Follow Us

Terkuak Akal-akalan China Pada Sungai Mekong yang Jadi Urat Nadi Ekonomi 5 Negara ASEAN, Amerika Siap Pindah Arena Perang dari Laut China Selatan Buat Lawan Tiongkok

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 25 Juli 2020 | 18:38
Kapal Induk USS Ronald Reagan merapat di Hong Kong

Kapal Induk USS Ronald Reagan merapat di Hong Kong

Fotokita.net - Laut China Selatan masih jadi arena perebutan kekuasaan antara China dan negara-negara tetangganya. Belum lagi kelar urusan Laut China Selatan, kini Tiongkok dituding memanipulasi atau mengakali Sungai Mekong yang menjadi urat nadi ekonomi 5 negara ASEAN.

Amerika Serikat sebagai polisi dunia tentu tak tinggal diam dengan aksi China yang dianggapnya semena-mena itu. Amerika Serikat (AS) telah mengirim dua kapal induk ke Laut China Selatan saat China melakukan latihan militer di perairan yang disengketakan.

Mengutip Wall Street Journal, Reuters melaporkan, USS Ronald Reagan dan USS Nimitz akan berada di Laut China Selatan mulai Sabtu (4/7/2020).

Baca Juga: Muak dengan Ulah China yang Makin Seenaknya, Negara-negara Asia Siap Berjuang Mati-matian Lawan Tiongkok, Kini Musuh Negeri Panda Bertambah Satu Lagi

"Tujuannya adalah untuk menunjukkan sinyal yang tidak ambigu kepada mitra dan sekutu kami, bahwa kami berkomitmen terhadap keamanan dan stabilitas regional," kata Komandan Kelompok Tempur USS Ronald Reagan Laksamana Muda George M. Wikoff.

Latihan itu, Wikoff mengatakan, bukan respons terhadap latihan militer China, yang minggu ini Pentagon kritik sebagai "kontra-produktif terhadap upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas".

China menepis kritik AS terhadap latihan militernya pada Jumat (3/7/2020) dan menyebut Amerika Serikat yang harus disalahkan karena meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Pecah Perang? Tak Tahan Lagi dengan Ulah Tiongkok di Laut China Selatan, Amerika Gelar Operasi Tempur 2 Kapal Perangnya Sementara 3 Kapal Induk Sudah Berjaga di Bibir Perairan Konflik Itu

Wikoff tidak memberikan lokasi latihan AS. Hanya, Wall Street Journal melaporkan, latihan itu melibatkan dua kapal induk dan empat kapal perang lainnya termasuk penerbangan 24 jam.

Pekan lalu, China mengumumkan, mereka merencanakan latihan militer selama lima hari mulai 1 Juli di dekat Kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam dan Tiongkok.

Vietnam dan Filipina juga mengkritik rencana latihan China itu, memperingatkan kegiatan tersebut bisa membuat ketegangan di kawasan dan berdampak pada hubungan Beijing dengan tetangganya.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest