Hal ini karena wilayah tersebut menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Bolivia.
Pihak berwenang melaporkan mereka mengumpulkan antara 14 hingga 23 mayat setiap hari dari rumah atau ruang publik.
Mereka menerangkan, mayat-mayat yang dikumpulkan diduga meninggal karena Covid-19.
Tetapi, penyebab kematian jasad-jasad itu sebenarnya belum diketahui.
"Kami tidak memiliki kapasitas untuk menguji jenazah karena permintaan tinggi (menjemput jenazah-red)," kata pejabat layanan kesehatan Ruben Castillo, Senin (6/7/2020).

Mayat menumpuk di jalanan negara Bolivia.
Peti mati dibungkus plastik hitam ditempatkan di luar rumah
Lebih lanjut, sejulah peti mati dibungkus dengan plastik hitam dan ditempatkan di luar rumah.
Hal ini nampak mirip dengan yang terjadi di Guayaquil, Ekuador.
Sebagaimana diketahui, Ekuador terpukul keras pada awal penyebaran pandemi.
Kepala polisi di Cochabamba, Kolonel Alberto Cardenas menjelaskan, jasad-jasad yang dikumpulkan tak memiliki tanda-tanda kekerasan.