Nasi Sudah Jadi Bubur, 6 Tahun Lalu Surat Ini Peringatkan Adanya Kargo Berbahaya di Pelabuhan Beirut, Kini Amonium Nitrat Ratakan Ibu Kota Lebanon Hingga Ratusan Nyawa Mati Sia-sia.

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 06 Agustus 2020 | 13:03
 
Seorang pria yang terluka dibantu saat berjalan melewati puing-puing di distrik Gemmayzeh, Beirut, Lebanon, usai terjadinya ledakan susulan, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.
AFP/MARWAN TAHTAH

Seorang pria yang terluka dibantu saat berjalan melewati puing-puing di distrik Gemmayzeh, Beirut, Lebanon, usai terjadinya ledakan susulan, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.

Baik pengusaha maupun keluarganya belum mengomentari ledakan tersebut.

Kapten kapal Rusia Boris Prokoshev, sekarang 70, memperingatkan pada saat itu sifat kargo yang mematikan.

Dia berkata: “Pemilik kapal meninggalkannya dan kami juga ditinggalkan.

"Kami hidup di tong mesiu selama sepuluh bulan tanpa dibayar."

Baca Juga: Jadi Musuh Bebuyutan Sampai Terlibat Konflik Senjata di Perbatasan, Israel Tiba-tiba Tawarkan Banyak Bantuan Buat Lebanon Usai Ledakan Besar Beirut Renggut Ratusan Nyawa

Kemarahan memuncak ketika pemerintah Lebanon dan pejabat bea cukai saling menunjuk siapa yang disalahkan atas ledakan dahsyat itu.

Dilaporkan ledakan itu terjadi ketika tukang las yang sembrono menyebabkan kebakaran di Gudang 9 terdekat, yang kemudian menyebar ke Gudang 12 bahan peledak.

Presiden Michel Aoun mengatakan pemerintah bertekad untuk menyelidiki dan mengungkap apa yang terjadi secepat mungkin, untuk meminta pertanggungjawaban dan pihak yang lalai bertanggung jawab.

Sementara kabinet memerintahkan pejabat pelabuhan yang terlibat dalam penyimpanan atau penjagaan material sejak 2014 untuk dijadikan tahanan rumah.

Helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di kawasan pelabuhan di Beirut, Ibu Kota Lebanon, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.

Helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di kawasan pelabuhan di Beirut, Ibu Kota Lebanon, Selasa (4/8/2020). Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya dilaporkan terluka dari insiden dua ledakan besar yang mengguncang Beirut tersebut.

Namun, Badri Daher, Direktur Jenderal Bea Cukai Lebanon, mengatakan kepada penyiar LBCI bahwa bea cukai telah mengirimkan enam dokumen ke pengadilan yang memperingatkan bahwa materi tersebut berbahaya.

"Kami meminta agar diekspor kembali tetapi itu tidak terjadi. Kami serahkan kepada para ahli dan mereka yang terkait untuk menentukan alasannya," katanya.

Editor : Fotokita





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

x