Follow Us

Dihantam Gelombang Tinggi di Laut Dalam, Ternyata KRI Teluk Jakarta 541 Dibeli BJ Habibie dari Jerman Hingga Bikin Murka Soeharto: Sudah Bermasalah Sejak Awal

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 15 Juli 2020 | 18:33
KRI Teluk Jakarta 541
dok. Google

KRI Teluk Jakarta 541

Baca Juga: Dulu Blak-blakan Jadi Tukang Kritik Pemerintah, Seniman Yogyakarta Ini Akhirnya Mau Turuti Permintaan Jokowi di Depan Raffi Ahmad dan Andre Taulany, Ternyata Begini Alasannya

Kapal berjenis Frosch-1/Type 108 itu dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, pada masa Jerman Timur masih berdiri.

Pada 1979, kapal itu digunakan untuk Angkatan Laut Jerman Timur. Indonesia membawanya untuk TNI AL sebagai salah satu paket pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

KRI Teluk Cendrawasih
dok. Google

KRI Teluk Cendrawasih

Sekedar mengingatkan, di era Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) BJ Habibie, Indonesia pernah membeli 39 kapal perang bekas dari Jerman Timur.

Dengan modal nekat dan butuh cepat, pemerintah memborong kapal-kapal tersebut dengan cara utang.

Duit yang digelontorkan untuk membawa 'barang antik' itu tidak sedkit, yakni AS$ 422,8 juta dengan nilai pembukuan sebesar AS$ 466 juta setelah dijamin dengan kredit ekspor.

Ke-39 kapal perang itu mencakup 16 kapal jenis Parchim Corvette, 14 kapal jenis Frosch Troop Landing Ship Tanks (LSTs), dan 9 kapal jenis Condor Penyapu Ranjau.

Baca Juga: Juru Bicara Covid-19 Koar-Koar Minta Warga Pakai Masker dengan Benar, Presiden Jokowi Kepergok Menurunkan Masker ke Dagu Saat Diskusi Bersama Prabowo di Kalimantan

Pembelian 39 kapal itu rupanya terkesan dipaksakan. Dengan kas negara yang 'amburadul' saat itu, pemerintah ngotot untuk menghadirkan kapal-kapal tersebut.

Bahkan sebelum kapal datang ke Tanah Air, kabarnya sempat terjadi tarik ulur antara Habibie dengan Mar'ie Muhammad, Menteri Keuangan kala itu.

KRI Banda Aceh 593 dan KRI Dr Suharso 990
dok. Google

KRI Banda Aceh 593 dan KRI Dr Suharso 990

Editor : Fotokita

Latest