Oleh karena itu, warga yang mengetahui awan tersebut diminta lebih waspada dan dapat menghindari tempat terbuka.
"Awan ini merupakan bagian dari awan CB (kumulonimbus). Awan ini merupakan awan rendah dan biasanya berada pada satu level (single level)," katanya.
"Awan ini juga dapat menimbulkan angin kencang, hujan lebat, bisa juga terjadi kilat, petir, angin puting beliung atau hujan es," lanjut Zakaria.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko.
Ia menjelaskan, fenomena awan bergulung ini disebut sebagai awan roll atau roll cloud.
Fenomena awan bergulung merupakan suatu fenomena alamiah yang biasa terjadi.
"Roll cloud merupakan salah satu jenis awan arcus (Arcus cloud)," kata Hary saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020) sore.
Menurut Hary, terdapat dua jenis awan arcus, yaitu shelf clouds dan roll clouds.
Hary mengungkapkan, awan arcus merupakan awan rendah, panjang, dan tipis yang terkait dengan awan hujan disertai kilat atau petir, dan angin kencang.
"Awan tersebut terkadang terlihat di bawah awan cumulonimbus," ujar dia.