"Yang menyulitkan itu kan karena data yang selalu berubah," kata Windhu saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (16/7/2020).
Data dapat berubah, menurut Windhu dikarenakan kebijakan yang tidak konsisten.
Apabila kebijakan yang diambil longgar, maka banyak masyarakat yang tidak disiplin sehingga kasus dapat naik.
Sebaliknya, bila kebijakan yang diambil ketat, maka masyarakat dapat displin dan kasusnya akan turun.
"Prediksi itu kan mesti pake asumsi-asumsi, asumsinya kalau keadaannya seperti ini, nanti puncaknya akan kapan, dan turunnya kapan."
"Tapi kalau datanya berubah, ya harus diulang lagi," jelas dia.
"Ya susah ini, apalagi di negeri seperti kita ini yang kebijakannya terus berubah."
Serupa dengan Windhu, epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto juga mengungkapkan hal yang sama.
Ia pun belum dapat memastikan kapan pandemi Covid-19 di Indonesia dapat berakhir.
"Pertanyaan sulit sekali (soal kapan Covid-19 di Indonesia berakhir)."
"Jadi kita enggak tahu kapan akan berakhir," ucap Windhu.