"Saya sendiri juga bertanya-tanya karena sangat tergantung pada pilihan pendekatan untuk kepatuhan masyarakat," kata Tonang saat dihubungi terpisah.
Tonang memaparkan, pilihan pendekatan yang ia maksud adalah strategi yang bisa diambil oleh pemerintah.
Apabila pendekatan tersebut tidak dapat menjamin kepatuhan masyarakat, kata Tonang, maka akan susah untuk mengendalikan Covid-19.
"Kembali menerapkan PSBB atau apa pun istilahnya, saat ini sudah sulit. Covid-19 sudah terlanjur menyebar," jelas Tonang.
Oleh karenanya, ia memiliki tiga pilihan yang dapat diadaptasi oleh pemerintah.
Ketiganya yakni kapasitas pemeriksaan PCR harus maksimal ke 40.000 per hari, kapasitas tracing harus kuat, sekitar 20-30 orang untuk setiap temuan kasus positif, dan juga menjamin kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara personal maupun kelompok.
"Itu sambil berharap segera ada titik terang, ditemukannya vaksin. Tinggal itu," pungkas dia.