bahwa makanan ringan memiliki efek netral.
Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa ngemil dapat membantu mengurangi kelaparan.
Dalam sebuah penelitian, ketika pria makan snack bar protein tinggi, serat tinggi, mereka memiliki kadar ghrelin hormon kelaparan yang lebih rendah dan kadar hormon kepenuhan GLP-1 yang lebih tinggi. Mereka juga mengonsumsi rata-rata 425 lebih sedikit kalori per hari.
Penelitian lain pada 44 wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas menemukan bahwa ngemil sebelum tidur dengan tinggi protein atau karbohidrat menyebabkan penurunan rasa lapar dan perasaan kenyang yang lebih besar keesokan paginya. Namun, kadar insulin juga lebih tinggi.
Berdasarkan hasil yang bervariasi ini, nampaknya efek ngemil pada nafsu makan mungkin tergantung pada individu dan jenis camilan yang dikonsumsi.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa ngemil di antara waktu makan tidak mempengaruhi berat badan.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ngemil dapat membantu Anda menurunkan berat badan.