Penembakan terhadap ayah dan anak warga Kabupaten Nduga, Papua, itu bermula ketika tim Satgas Pamtas melakukan pengintaian menggunakan teropong.
Dalam pengintaian tersebut, tim melihat keduanya membawa senjata SPR 1 AW.
"Terlihat dua orang KKB Papua sedang melaksanakan transaksi penyerahan senjata jenis pistol,
kedua anggota KKB Papua tersebut sempat bergabung dengan sekelompok masyarakat yang akan menyeberang sungai dari arah Tawelma menuju ke arah Quari atas Kampung Genit,
kemudian menyeberang bersamaan dengan masyarakat," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan 3, Kolonel czi Gusti Nyoman Suriastawa melalui pesan tertulis, Selasa (21/7/2020).
Setelah menyeberangi sungai, sambung dia, masyarakat dijemput oleh mobil pikap menuju Kenyam. Namun, ayah dan anak itu terduga anggota KKB tersebut tidak ikut naik.
Setelah itu, lanjut dia, tim terus melakukan pemantauan terhadap keduanya hingga dilakukan penembakan yang berakhir dengan keduanya meninggal dunia.
"Tewasnya dua anggota KKB tersebut pada Sabtu sekira pukul 15.00 WIT, akibat dilakukan penghadangan oleh Tim Satgas Pamtas Yonif PR 330/TD terhadap 2 orang KKB Papua kelompok Egianus Kogoya di Kenyam," ujar Nyoman.
Setelah diperiksa, didapat barang bukti berupa senjata pistol jenis revolver dengan nomor senjata S 896209 dan barang bukti lainnya.